Zelenskyy Ngambek ke NATO Karena Belum Diajak Gabung: Ini Tidak Masuk Diakal

Zelenskyy Ngambek ke NATO Karena Belum Diajak Gabung: Ini Tidak Masuk Diakal

Zelenskyy ngambek, dan mengatakan bahwa pernyataan NATO tersebut sangat tidak masuk diakal.-tangkapan layar twitter @MBerjus -

"Kami menegaskan kembali solidaritas kami yang tak tergoyahkan dengan pemerintah dan rakyat Ukraina dalam pertahanan heroik bangsa mereka, tanah mereka, dan nilai-nilai bersama kami,” isi dalam Deklarasi NATO di Lithuanian.

BACA JUGA:Rencana Pertemuan Komunitas LGBT di Jakarta Ditanggapi MUI: Jika Terjadi Berarti Melanggar Konstitusi Negara

BACA JUGA:Seleksi Tim U17 Dipantau Langsung Presiden Jokowi di Stadion Si Jalak Harupat Bandung

Selain itu menurut NATO, Rusia merupakan ancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan Sekutu dan perdamaian serta stabilitas di kawasan Euro-Atlantik.

“Tidak pernah ada pesan yang pasti dari NATO tentang waktu bergabungnya Ukraina,” papar Jens Stoltenberg selaku Sekretaris Jenderal NATO.

Dalam meredam kekecewaan Zelenskyy pihak NATO mengatakan akan segera memberikan proposal atas dukungan yang lebih besar terutama peralatan militer yang lebih kuat dari Rusia.

Olaf Scholz selaku Kanselir Jerman mengatakan kelompok ekonomi industri terkemuka G7 akan mengeluarkan deklarasi dukungan jangka panjang yang diharaopkan akan diumumkan setelah berakhirnya KTT NATO.

BACA JUGA:Dokumen Daftar Ulang PPDB Banten 2023 Jenjang SMA dan SMK

BACA JUGA:Pesan Singkat Anies Baswedan Atas 3 Menteri Ributkan JIS: Saya Gak Cawe-cawe!

Bahkan Jerman sendiri berjanji akan menambahkan bantuan militer sebesar 771 juta dolar Amerika untuk Ukraina.

Bantuan baru tersebut mencakup dua peluncur sistem rudal Patriot, 40 kendaraan tempur infanteri Marder lainnya, dan 25 tank Leopard 1.

Selain itu Emmanuel Macron selaku Presiden Prancis akan bergabung dengan Inggris untuk memasok rudal jelajah jarak jauh SCALP, atau Storm Shadow sehingga memungkinkan Ukraina untuk melakukan serangan lebih jauh lagi.

Tak hanya itu, Denmark dan Belanda mengatakan terdapat koalisi 11 negara yang akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 bulan depan, di mana pusat pelatihan akan didirikan di Rumania.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: