Fenomena El Nino, BMKG Prediksi Banten Alami Puncak Kekeringan Agustus - September

Fenomena El Nino, BMKG Prediksi Banten Alami Puncak Kekeringan Agustus - September

Kekeringan di Jawa Timur disebut cukup teratasi-Ilustrasi/Kekeringan/Unsplash/Yoda Adaman-

BANTEN, DISWAY.ID-BMKG memprediksi Provinsi BANTEN akan menghadapi fenomena El Nino atau kekeringan berkepanjangan yang mengalami puncaknya di bulan Agustus hingga September 2023. 

Fenomena itu disebut bisa membawa berbagai dampak, salah satunya kekurangan air bersih.

Kepala BMKG Wilayah II Tangerang Hartanto mengatakan, beberapa wilayah di Banten sudah mengalami kekeringan dampak dari El Nino. Bahkan, beberapa daerah masuk dalam kekeringan kategori waspada hingga siaga.

BACA JUGA:Banyak Warga Gadai Sertifikat Tanah ke Bank, Total Hak Tanggungan Provinsi Banten Capai Rp.85 Triliun

“Berdasarkan hasil pengamatan bahwa saat ini seluruh wilayah Banten sudah memasuki musim kemarau, tentunya dengan dampak yang berbeda-beda pada masing-masing daerah,” ucapnya dalam wawancara, Kamis, 3 Agustus 2023.

BACA JUGA:Antisipasi Dampak El Nino, Mentan Pastikan Ketersediaan Beras Nasional Cukup Hingga September

Melihat fenomena El Nino yang sudah mulai dirasakan ini, Hartanto mengimbau kepada warga untuk melakukan langkah antisipasi krisis air bersih dengan cara menghemat pengunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dan juga panen atau menampung air hujan.

Panen hujan ini dapat dilakukan dengan menyimpan air hujan menggunakan bak penampung, kolam maupun ember dan digunakan jika krisis air datang.

"Upaya untuk melakukan pemanenan hujan ini kita upayakan agar air hujan dapat dioptimalkan dengan baik, sehingga potensi-potensi kekeringan dapat kita minimalisir mungkin,” ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat tidak boleh abai dan menyepelekan dampak dari El Nino ini. Sebab, adanya El Nino ini maka akan memperparah kondisi kekeringan, khususnya pada beberapa daerah yang berada di pesisir pantai.

BACA JUGA:BMKG : 63 Persen Wilayah Indonesia Terdampak Fenomena El Nino

“Masyarakat harus mempunyai upaya berhemat penggunaan air, meskipun nanti ada Pompanisasi namun hal itu baru bisa dilakukan jika dalam keadaan darurat saja. Jadi harus betul-betul juga dihemat, karena kita harus mewaspada ini sampai dengan bulan September, bahkan bisa cukup panjang hingga Oktober,” terangnya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi kekeringan dengan menyiagakan personel hingga peralatan, seperti tangki air dan mobil tangki air yang siap dioperasikan untuk memberikan bantuan ke daerah terdampak El Nino.

“Jika masyarakat mengalami krisis air bersih harap langsung lapor kepada kami, toren kami sudah penuh oleh air bersih dan siap dikirimkam ke daerah mana saja, ” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Radar Banten