Krisis Pangan! Harga Beras, Minyak Sayur hingga Gula Dunia Melonjak, FAO Ingatkan Negara Berkembang!

Krisis Pangan! Harga Beras, Minyak Sayur hingga Gula Dunia Melonjak, FAO Ingatkan Negara Berkembang!

Suasana proses bongkar muat beras dari palka Kapal Vien Dong 09 ke truk di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur,-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway

JAKARTA, DISWAY.ID - Sejumlah harga komoditas pangan dunia seperti beras dan minyak sayur mengalami lonjakan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir.

Lonjakan harga - harga pangan itu terjadi usai Rusia resmi menarik diri dari perjanjian yang mengijinkan Ukraina untuk mengirim gandumnya ke dunia. 

Berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), langkah India membatasi beberapa ekspor berasnya juga mendorong kenaikan harga pangan dunia.

BACA JUGA:Agama Arkeolog

Langkah India melarang ekspor beberapa jenis beras putih non-Basmati, yang mendorong penimbunan bahan makanan pokok ini di beberapa bagian dunia. 

Pembatasan-pembatasan yang diberlakukan akhir bulan lalu terjadi karena El Nino yang datang lebih awal dari perkiraan.

Fenomena alam ini membawa cuaca yang lebih kering dan lebih hangat di beberapa bagian Asia dan diperkirakan akan merusak produksi beras.

BACA JUGA:Rawan Dimanipulasi! Bawaslu Ingatkan KPU soal KK Jadi Syarat Pencoblosan di Pemilu 2024

Dalam laporannya FAO mengatakan pada bulan Juli harga beras naik 2,8 persen dari bulan sebelumnya dan 19,7 persen di tahun ini, mencapai level tertinggi sejak September 2011.

FAO juga mencatat tajamnya kenaikan harga minyak sayur bulan Juli yang lebih tinggi 12,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya, setelah sempat turun selama tujuh bulan berturut-turut.

FAO menunjukkan lonjakan 15 persen pada harga minyak bunga matahari menyusul "ketidakpastian baru" mengenai suplai setelah berakhirnya kesepakatan biji-bijian.

Harga-harga pangan lokal masih naik di banyak negara berkembang karena mata uang mereka melemah terhadap dolar AS, yang digunakan untuk membeli biji-bijian dan minyak nabati.

Indeks Harga Pangan FAO, yang melacak perubahan harga komoditas internasional bulanan menunjukkan komoditi pangan yang umum diperdagangkan di bulan Juli naik 1,3 persen dibandingkan bulan Juni. 

BACA JUGA:Korlantas Polri Akhirnya Terapkan Uji Prakter SIM Baru, Bye-bye Angka 8 dan Zigzag!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: