Dana Insentif Dokter Spesialis Rp.19 Miliar Dipakai Oknum Pejabat Untuk Bayar Utang

Dana Insentif Dokter Spesialis Rp.19 Miliar Dipakai Oknum Pejabat Untuk Bayar Utang

ilustrasi dokter spesialis-Freepik.com-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dikarenakan insentif belum dibayar, dokter spesialis di RSUD Maluku, yaitu dr. M. Haulussy sempat melakukan aksi mogok dengan menutup pelayanan Polikliniknya.

Dari informasi yang dihimpun, tercatat insentif yang belum dibayarkan kepada dr Haulussy itu sebesar Rp 19 miliar.

BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Geram, Dana Insentif Dokter Spesialis Dipakai Oknum Pejabat Untuk Bayar Utang!

Jumlah insentif yang besar tersebut merupakan laporan biaya sejak pandemic Covid-19 di tahun 2020 silam.

Jika dirincikan adalah jasa pasien umum sejak tahun 2020-2021, jasa Covid-19 tahun 2022, dan jasa pelayanan di tahun 2023.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sempat melakukan mediasi dokter spesialis RSUD dr M Haulussy dengan pemerintah daerah terkait permasalahan insentif dokter spesialis yang belum dibayarkan tersebut.

BACA JUGA:170 Kepala Daerah Habis Masa Jabatannya September 2023, Kemendagri Tunggu Nama Pengganti dan Berikut Daftarnya

Mediasi ini menghasilkan sejumlah solusi, yaitu insentif akan dibayarkan segera secara bertahap, status BLUD rumah sakit akan dinilai kembali, jasa pelayanan COVID-19 pada 2020 yang tidak dapat diklaim, akan diproses kembali.

Mendagri Tito Karnavian kritisi penyalahgunaan dana insentif dokter spesialis

Kabar terkini terkait permasalahan insentif dokter spesialis Haulussy, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sempat geram dan mengkritisi adanya oknum pejabat pemerintah daerah yang menyalahgunakan dana insentif dokter spesialis di wilayah setempat.

Menurutnya penyalahgunaan dana insentif dokter tersebut untuk menutup utang akibat defisit anggaran daerah. 

BACA JUGA:337 Juta Data Warga di Dukcapil Kemendagri Diduga Bocor, Isu Penjualan NIK hingga KK di Forum Peretas Mencuat

"Ada dana-dana untuk tenaga dokter spesialis yang tidak sampai. Sampai ada (dokter spesialis) mengundurkan diri, ada yang meninggalkan tempat," ujar Tito dalam keterangannya, Selasa 15 Agustus 2023.

Menurut Tito, temuan tersebut berdasarkan laporan dari tim investigasi Kementerian Dalam Negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: