Erick Thohir Ungkap Dua Alasan Merger Garuda Indonesia-Citilink-Pelita Air

Erick Thohir Ungkap Dua Alasan Merger Garuda Indonesia-Citilink-Pelita Air

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak sejumlah direksi dan komisaris di perusahaannya pada beberapa hari yang lalu. -Disway.id/Anisha Aprilia-

"Jadi perkara logistik kita belum sesuai," kata Erick Thohir.

Atas alasan demikian, Erick Thohir berencana melakukan penggabungan ketiga maskapai tersebut untuk mengurangi ketertinggalan jumlah pesawat.

"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink dan Garuda merger untuk menekan cost," tandas dia

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. merespons rencana merger bisnis Garuda Indonesia Group bersama dengan Pelita Air.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini perseroan sedang melakukan diskusi terkait aksi korporasi tersebut.

BACA JUGA:16 Bandara AP II Pakai Layanan Pengenalan Teknologi Wajah TravelinPass

"Dengan ini dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini proses diskusi terkait langkah penjajakan aksi korporasi tersebut masih terus berlangsung intensif," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Garuda Indonesia Group, sebutnya, akan mendukung dan memandang positif upaya wacana merger yang akan dilandasi dengan kajian outlook bisnis yang prudent.

"Adapun mengenai rencana pengembangan sendiri masih dalam tahap awal di mana kami tengah mengeksplorasi secara mendalam atas berbagai peluang sinergi bisnis yang dapat dihadirkan untuk bersama-sama dapat mengoptimalkan aspek profitabilitas kinerja yang sekaligus memperkuat ekosistem bisnis industri transportasi udara di Indonesia guna membawa manfaat berkelanjutan bagi masyarakat," jelasnya.


Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia-Boy Slamet/Harian Disway-

Irfan menambahkan, hal tersebut turut menjadi sinyal positif bagi upaya penguatan fundamental kinerja perusahaan khususnya pasca restrukturisasi yang terus dioptimalkan melalui berbagai langkah akseleratif transformasi kinerja bersama pelaku industri aviasi Indonesia.

"Oleh karenanya, mengenai mengenai proyeksi dari proses merger ini tentunya akan terus kami sampaikan secara berkelanjutan sekiranya terdapat tindak lanjut penjajakan yang lebih spesifik atas realisasi rencana strategis tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: