Rian Ernest Ungkap Biaya Caleg Depan Pandji Pragiwaksono

Rian Ernest Ungkap Biaya Caleg Depan Pandji Pragiwaksono

Rian Ernest ungkap biaya Caleg depan Pandji Pragiwaksono saat menjawab pertanyaan salah satu audience yang menanyakan tentang berapa biaya yang harus disiapkan untuk Caleng dan dari mana biaya tersebut. -tangkapan layar youtube@Pandji Pragiwaksono-

Sedangkan Faldo mengatakan bahwa ada tiga level pada Celeg, mulai dari DPRD Kota Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPRRI.

“Dari semua angka-angka yang gua tanya pada politisi, kalau DPRD kabupaten kota itu 0 sampai 500 juta rupiah, kalau DPRD Provinsi 500 juta rupiah – 4.5 miliar rupiah atau sampai 5 miliar rupiah,” jelasnya.

“Jadi kalau lu lebih dari itu, lu goblok aja tu, menurut gua karena Kabupaten Kota lu bisa di ukur,” terangnya.

BACA JUGA:Pertikaian Pimpinan OPM Jeffrey Bomanak dan Manashe Tabuni Makin Memanas, Penentang Perintah ULMWP Akan Dieksekusi

BACA JUGA:KAI Akan Luncurkan Kereta Ekonomi Baru, Berikut Spesifikasi Gerbongnya

“Kalau DPR RI minimum 5 miliar rupiah dan atasnya tu unlimited,” terang Faldo di akun youtube@ Pandji Pragiwaksono.

Faldo mengakui jika dirinya menghabiskan biaya Caleg pada Pemilu 5 tahun lalu 900 juta rupiah dan merupakan hasil dari donasi dengan perolehan suara 400.000.

Ketua DPRRI Habiskan 5 Miliar Rupiah Saat Caleg

Biaya untuk maju sebagai Celeg memang tidaklah main-main, bahkan Bambang Soesatyo yang merupakan Ketua Dewan Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dari Partai Golkar juga pernah mengungkapkan jika dirinya menghabiskan biaya hingga 5 miliar rupiah.

Menurut Ketua Ikatan Motor Indonesia yang akrab disapa Bamsoet ini untuk menuju ke gedung dewan tersebut tidaklah gampang dan murah.

“Saya waktu itu habis 5 miliar rupaiah dan itu yang paling murah, teman-teman lainnya ada yang habis 10 hingga 30 miliar rupiah,” terang Bamsoet saat melakukan potcast bersama Abraham Samad.

BACA JUGA:Suga BTS Wamil Hari Ini, Kirim Surat Pepisahan Untuk ARMY

BACA JUGA:Aktif Berdayakan UMKM, BRI Kembali Selenggarakan Program Inovatif ‘Pengusaha Muda BRILiaN 2023’

Menurut Bamsoet pasca reformasi biaya demokrasi kita makin lama makin mahal, bahkan sekarang kita mulai terjebak pada sistim demokrasi angka-angka.

“Yang kita kejar angka dan bukan aspirasi lagi, orang ke Dapil bukan lagi mengejar aspirasi tapi apa yang saya kerjakan serta dibalik itu ‘bos pilih saya ya’,” terang Bamsoet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: