Hati-Hati, Data Pengguna Game Online Berpotensi Dimanfaatkan Pihak Ketiga

Hati-Hati, Data Pengguna Game Online Berpotensi Dimanfaatkan Pihak Ketiga

Data pengguna game online berpotensi disalahgunakan pihak ketiga-ilustrasi/pengguna game online/freepik-

Menurut hasil penelitian, partisipan sering kali tidak menyadari percakapan mereka berbasis chat mungkin diungkapkan kepada pihak ketiga.

Game Online juga tidak memberi tahu pemain tentang data apa saja yang dibagi selama permainan berlangsung.

Studi juga menunjukkan bahwa para pemain sadar akan risiko ini. Dan studi ini menyoroti beberapa taktik mitigasi yang digunakan oleh para pemain. 

“Kami menemukan bahwa para pemain berusaha menjaga privasi mereka saat bermain Game Online dengan memilih obrolan teks untuk berdiskusi daripada obrolan suara, karena mereka yakin mereka mungkin diawasi dengan lebih ketat." 

"Menurut temuan kami, pemain wanita adalah yang paling terkena dampak dan merasa perlu menyembunyikan jenis kelamin mereka saat bermain dengan membuat berbagai avatar atau menahan diri untuk melakukan percakapan suara dengan pemain lain," kata Bourdoucen.

Terakhir, studi ini mengusulkan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, seperti pendekatan pengumpulan data yang lebih transparan.

Secara keseluruhan, penulis merekomendasikan agar Game Online dan platform Game Online berupaya melindungi semua pemainnya.

Game Online harus menyenangkan dan aman bagi semua orang, dan harus mendukung otonomi pemain. 

"Salah satu cara mendukung otonomi adalah dengan membiarkan pemain memilih untuk tidak ikut serta dalam pengumpulan data yang invasif," kata kata Janne Lindqvist, Profesor Ilmu Komputer di Aalto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: