Yawan Shuuu

Yawan Shuuu

Memesan tiket KCJB Whoosh lewat aplikasi Access by KAI-Harian Disway-

Perkembangan Whoosh...bisa dibilang menggembirakan. Dalam dua minggu operasi sudah mencapai okupansi 90 persen.

''Akhir pekan kemarin okupansi premium ekonomi mencapai 96 persen,'' ujar Allan Tandiono, direktur pengembangan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tadi malam.

Di akhir pekan itu jumlah penumpang mencapai lebih dari 13 ribu orang. Hanya dalam satu hari.

Maka mulai besok, jadwal Whoosh diperbanyak. Sekaligus dua kali lipat. Dari 14 kali sehari menjadi 28 kali. Yakni 14 kali dari Halim (Jakarta), 14 kali dari Tegalluar/Padalarang (Bandung).

Tentu Anda mulai menghitung-hitung: berapa uang masuk dari penjualan tiket.

Saya juga senang menghitung rezeki orang lain. Maka kalau saja tarifnya normal pemasukan ke perusahaan sudah bisa mendekati Rp 100 miliar/bulan.

Tentu belum segitu benar. Sampai bulan depan harga karcisnya masih pakai diskon. Tapi itu soal keberanian memutuskan saja: mulai kapan diskon itu dihapus. Rp 100 miliar masih jauh dari pembayaran kewajiban bulanan: sekitar Rp 250 miliar/bulan –seperti perhitungan ahli perbankan Dr Sunarsip.

Masih ada pilihan lain: jadwalnya diperbanyak lagi. Dengan 28 kali sehari pemberangkatan baru terjadi tiap satu jam (antara pukul 06.00 sampai 21.00). Masih bisa ditingkatkan menjadi setiap 30 menit. Yang Rp 100 miliar tadi bisa menjadi Rp 150 miliar atau Rp 200 miliar.

Bahkan masih bisa lebih sering lagi: tiap 15 menit. Kelak, menurut rencana, memang bisa menjadi 68 kali sehari.

Bisa pula diberi pilihan: yang dari Tegalluar tidak semua pakai berhenti di Padalarang. Bisa wuuuussss langsung Halim.

Minggu lalu saya dari Tianjin ke Beijing. Ada pilihan: pakai yang sekali berhenti atau yang nonstop.

Saya tidak pilih-pilih. Tidak ada yang saya kejar. Ternyata saya dapat Gaotie yang berhenti di kota kecil Langfang. Pertengahan antara Tianjin-Beijing. Berhenti satu menit di situ.

Biasanya saya pilih yang nonstop: 30 menit sampai Beijing. Mirip antara Halim-Padalarang. Untuk jalur Tianjin-Beijing pilihannya sangat banyak: tiap lima menit ada pemberangkatan Gaotie. Kadang 4 menit sekali. Kalau pagi hari. Atau sore hari. Tengah hari menjadi tiap 8 menit sampai 10 menit. Pun malam hari.

Tianjin-Beijing adalah jalur kereta cepat paling padat. Ada yang khusus Tianjin-Beijing. Ada yang dari Shanghai pun berhenti di Tianjin. Pun yang dari Nanjing dan Hangzhou.

Tianjin memang hanya sebuah kota tapi statusnya setingkat provinsi. Kepala daerahnya disebut wali kota tapi langsung di bawah pusat. Seperti Beijing, Shanghai, dan Chongqing.

Jalur Tianjin-Beijing padat sekali karena Beijing tidak punya pelabuhan. Angkutan lautnya mengandalkan pelabuhan Tianjin.

Jangan-jangan Jakarta-Bandung mirip Beijing-Tianjin itu. Misalnya, terlihat di jadwal baru tersebut, sudah akan ada Whoosh dari Bandung yang tiba di Halim pukul 06.36.

Orang Bandung yang mengejar rapat pagi di Jakarta tidak perlu beralasan menginap di ibu kota.

Pun bagi yang mengejar pesawat pagi dari Halim ke berbagai kota. Bandara Halim –yang sangat tidak mencerminkan wajah baru Indonesia– akan kian ramai. Inilah untuk kali pertama bandara kalah megah dari stasiun KA.

Tiga bulan ke depan sudah akan diketahui: meledaknya penumpang Whoosh sekarang ini sekadar lantaran bulan madu atau memang kebutuhan baru.

Tentu saya sudah di Tiongkok ketika Presiden Jokowi ke Beijing tanggal 17 Oktober lalu.

Dari media setempat saya mengikuti: hari itu di Beijing dilakukan peresmian kereta cepat jurusan Bandung itu.

Wajar. Pihak Indonesia melakukan peresmian di Jakarta. Pihak Tiongkok melakukannya di Beijing. Mumpung Presiden Jokowi di Beijing.

Di Indonesia kereta cepat itu diresmikan dengan nama Whoosh.

Di Beijing diresmikan dengan nama Yawan (Yajiada-Wanlong). Yajiada adalah Jakarta dalam bahasa Mandarin. Wanlong, Anda sudah tahu.

Di Tiongkok bunyi sesuatu yang sangat cepat memang bukan whoosh..... Di sana bunyi kereta secepat 350 km/jam itu: shuuuu....

Beda negara beda pengucapan bunyi. Dor! Adalah bunyi tembakan di Indonesia. Di Amerika menjadi Bang! Di Tiongkok: Pyang!

Pemakaian kata Whoosh bisa jadi khas Indonesia.

Di Tiongkok kereta cepat tidak pakai nama. Saking banyaknya. Hanya mengikuti singkatan dua nama kota di jalur itu. Seperti Yawan.

Semua kereta cepat di sana disebut Gaotie –artinya: kereta cepat. Begitu saja. (Dahlan Iskan)

----

Saya salah satu dari 50 tokoh yang diminta memimpin diskusi guru.

Secara online.

Diskusi itu rangkaian acara Festival Guru, yang diselenggarakan oleh Orbit Teknologi Edukasi, The Habibie Center.

Itu untuk menandai Hari Guru 25 November 2023.

Dari pilihan waktu yang diberikan kepada para "pengajar", saya memilih tanggal 19 November 2023 pukul 15.00 sampai 16.00 WIB.

Topiknya?

Panitia menyerahkan pada saya. Saya bingung.

Saya ingin Anda, para guru yang berminat mendaftar di kelas saya, yang menentukan topiknya.

Anda, para guru, ingin saya membawakan topik apa?

Silakan usulkan topik bahasan di Google Form yang tersedia di bawah ini.

Dari berbagai usulan itu, saya akan memilih yang terbanyak. Lalu kita diskusikan bersama di kelas online itu nanti.

Bagaimana mendaftar kelasnya?

Pendaftaran kelas online Festival Guru langsung ke panitia Festival Guru, Orbit Teknologi Edukasi, The Habibie Center.

Sampai ketemu.

----

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 30 Oktober 2023: BACA JUGA:Gibran Birokrasi

Hari Purwanto

nyanyi sik ah, ndak mumet BIROKRASI COMPLEX - by Slank mau bikin usaha harus lewat sini, lewat sana meja sini, meja sana sogok sini, sogok sana izin sini, izin complex... birokrasi complex mau punya jabatan pake topeng ini, topeng itu sikut sini, sikut situ bual ini, bual itu jilat sini, jilat complex.... birokrasi complex complex.... birokrasi complex sistem memang sistem tapi jangan ngerepotin sistem memang sistem tapi jangan ngerepotin mau menuntut hak dibelokin sini, dibelokin sana lempar sini, lempar sana blokir sini, blokir sana ngadu sini, ngadu complex..... birokrasi complex complex... birokrasi compleeeeeeex......

 

Mirza Mirwan

Padahal ia seorang presiden, tetapi menolak tinggal di istana presiden dan memilih tinggal di rumah yang dibangun ditanah pertanian milik isterinya di luar kota Montevideo. Ia juga tak mau menggunakan staf istana untuk melayani di rumahnya, kecuali dua orang polisi sebagai pengawal. Dalam LHKPN yang diserahkan ke KPK tahun 2010, saat mulai menjabat presiden di umur 75, kekayaannya hanyalah sebuah mobil VW Beetle tahun 1987 senilai US$1.800 (setara Rp28,6 juta). Sebagai presiden ia mendapat jatah US$1 juta untuk membeli mobil. Tapi ia memilih mengambil uang itu dan menyerahkannya ke yayasan yang mengurusi para tunawisma. Dari gaji bulanannya yang US$12.000 (setara Rp191juta), ia hanya mengambil US$1.200 saja (Rp19,1 juta). Yang 10.800 disumbangkan untuk orang miskin dan pedagang kecil. Selain 10% dari gajinya itu ia juga menanam bunga krisan untuk dijual. Selain ia dan isterinya, tinggal bersama mereka Manuela, seekor anjing berkaki tiga. Nun zaman rezim diktator militer, ia pernah dipenjara 12 tahun. Sebelumnya ia seorang gerilyawan. Beberapa bulan yang lalu saat pengambilan sumpah Presiden Brazil, ia diundang sebagai tamu kehormatan. Usianya sudah 88 tahun. Ia seorang atheis. Mungkin tak percaya adanya surga dan neraka. Tetapi ia hidup dengan kejujuran dan semenjana demi kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya. Beda banget dengan pejabat di Anuland, yang waktu mengucapkan sumpah jabatan "kayak iya-iyao", tapi ternyata calon koruptor. .....

 

Mirza Mirwan

.... Anda mungkin sudah bisa menebak, siapa gerangan "ia" dalam narasi di atas. Ya, benar, ia adalah Presiden Uruguay 2010-2015, Jose Alberto "Pepe" Mujica Cordano, yang sohor dengan sebutan Jose Mujica. Sang isteri, Lucia Topolinsky, menjadi wakil presiden di periode berikutnya. Sekali lagi, padahal Jose Mujica itu seorang atheis.

 

Mbah Mars

Motivasi apa ya Pak yang bisa menggerakkan orang atheis bisa berbuat baik seperti itu ?

 

Lagarenze 1301

Di foto dan video yang saya lihat, semua capres tersenyum, sama seperti Presiden Jokowi.

 

Liam Then

Di Tiongkok tidak ada ular kepala seribu, cuma ada akal sehat. Seperti yang pernah Clinton sebutkan waktu kampanye; "it's the economy stupid". Kebangkitan Tiongkok saya kira bukan cuma keberhasilan , lebih karena hasil proses sejarah, dimana serangkaian proses kebijakan pilihan yang benar, memperbaiki kebijakan pilihan yang salah. Apakah Tiongkok mulai maju sebelum Deng Xiao Ping? Saya kita tidak, prosesnya mulai jauh sebelum itu. Zaman kolonial, Tiongkok di kuyo 8 kekuatan besar kolonial dunia,kemudian ketambahan Jepang. Kalau kita baca sejarahnya, banyak pilihan-pilihan dilakukan oleh pemimpin Tiongkok sana. Kalah perang candu, mereka sadar diri, langsung menyerah kalah, Hongkong dan Macau mau tak mau diserahkan dengan perjanjian kembali, mana tau roda berputar, dulu dibawah, sekarang diatas. Ternyata keputusan ngaku kalah dan terima konsekuensinya yang memalukan ,wilayah diambil orang selama 100 tahun, pas dibalikin sudah jadi angsa bertelur emas. Ini yang banyak terlewat dari analisa, pasar modal Hongkong menjadi modal utama Tiongkok dapat dana segar untuk pembangunan, swasta-swasta di Tiongkok jadi gampang dapat aliran pendanaan, dan dana-dana ini digunakan secara cerdas untuk mengejar defisit ketertinggalan teknologi. Arah pilihan pemimpin mereka disana jelas. Mereka dengan tegas melihat dan memilih masa depan yang mereka inginkan. Di Indonesia, kita harap punya kualitas kenegarawanan.

 

Mirza Mirwan

Entahlah, Mbah Mars. Mungkin berkaca pada pengalaman masa kanak-kanaknya yang susah. Tahun 1940, Demetrio Mujica (ayahnya yang petani meninggal) Pepe, panggilan Jose Mjujica yang baru berumur 5 tahun lantas hidup sengsara bersama ibunya, Lucy Cordano. Tapi sang ibu berusaha keras agar Pepe bisa sekolah. Kepada Pepe ditanamkan kejujuran dalam mengarungi kehidupan. Tentang atheis, Pepe pernah bilang kepada Carolina DeRobertis, novelis yang mewawancarainya, lalu menjadikannya sebuah novel: "The President and the Frog" atau "El Presidente y la Rana" (Sang Presiden dan Katak). "Keraguan saya pada Tuhan bersifat filosofis. Atau boleh jadi saya percaya pada Tuhan, mungkin pula saya tak tahu. Atau boleh jadi saat aku makin dekat dengan kematian saya membutuhkan Tuhan." Jadi semacam pseudoatheism. Semi-atheis-semi-agnostik.

 

Komentator Spesialis

Nah ini Pak Mirza. Logika harus kita balik. Kalau orang atheis saja bisa jujur, harusnya orang beragama lebih bisa dipercaya dan bisa lebih jujur lagi. Jangan dibalik kalau jadi atheis baru bisa jujur.

 

Wilwa

Breaking News: Jokowi undang Prabowo, Ganjar, Anies makan siang bersama. Menguatkan narasi Hasan Nasbi bahwa Jokowi menginginkan tak ada polarisasi di grass root akibat figur capres yang ditunggangi Islamis Garis Keras. Simak youtube Hasan Nasbi: Jalan Mudah Yang Sudah Tertutup Rapat. Narasi positif macam ini harus disebarluaskan demi persatuan bangsa. By the way, tanggal lahir Ganjar pas tanggal peringatan Sumpah Pemuda. Ganjar pas sebagai figur pemersatu bangsa ini. Mari hargai Jokowi yang rela berkorban nama baik demi persatuan. Dituding Dinasti Politik dan Penghancur MK tak masalah demi persatuan bangsa.

 

Liáng - βιολί ζήτα

CHDI : * Satu kalimat dari Megawati itu juga bisa membuat pemerintah tidak lumpuh. Di tahun terakhir masa jabatan kedua seorang presiden sangat sulit. Sudah ibarat ''kerbau hidup yang sudah tidak bisa berjalan''. Aslinya, dalam istilah asing, kata ''kerbau'' itu  ''bebek''. Kita sudah terlalu banyak punya bebek. Lebih baik diganti kerbau, yang kian langka. * * Ada penyebab utama ''kerbau hidup'' itu tidak bisa lagi berjalan: loyonya birokrasi di dalam pemerintahan itu sendiri. * duck syndrome ---> diganti oleh Abah menjadi ---> buffalo syndrome ?? Abah D.I. kudu mengajukan terlebih dahulu "scientifically reviewed" ke Stanford University, karena istilah duck syndrome itu pertama kali digunakan oleh Stanford University. Abah mah aya-aya wae... wkwkwk...

 

Liáng - βιολί ζήτα

Stanford Duck Syndrome atau seringkali disebut Duck Syndrome saja, adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan mahasiswa Stanford University yang memberikan kesan tenang, padahal sedang panik berusaha memenuhi berbagai tuntutan di dalam hidupnya. Dalam perkembangannya, Duck Syndrom secara umum bisa diartikan sebagai kondisi di mana seseorang yang terlihat tenang dan baik-baik saja, tetapi sebenarnya ia mengalami banyak tekanan dan kepanikan dalam mencapai tujuannya. Dalam konteks tulisan Abah, sepertinya lebih pas menggunakan istilah Duck Syndrome ketimbang "lame duck".

 

Liam Then

Kayaknya Pak DI sudah pas mengadaptasi istilah "lame duck". Diubah menjadi kerbau karena permainan kias kata, PDIP yang bersimbol Banteng, yang notabene adalah pemimpin koalisi pemerintahan resmi saat ini. Saya awalnya kira lame duck itu merujuk pada bebek yang kena penyakit lemas kaki, di barat ada jenis bebek ada yang bisa terbang. "Lame duck " ini mungkin mengacu pada bebek yang kehilangan mobilitas. Saya google imagenya, kelihatan semua kartun, gambar bebek yang kakinya cidera. Trus ada keterangan lame duck sebagai idiom yang terkait inefektifitas kegiatan kepemerintahan atau sosok politik pada masa-masa menjelang transisi kekuasaan. Birokrat itu ibarat kaki dalam badan kepemerintahan, merekalah yang menerjemahkan buah pikir ,arahan pemimpin nasional ke dalam aksi kegiatan. Jadi sudah tepat kayaknya Pak DI menggunakan slang/idiom "lame duck". "Duck Syndrome" yang Ko Yang An jelaskan, bisa dibayangkan dengan sederhana bebek lagi meluncur tenang diatas kolam, dari atas tenang badannya, damai tentram, tapi dibawah kakinya tak henti berkayuh cepat sekali.

 

Liáng - βιολί ζήτα

Oom Liam Then, Itu kan baru perkiraan adanya kemungkinan seperti itu, tetapi belum terjadi kan, hanya sebatas berbagai indikasi dengan berbagai kemungkinannya. Maka lebih tepat menggunakan istilah "syndrome". Oom Liam paham kan apa itu syndrome ??

 

Liam Then

Saya meskipun secara pribadi tidak klop dengan beberapa kebijakan Pak Anies dimasa menjabat gubernur. Pada masa pemilihan presiden ini, saya netral-netral saja. Tapi mengemukakan wacana kecurigaan, dengan bukti "cuma" jumlah ratusan ribu, itu sangat lemah. Pendukung Pak Anies harus bisa maju, bersaing dalam konsep pikiran dan program, jangan syak wasangka. Kalau sudah pakai syak wasangka, cempedak pun bisa dikira nangka.

 

Riyono ,SKP

Sedang mengetik... Terhapus gerimis konektifitas...

 

Liam Then

@Ko Yang An. Jujur ndak bisa jabarkan arti "Syndrome" langsung tanpa google , tapi paham maksudnya. Pak Bos kan pernah mengalami langsung sebagai mantan sesuatu pas di periode kedua pemerintahan Pak SBY. Jadi saya kira lebih dari sebatas perkiraan. Yang di tulis Pak DI bisa jadi pernah di lihat dan dialami beliau langsung Kalau pakai isttilah "duck Syndrome" malah ngga pas, mana ada tokoh PDIP kelihatan tenang, jelas-jelas pada blingsatan begitu kok diberita, dari pernyataan, gestur, jelas sekali. Tak perlu pakar mikro ekspresi untuk jelaskan ,hahaha.

 

Lukman Nugroho

Kenapa kalimat penutupnya hanya sekedar : 'birokrasi punya wataknya sendiri." Rasanya kurang jelas. Sebab Abah punya idiom yang lebih keren soal birokrasi itu. Atau khawatir kena sensor redaktur ya ? Hehehe

 

Hari Purwanto

Lame Duck but Mighty Driller...bebek loyo tapi sanggup jadi pengebor perkasa...ini yang mengerikan n njelehi....dalih untuk modal lirik sana sini, gaet cantolan baru....atau setidaknya buat pesangon diri.

 

Fiona Handoko

"saya mengikuti apa yg anda contohkan. saya jatuhkan stetoskop. sewaktu saya membungkukkan badan untuk mengambilnya. saya melihat pak pendeta ada di kolong tempat tidur."

 

Lagarenze 1301

"...tenggorokan yang lagi panas karena terteguk spirtus." Kata yang baku spiritus, bukan spirtus. Petikan kalimat di atas menggunakan dua majas: eufemisme (penghalusan makna kata) dan metafora (perbandingan atau persamaan kata). Kata spiritus digunakan untuk pengganti minuman beralkohol tinggi. Andai Pak Dis menggunakan kata vodka, akan betapa riuhnya perusuh hari ini. Kalimat "panas terteguk spiritus" lebih bermakna kondisi politik terkini yang begitu panas bagi PDIP setelah Gibran menjadi cawapres untuk Prabowo.

 

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp sumartan, bp jo, bp otong, bp jm, bp jokosp dan teman2 rusuhwan. seorang dokter muda pindah ke desa menggantikan dokter yg akan pensiun. dokter tua mengajak dokter muda utk berkeliling. agar masyarakat kenal dokter yg baru. di rumah pertama. seorang wanita paruh baya mengeluh "perut saya agak mual dokter." dokter tua berkata, "anda mungkin terlalu banyak makan buah segar. coba kurangi dan lihat apakah itu akan berhasil." saat mereka sudah keluar rumah. dokter muda bertanya, "anda bahkan tidak memeriksa wanita itu. bagaimana anda bisa mendiagnosis begitu cepat?" "anda melihat tadi saya menjatuhkan stetoskop saya? ketika saya membungkuk untuk mengambilnya. saya melihat ada banyak kulit pisang di tempat sampah. mungkin itu penyebabnya." "oh, pintar nian anda." sahut dokter muda. sampai di rumah berikutnya. mereka menghabiskan waktu beberapa menit dengan penghuninya. seorang wanita yg baru lulus kuliah. si wanita berkata bahwa dia tidak memiliki energi seperti dulu. "aku sering merasa lemas akhir2 ini." "anda mungkin terlalu aktif di gereja. anda terlalu banyak melakukan kegiatan untuk gereja. cobalah sedikit dikurangi dan kita lihat. apakah hal itu bisa membantu." saat mereka sudah keluar rumah. dokter tua bertanya, "saya mengenal wanita itu dengan baik. diagnosismu mungkin benar. karna dia memang aktif di gereja. tapi bagaimana kamu bisa mengambil kesimpulan itu?"

 

Alvito Wildani

Melegakan tapi blm bisa menghapus Dahaga. Cukup tapi belum memuaskan hasrat. Ya bgitulah....

 

Kang Sabarikhlas

Pagi yang cerah, ngantar cucu ke RS.Williamboth untuk therapi kaki yang kanankiri panjang selisih 1cm. Berseragam smp sebab nanti langsung masuk sekolah, cuma ijin absen ndak ikut upacara. Nunggu jam 07.00 baru pelayanan, seperti biasanya pasien bpjs sudah mulai penuh dipelataran parkir, begitulah pasien bpjs adanya. Ojo bandingke pasien sekelas bos yang enteng lari ke luar negeri. Eh,.jadi ingat chd. Kemarin cuma baca sekilas, lha wong Abah minta libur, pun komen ndak terbaca. Pagi ini saya ngakak, ternyata perusuh rame merusuh dan jadi komen pilihan..wkwkwkwk... Abahpun nulis gibran lagi..wkwk

 

Fiona Handoko

selamat pagi bp prof pry dan bp liang, bp luwanto dan teman2 rusuhwan. ternyata abah sudah belajar untuk main dua kaki. terlihat dari komentar pilihan bp prof pry dipilih 5. komentar pilihan bp liang dipilih 4. atau abah sedang mempraktekkan istilah yg dipopulerkan anas urbaningrum? "nabok nyilih tangan".

 

Jimmy Marta

Kapan saat yg tepat bagi pengusaha jalan jalan?. Saat dekat lebaran adalah waktu penuh tekanan bagi pengusaha. Banyak pengeluaran. THR dan bonus untuk karyawan. Sumbang menyumbang untuk penguasa daerah dan wilayah. Sampai memenuhi berbagai sodoran proposal dan donasi. Bagi yg sudah capai target, ini saatnya libur dipercepat. Tinggalkan kursi, tutup pintu, matikan nomor umum. Biarkan bawahan yg bekerja, sembari titip pesan bos lg keluar...wkwk. Ini masa liburan pertama para pengusaha. Grade lokal dan nasional didaerah dan wilayah. Untuk level interlokal dan internasional saat 'cuaca panas' adalah saat tepat mengunjungi tempat adem. Jadi wisman adalah pilihan terbaik. Tapi sebelum itu anda harus penuhi dulu 'kewajiban'. Sumbang dulu sana sini. Jika beruntung, sumbangan anda jatuh ke pemenang. Anda pulang langsung ikut pesta... #wait and see versi jm

 

Wilwa

@FH. Ada banyak kemungkinan motivasi Boss Disway: 1) Nabok (dua duanya) minjam tangan (dua duanya) alias adu domba 2) berusaha bersikap fair / adil. 3) Menyukai debat panas 4) Ngompori ego masing-masing supaya tetap semangat komen. 5) Silahkan isi kemungkinan lain.

 

ibul daful

Rakyat pemilih pilpres akan memilih dalam diam. Tidak pusing soal koar-koar di medsos, larisnya pengamat politik di podcast, atau debatnya para politikus. Partai pemenang tetap ingin berkuasa dengan 20% suaranya. Berharap dapat memenangkan petugas partainya dalam pilpres 2024 nanti.

 

Er Gham

Penegasan akan mengawal sampai akhir periode, justru bisa dipandang juga sebagai 'peringatan', bahwa 'kami' sebagai pemilik kursi terbanyak, ditambah oposan, bisa saja melakukan pemakzulan. 04.44

 

Mirza Mirwan

Kemarin portal Associated Press memuat 14 foto unjuk rasa Pro-Palestina di berbagai kota dengan masing-masing diikuti ribuan orang. Yang terbanyak di London, menurut polisi 50.000 - 70.000 orang -- tapi melihat fotonya sepertinya lebih banyak lagi. Ke-14 foto itu diambil di London, Roma, Jenewa, Istanbul, Oslo, Stockholm, Berlin, Dortmund, Brooklyn (NYC), Detroit, San Fransisco, Toronto, Kozhikode (Kerala, India), dan Kuala Lumpur. Di Perancis ada larangan unjuk rasa mendukung Palestina. Tetapi tetap saja ada ribuan orang yang nekad turun ke jalan di Paris dan Marseiles. Tetapi AP tidak memuat fotonya. Dan tiba-tiba Biden mengingatkan Israel "to distinguish between Hamas and Civilians". Mungkin karena diskakmat Kementerian Kesehatan Gaza yang merilis 7000-an nama korban lengkap dengan lokasi tewasnya sebagai jawaban atas tuduhan Biden yang menganggap jumlah korban tewas terlalu dibesarkan. Dalam daftar itu masih diberi catatan ada 280-an korban yang belum diidentifikasi. Biden juga menyinggung "two state solution", padahal yang tidak mematuhi solusi dua negara itu Israel. Buktinya Israel menduduki Tepi Barat dan membangun pemukiman di mana-mana, padahal Tepi Barat adalah teritori Palestina.

 

mzarifin umarzain

Di balas saja, Pimpinan parpol dipanggil presiden, Pimpinan parpol duduk di bangku yglebih kecil, presiden di bangku yg lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 270

  • Lilik ulfa
    Lilik ulfa
  • cahya cahyaa
    cahya cahyaa
  • Farid Ari Ardiansyah
    Farid Ari Ardiansyah
  • Farid Ari Ardiansyah
    Farid Ari Ardiansyah
  • Farid Ari Ardiansyah
    Farid Ari Ardiansyah
  • arkanda budi
    arkanda budi
  • fadlel muhammad
    fadlel muhammad
    • Amat K.
      Amat K.
  • fadlel muhammad
    fadlel muhammad
  • fadlel muhammad
    fadlel muhammad
  • Arham Ardiansyah
    Arham Ardiansyah
  • Arham Ardiansyah
    Arham Ardiansyah
  • Arinal Haq
    Arinal Haq
  • Arinal Haq
    Arinal Haq
  • Arinal Haq
    Arinal Haq
  • Fahimsa Haykal
    Fahimsa Haykal
  • anas mahmudii
    anas mahmudii
  • Fahimsa Haykal
    Fahimsa Haykal
  • anas mahmudii
    anas mahmudii
  • ghazian faris
    ghazian faris
  • Fauzi Prayoga
    Fauzi Prayoga
  • anisa feby
    anisa feby
  • Ditya Afandhi
    Ditya Afandhi
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Ulik Kopi
    Ulik Kopi
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Liam Then
    Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Liam Then
    Liam Then
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Edyanto
    Edyanto
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Edyanto
      Edyanto
    • Edyanto
      Edyanto
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Slamet Sejati
    Slamet Sejati
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Liam Then
      Liam Then
  • Fachrizal Fadilah
    Fachrizal Fadilah
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • sutrisno timi
    sutrisno timi
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Liam Then
    Liam Then
  • yea aina
    yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
  • Sumartan
    Sumartan
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Hadi Priyatno
    Hadi Priyatno
  • Hadi Priyatno
    Hadi Priyatno
    • Liam Then
      Liam Then
    • Sumartan
      Sumartan
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Liam Then
      Liam Then
    • Sumartan
      Sumartan
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Slamet Sejati
    Slamet Sejati
  • kritikItuSehat
    kritikItuSehat
    • kritikItuSehat
      kritikItuSehat
    • Liam Then
      Liam Then
  • Hadi Priyatno
    Hadi Priyatno
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • DeniK
    DeniK
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Cindy Cindy
    Cindy Cindy
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Cindy Cindy
      Cindy Cindy
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Cindy Cindy
      Cindy Cindy
    • Cindy Cindy
      Cindy Cindy
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Wilwa
      Wilwa
  • DeniK
    DeniK
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
  • HONDA CBR150R
    HONDA CBR150R
    • DeniK
      DeniK
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • HONDA CBR150R
      HONDA CBR150R
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Citra Cilia
    Citra Cilia
  • Riza Choironi
    Riza Choironi
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • DeniK
      DeniK
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Riza Choironi
    Riza Choironi
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Er Gham
    Er Gham
  • Sumartan
    Sumartan
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Sumartan
      Sumartan
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • nimas S73
    nimas S73
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • nimas S73
      nimas S73
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • nimas S73
      nimas S73
  • hildanifa nazala
    hildanifa nazala
  • hildanifa nazala
    hildanifa nazala
  • hildanifa nazala
    hildanifa nazala
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Slamet Sejati
    Slamet Sejati
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • kritikItuSehat
    kritikItuSehat
    • kritikItuSehat
      kritikItuSehat
    • KEY
      KEY
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Sumartan
      Sumartan
    • Wilwa
      Wilwa
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • ibul daful
    ibul daful
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Wilwa
      Wilwa
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Alex Ping
    Alex Ping
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • ibul daful
      ibul daful
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Habib Hafid
    Habib Hafid
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • KEY
      KEY
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • KEY
      KEY
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Alvito Wildani
    Alvito Wildani
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • HONDA CBR150R
      HONDA CBR150R
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Ulik Kopi
      Ulik Kopi
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Wilwa
      Wilwa
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • ahmad faqih
      ahmad faqih
  • Tao Lie
    Tao Lie
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Eciya Assemargandy
    Eciya Assemargandy
  • agyan
    agyan
  • Roland Nug
    Roland Nug
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • rid kc
    rid kc
  • Pedro Patran
    Pedro Patran
  • alasroban
    alasroban
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • Riyono ,SKP
    Riyono ,SKP
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • nimas S73
      nimas S73
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • nimas S73
      nimas S73
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman

Berita Terkait