Legenda Atlet Panahan Indonesia Peraih Perak Olimpiade 1988, Kusuma Wardhani Tutup Usia 59 Tahun
Salah satu srikandi mantan atlet panahan indonesia, Kusuma Wardhani tutup usia dalam usia 59 tahun-Screenshot/indonesiaarchery.org-
Kala itu, Suma menghadiri peringatan 70 tahun PB Perpani, yang didirikan pada 12 Juli 1953 silam.
Suma kembali reuni bersama kedua sahabat karibnya, Lilies Handayani dan Nurfitriyana Saiman.
Ketiganya dikumpulkan bersama-sama dengan keluarga pelatih legendaris Donald D Pandiangan dan Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII.
Donald Pandiangan adalah pelatih yang membawa Tiga Srikandi meraih medali Perak di Seoul.
Sementara itu, Paku Alam VIII adalah penggagas sekaligus pendiri PB Perpani.
Suma, bersama kedua sahabatnya, keluarga Paku Alam VII dan keluarga Donal D Pandiangan dianugerahi penghargaan, sebagai apresiasi tertinggi PB Perpani atas jasa, dedikasi, dan prestasi yang sudah ditorehkan pada legenda di cabor Panahan Indonesia.
BACA JUGA:Jadwal Final Denmark Open 2023: Bagas-Fikri Selamatkan 'Muka Indonesia'
BACA JUGA:Le Minerale Terpilih Jadi Hydration Partner Pada Jakarta Marathon 2023
Mengenang kembali Olimpiade Seoul 1988, Suma mengaku dia mungkin yang paling tanpa beban dari antara ketiganya.
Malam sebelum babak final, Suma mengaku bisa tidur dengan nyenyak dan prima secara fisik.
Namun, raut mukanya berubah pasi setelah melesatkan seluruh anak panah pada babak final, 1 Oktober 1988.
“ Saya tegang. Saya takut banyak yang meleset. Karena dalam permainan tim, kalau satu jelek, maka semua hasilnya akan jelek,” kata Suma.
Tak disangka, Tiga Srikandi Indonesia mampu mencetak total skor 952 poin, menyamai jumlah skor Beregu Putri Amerika Serikat.
Indonesia berhasil menyisihkan Uni Soviet dan Inggris Raya, yang lebih diunggulkan.
Tiga Srikandi hanya kalah dari Beregu Putri Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: