Tahija Wolbachia

Tahija Wolbachia

Wabah demam berdarah (DBD) di Jakarta Barat sudah mencapai angka 562 kasus. -ilustrasi-Berbagai sumber

KALAU bisa disebut ''harta karun'', demam berdarah termasuk kategori ''harta tak bertuan''. 

Dunia Barat tidak tertarik memberantasnya. Riset tentang DB pun tidak diutamakan. Apalagi sampai menyediakan dana khusus. 

Itu kesimpulan Trihadi Saptoadi, Executive Board Yayasan Tahija. Yayasan Tahija didirikan putra Julius Tahija: dr Sjakon G Tahija (lihat Disway kemarin). 

''Di WHO bisa dilihat daftar penyakit yang masuk kategori seperti DB itu,'' ujar Trihadi kemarin.

Memang begitulah nasib penyakit khas negara tropis yang miskin. Beda dengan, misalnya, penyakit AIDS. Atau jantung. Kanker.

Sampai pada suatu ketika dr Sjakon terkena demam berdarah. Sangat berbahaya. Mematikan. Bikin trauma. 

Orang kaya meninggal karena demam berdarah sangatlah ironi. Itu yang dialami salah satu orang kaya Indonesia, Dharmawan Ruslim. Mantan direktur utama Astra pula. Ia sampai dibawa ke Singapura –yang minim pengalaman dalam mengatasi demam berdarah. Ia meninggal di sana.

Dokter Sjakon tidak sampai meninggal. Beruntung sekali. Ia pun tergerak untuk tahu lebih banyak penyakit demam berdarah. Terutama mengenai penyebabnya. Lalu bertekad terjun mengatasinya. 

Sebagai dokter mata ahli bedah retina, tidak sulit bagi Sjakon memahami dunia kesehatan masyarakat. 

Sebagai pewaris salah satu konglomerat terbesar Indonesia di masa lalu tidak sulit mencari dana.

Yang sulit adalah dari mana memulainya. Tidak banyak hasil penelitian tentang DB yang bisa dijadikan acuan. 

Tapi harus dimulai. Ia pun memilih fokus pada pemusnahan jentik nyamuk pembawa virus demam berdarah: aedes aegypti. Pakai teknologi control of targeted sources.

Gagal.

Lima tahun Yayasan Tahija berjuang melawan jentik aedes aegypti. Tidak membuahkan hasil. ''Sudah habis Rp 50 miliar,'' ujar Trihadi yang saat itu belum bergabung ke Yayasan Tahija (baca: Tahiya).

Trihadi orang Kediri. Setelah lulus SMAN 2 Kediri ia masuk ITB. Teknik Industri. Angkatan tahun 1980. Setelah dua tahun bekerja di Elnusa, Trihadi terjun ke lembaga not for profit, NGO. Ia bergabung ke World Vision International. 

Selama 30 tahun di WVI Trihadi pindah-pindah: Hong Kong, RRT, Singapura, Belanda, dan terakhir di London. 

Kegagalan memberantas jentik aedes aegypti itu dibawa Sjakon ke seminar internasional di Amerika Serikat. Yakni di seminar American Society of Tropical Medicine and Society.

Di situlah Sjakon diberi tahu: ada peneliti nyamuk yang serius di Monash University Australia. Namanya: Prof Scott O'Neill. 

Prof O'Neill sudah pula melakukan penelitian terapan di kota kecil di Australia utara. Dekat wilayah tropis. Berhasil. 

Prof O'Neill memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk. Itu membuat nyamuk tidak bisa menularkan bakteri ke nyamuk lain maupun ke manusia.

Bakteri Wolbachia itu ditemukan di tahun 1924. Wolbachia ditemukan di banyak serangga, tapi tidak ditemukan di nyamuk. 

Ketika O'Neill memasukkannya ke telur nyamuk maka nyamuk baru tersebut tidak lagi bisa menularkan DB ke manusia.

Pulang dari seminar di Amerika, Sjakon melakukan kontak dengan Prof O'Neill. Lalu di tahun 2011 Sjakon ingin menggunakan temuan itu di Indonesia. 

Tidak mudah. 

Yayasan Tahija menghadapi rintangan berat. Mirip dengan yang dialami mobil listrik dulu. Usaha itu pun gagal. 

Beda dengan mobil listrik, Yayasan Tahija lebih pintar. Juga lebih gigih. Ia segera mencari tokoh daerah yang hebat yang bisa menjadi pendukung program pemberantasan DB yang ia inginkan. 

Sjakon menemukannya: Sri Sultan Hamengkubuwono X dari Yogyakarta.

Sjakon menjelaskan bahwa Yogyakarta adalah salah satu daerah dengan korban DB terbanyak. Sri Sultan pun memberikan dukungannya. Bahkan Sultan mengatakan ''jangankan korban begitu besar, satu orang Yogyakarta meninggal pun sudah terlalu banyak''. 

Kalimat Sultan itu seperti mantra. Diingat terus oleh Yayasan Tahija. Dikutip lagi oleh Trihadi untuk saya.

Yang penting, kata Sultan, program ini aman. Sudah berdasar penelitian. Pelaksanaannya juga harus hati-hati.

Sultanlah yang membuat program Yayasan Tahija ini berjalan. Sultan menggunakan senjata otonomi daerah. Tidak perlu minta persetujuan pusat –yang sudah jelas sikap tidak mendukungnya.

Yayasan Tahija pun sangat hati-hati melangkah. Dimulai dengan area sangat kecil: hanya di dua dukuh. Yakni dukuh Nogotirto dan Kronggahan. Keduanya di Sleman.

Lebih satu tahun tim Yayasan menyiapkan masyarakat di dua dukuh itu. Dijelaskan sangat detail dan berulang-ulang.

''Bahkan masyarakat diajak ke laboratorium Universitas Gadjah Mada. Mereka melihat sendiri proses terjadinya demam berdarah,'' ujar Trihadi. ''Juga proses penyuntikan telur nyamuk dengan Wolbachia,'' tambahnya.

Sambil menyiapkan masyarakat, Yayasan Tahija berbicara dengan UGM. Yayasan membantu pengadaan dua laboratorium demam berdarah untuk UGM. Pihak UGM menyiapkan peneliti dalam jumlah yang cukup. 

''Jadi, yang hebat itu para peneliti demam berdarah di UGM,'' ujar Trihadi. Merekalah yang menyempurnakan penelitian Prof O'Neill: sampai menjadi bisa diterapkan di Indonesia.

Para peneliti UGM pula yang melakukan penelitian crossing. Itu penting karena yang akan jadi objek adalah nyamuk lokal –bukan nyamuk bule.

Begitu UGM siap, masyarakat di dua dukuh itu juga sudah siap. Maka kepada penduduk yang terpilih jadi objek diberikan ember. Diisi air. Ke dalam air itu ditaruh telur nyamuk yang sudah terinfeksi Wolbachia. Tiap ember diberi 10 sampai 15 telur. 

Tidak semua rumah diberi ember. Satu ember bisa untuk radius 50 m. Setelah dua minggu, telur itu sudah terbang menjadi nyamuk. Lalu ember diisi air lagi. Diberi telur nyamuk lagi. 

Begitulah. Tiap 2 minggu dilakukan hal yang sama. Sampai 12 kali.

Setelah itu memang terasa jumlah nyamuk di dua dusun itu meningkat. Tapi penduduk tidak kaget. Sudah tahu. Itu bukan lagi nyamuk yang berbahaya. Pada siklus berikutnya jumlah nyamuk kembali normal. Yang berbeda: nyamuk normal itu tidak berbahaya lagi.

Sri Sultan terus dilapori pelaksanaan program ini. Setelah melihat jumlah korban demam berdarah turun drastis Sri Sultan minta agar diperluas. Di Sleman sendiri. Juga di seluruh Bantul.

Tidak ada gejolak. Tidak ada penolakan. UGM pun punya kian banyak peneliti nyamuk.

Tentu ada yang salah paham: program ini dikira modifikasi gen nyamuk. Sama sekali tidak. Bakteri Wolbachia-nya asli. Banyak ditemukan di berbagai serangga.

Pemerintahan pun berganti. Kebijakan juga berubah. Menkes Budi Sadikin mendengar kisah sukses pemberantasan DB di Yogyakarta itu. Maka pemerintah pusat kini justru memperluasnya ke lima kota: Jakarta Barat, Bontang, Semarang, Bandung, dan Kupang. Tetap menggandeng UGM dan Yayasan Tahija.

Tidak termasuk Bali seperti saya tulis kemarin. Program di Bali itu ternyata beda. UGM dan Yayasan Tahija tidak dilibatkan di Bali. Rupanya sukses di Yogyakarta terdengar pula sampai di Australia. Lalu pemerintah Australia memberikan dana untuk program ''serupa Yogyakarta'' di Bali. Pelaksananya Monash University dan organisasi nyamuk dunia. 

Ketika temuannya diterapkan di Yogyakarta, Prof O'Neill memang sering ke Yogyakarta. Ia juga selalu mendapat up date jalannya program di Yogyakarta. UGM telah belajar ke O'Neill dan O'Neill telah belajar dari UGM.

Rupanya Monash, sebagai perintis, tidak mau pada akhirnya dikalahkan oleh UGM.

Persaingan tidak hanya terjadi di bisnis. Juga di universitas dan di ilmu pengetahuan. Kalau saja Monash tidak diizinkan ke Bali, bisa saja UGM menjadi yang paling hebat di soal demam berdarah. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 16 November 2023: BACA JUGA:Bani Wolbachia

Mirza Mirwan

Ingat demam berdarah jadi ingat kasus Si Kecil saat usia dua tahun nun 24 tahun silam. Saat itu ia mengalami demam. Saya bawa ke dokter yang praktek selang berapa rumah dari rumah saya. Kata dokter Si Kecil kena tifus. Eh, dua hari kemudian demamnya lebih mengerikan. Saya tes dengan termometer (model kempit di ketiak) panasnya 40°. Saya panik. Benar-benar panik. Segera saya larikan ke rumah sakit. Saat itu sudah malam. Dari IGD anak saya langsung dibawa ICU. Esoknya, dari dokter spesialis anak yang menanganinya, saya tahu Si Kecil mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS). Saya kaget, tentu saja. Rumah saya itu rasanya tak ada nyamuk. Kok bisa anak saya kena demam berdarah. Tetapi kemudian saya ingat, tiap pagi saat kakaknya yang sudah kelas 2 SD sekolah, Si Kecil suka main di rumah sebelah, rumah eyangnya. Mungkin di situlah Si Kecil digigit nyamuk. Dua hari di ICU demamnya turun. Tapj, eh, tiba-tiba Si Kecil malah dibawa ke ruang rontgen. Hari berikutnya ia tak mau makan. Ibunya sampai uringan-uringan. Gantian ibunya yang saya marahi. Namanya anak kecil, sedang sakit, kalau tak mau makan pasti karena memang tersiksa bila makan. Akhirnya perawat memasang sonde (feeding tube) untuk mengatasi susah makan itu. Tetapi waktu menyaksikan pemasangan sonde itu saya benar-benar menangis. "Ya Allah, kenapa harus Si Kecil yang menanggung penderitaan ini?" keluh saya dalam hati. Alhamdulillah, setelah 11 hari di RS (6 hari di ICU) Si Kecil boleh pulang.

 

Purnomo

Saya sudah melihat videonya dokter Siti Fadilah Supari tentang masalah nyamuk, beliau menyampaikan ketidaksetujuan dengan bijak. Diuraikan dulu bahwa ini sudah menjadi program WHO dengan nama World Mosquito Program, di jelaskan pula oleh dokter Siti bahwa ini sudah melalui penelitian panjang yg terpercaya. Dalam video tersebut, dokter Siti justru terlihat netral, beliau tidak menolak memakai opini pribadi tapi menyampaikan apa yg beliau bilang sebagai pendapat para ahli nyamuk yg curhat ke beliau, juga penolakan masyarakat Bali. Jika alasan pemerintah menyebarkan nyamuk karena sudah diteliti dan terbukti bisa menurunkan DB maka penolakan para ahli dan masyarakat menurut dokter Siti karena ketakutan akan resiko jangka panjangnya. Para ahli berpikir apakah nanti tidak ada keseimbangan alam yg rusak dengan musnahnya nyamuk? sementara masyarakat Bali khawatir penyebaran nyamuk akan bisa mengurangi wisatawan yg berkunjung. Mungkin di dunia nyamuk sana juga sedang ramai isu ada pendatang baru yg berbahaya.... masyarakat nyamuk diminta waspada terutama suku nyamuk Aedes Aegepti.

 

Handoko Luwanto

Jurnal Perusuh Disway Edisi: Nobel Robin.......... (Rab,15-11-2023) 

#.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain;meReplyOrangLain] 

#1.ACEP YULIUS HAMDANI (2;204) [1;0] 

#2.Agus Suryonegoro III (12;496) [10;3] 

#3.Agus Tejo (1;8) [1;0] 

#4.ahmad faqih (4;103) [0;2] 

#5.Ahmad Zuhri (2;53) [2;1] 

#6.alasroban (1;13) 

#7.Alex Ping (2;158) [0;1] 

#8.Amat K. (1;16) [0;1] 

#9.Atho^illah (15;243) [4;9] 

#10.Azza Lutfi (1;11) [0;1] 

#11.bagus aryo sutikno (16;242)⚾️ [0;15] 

#12.bitrik sulaiman (3;27) [0;1] 

#13.DeniK (1;14) 

#14.didik sudjarwo (3;40) [0;2] 

#15.Echa Yeni (2;15) 

#16.Em Ha (1;1) 

#17.Er Gham (6;266)★★ [10;0] 

#18.Everyday Mandarin (3;112) [3;0] 

#19.fadlel muhammad (2;9) 

#20.Fiona Handoko (1;17) [0;1] 

#21.Gianto Kwee (3;38) [1;1] 

#22.Gregorius Indiarto (4;136) [2;1] 

#23.Guslurah (2;2) [1;0] 

#24.Handoko Luwanto (2;338)

#25.HANVINCY ADNOV (1;91)

#26.Hari Purwanto (9;390) [4;7] 

#27.heru santoso (1;17) 

#28.imau compo (1;1) 

#29.Iskandar Micah (1;136)✏️

#30.Jimmy Marta (3;162) [0;2] 

#31.Jo Neca (10;222) [6;5] 

#32.Jokosp Sp (5;78) [0;5] 

#33.Juve Zhang (7;826)★★ [6;0] 

#34.Lagarenze 1301 (11;713)★★★★⭐️⚽️ [14;4] 

#35.Leong Putu (19;216) [5;9] 

#36.Liam Then (1;99) 

#37.M.Zainal Arifin (4;69) [2;0] 

#38.Mahmud Al Mustasyar (2;93) [0;1] 

#39.Mbah Mars (1;21) [0;1] 

#40.Mirza Mirwan (8;825)★★ [5;1]

 

Em Ha

GAZA GENOCIDE | TERKUTUKLAH ISRAEL Sejatinya Israel, Isra (Hamba) El (Allah). Nyatanya Hamba Setan berlumuran darah. Terkutulah israel Marah tingkat dewa Wahai Abah.. tunjukkan ke dunia bahwa engkau juga murka... sajikan kami jiwa wartawanmu yang berhati mulia. Tulis, ketik, setidaknya satu kata dicatatanmu, yang menjelaskan engkau berpihak pada yang lemah. Tidakkah Rumah Sakit, Masjid dan Gereja bukti nyata...?????!!!!!

 

Jokosp Sp

Nyamuk itu memang nakal. Kita lagi aktifitas apapun, lagi asyik-asyikpun ya tetap diganggunya. Padahal sudah pakai cream oles anti nyamuk, sudah disemprot dengan obat nyamuk, sampai raket nyamukpun kita beli. Nyamuk tetap saja nakal. Nyamuknya memang satu, tapi temannya yang banyak. Dimatikan satu, pasangannya datang. Jadi kalau sang mantan menkes protes, berarti beliaunya belum banyak mendalami kehidupan sang nyamuk. Australia ke Indonesia itu dekat. Pesawat terbang mondar-mandir datang tiap hari, kapal kargo tiap minggu silih datang berganti, warga Indonesia dan Australia saling kunjung tiada berhenti. Sang nyamuk yang nakal tapi juga pintar, bisa masuk ke ruang bagasi pesawat, bisa masuk ke ruang cargo kapal, bisa masuk ke dalam tas penumpang pesawat atau kapal, bisa bediam di celah jaket yang habis dicantolin pemiliknya. Mau dicegahpun tetap sang nyamuk akan pergi sesuka hatinya.......ehhhhhh adakah nyamuk punya hati? Sepertinya tidak karena gigitpun harus berisik ke dekat telinga dulu........duh mengganggunya.

 

Agus Suryonegoro III

Para pengambil keputusan di Amerika dan Inggris.. 1). Tetap tidak mau disalahkan atas "kesalahan" pengambilan keputusan saat itu. 2). Menganggap dirinya tidak tepat dibawa ke pengadilan kejahatan perang.. 3). Tidak mengakui kesalahan ada di data atau laporan intelijen. Tapi memang ada berita.. 1). Bagi Amerika, saat itu yg penting bisa membunuh dan atau menyingkirkan Sadam Husein. 2). Bagi Amerika, itu hanya alasan untuk dapat minyak murah dan gampang. Senjata pemusnah massal hanya alasan. 3). Bagi Amerika, alasan tidak terbukti itu bukan masalah besar.

 

Dwi Marfuji

Saya dari Jogja. Teknik pelepasan nyamuk wolbachia akan sangat efektif ketika dilakukan secara skala besar dan merata. Merebaknya DB yang ugal-ugalan sat itu perlu ditangani dengan cara yang sama. Mungkin berlaku juga untuk penanganan keresahan-keresahan yang lain. #jogjasalaman

 

bagus aryo sutikno

Nyamuk yg berhubungan badan dan lagi nguing2 terus ANDA tepuk maka nyamuk betina akan teriak, aduhh mas periihh. Lalu mati. 

 

bagus aryo sutikno

Hakekat hubungan badan. . Nyamuk jantan mengawini nyamuk betina di udara dlm posisi terbang bebas. Mereka saling tukar lendir sambil mengudara. Tiada satu pun pilot di dunia ini yg mampu menandingi keahlian mereka. Tiada pilot laki2 yg mampu bersenggama dng pilot perempuan sambil bermanuver di kopkit F16. Nyamuk emang luar biasa. Subhanallah. 

 

imau compo

Setahun yg lalu saya menghadiri sebuah acara di Yogyakarta. Pada malam terakhir sebelum meninggalkan Yogyakarta, saya diajak makan malam oleh teman kuliah dulu di pusat kuliner terbuka di sekitar Malioboro. Ngalor ngidul, terakhir, saya bilang ke teman tadi, "Inilah beda Yogyakarta dengan Jakarta, tidak ada nyamuk." Kalau ini keberhasilan pengelolaan nyamuk, begitu menjanjikan bisa kulineran di tempat terbuka di Jakarta setelah pelepasan bani nyamuk ini. Kulineran malam serasa di Bandung, Garut dan Eropa. Bisa buat acara kemping di taman-tanan kota. Jakarta yg didambakan, Sehat dan bahagia warganya.

 

Leong Putu

Awas! Tepuk tangan bisa membunuhmu! Paling tidak tepuk tangan bisa memabukkanmu.

 

Lagarenze 1301

123. Santai sejenak. Mak nyamuk ngobrol sama anaknya yang baru belajar terbang. Nyamuk: “Gimana Nak, rasanya belajar terbang?” Anak Nyamuk: “Wow enak, Mak. Keren! Kayak Chris Martin abis nyanyiin lagu Coldplay.” Nyamuk: “Kok bisa gitu?” Anak Nyamuk: “Iya, Mak. Tiap aku terbang orang-orang pada tepuk tangan.”

 

Handoko 2018

''Rokok menjadikan rumah tangga miskin jadi semakin miskin. sebab pengeluaran harusnya untuk meningkatkan ketahanan kelompok miskin tapi dikeluarkan untuk rokok. Sumber : menteri keuangan 13/12/2021. @Rodrygo Goes Ciri demokrasi adalah ada pilihan lain. Perokok tidak punya pilihan lain sih u/ stop merokok melainkan harus ikut serangkaian ''ritual'' menghilangkan kebiasaan tsb. Karena saya yakin semua perokok pasti ingin berhenti rokok, cm caranya gimana ? minum air hangat pas bangun tidur/atau sedia permen2 yg notabene mengadung gula wkwkwk gimana...gimana dong. Seandainya ada solusi tepat dan instan, silahkan lah salahkan ''kebiasaan'' para perokok. Terus berantas rokok ilegal, naikkan cukai, mengeluh harga tembakau murah segala macam. Yang pasti tidak ada yang mustahil bisa terjadi dibawah kolong langit. Terbang bagi orang-orang sebelum masehi masih menjadi cita-cita utopis. Sekarang saja bisa sampai ke bulan dst... Demokrasi itu ada pilihan lain, merokok itu pilhan, berhenti merokok juga pilihan lain. Cuman saya cek di warung depan kagak ada jenis obat2an bebas berhenti merokok seharga bodrex wkwkwk 

 

Wilwa

@Lagarenze. Salah. Nyamuk jantan yang terinfeksi bakteri Wolbachia hanya bisa menghasilkan keturunan dengan nyamuk betina yang juga terinfeksi bakteri Wolbachia dalam sitoplasma mereka. Nyamuk Aedes secara alamiah tak terinfeksi bakteri Wolbachia dalam sitoplasma mereka jadi kalau kawin dengan nyamuk baik jantan atau betina yang terinfeksi bakteri wolbachia dipastikan tak akan menghasilkan keturunan karena akan terjadi semacam “error” ketika “separuh” DNA nyamuk jantan menyatu dengan “separuh” DNA nyamuk betina. Gegara bakteri Wolbachia dalam sitoplasma. Keguguran istilah mudahnya. Gagal berkembangbiak secara DNA. 

 

Hari Purwanto

Saya gak keberatan digigit nyamuk, asalkan : 1. gak berisik nguing-nguing di kuping 2. gak bikin gatel kulit 3. gak nularin penyakit 4. gak bikin bentol-bentol ( rusak deh kehalusan kulitku)

 

okosp Sp

Duh syaratnya kok lebih berat dari syarat cawapres, yang cuma umur 35 thn dan pernah jadi walikota. Dan itupun cukup nyuruh paman nyetujui perubahan aturan umur calonya.

 

Sumartan

Itu syarat terlalu berat bagi nyamuk..

 

Fa Za

Mantan menkes Siti Fadilah Supari menolak dgn keras program wolbachia utk menangani kasus DBD di Indonesia. Saya melihatnya lebih karena faktor nasionalisme daripada faktor kesehatan masyarakat. Dia keberatan rakyat Indonesia dijadikan objek penelitian yg didanai lembaga asing. Ibaratnya, "lebih baik (anak-anak) kita mati berkalang tanah (karena DBD), daripada tunduk pada kepentingan (penjajah) asing yg mendapat keuntungan dari (proyek penelitian dgn objek) rakyat kita."

 

Johannes Kitono

Pagi ini saya beruntung sekali. Biasanya nongkrong di Starbuck TA. Diskusi tanpa topik khusus dengan manteman. Ada supplier Pertamina, Seniman Rambut Selebritis, Direktur Asuransi Anti Perceraian, Ir Helm PLN dan Dirjen ( HC ) Tenabang. Beberapa hari ini topiknya Ketua MA yang dipecat gegara nepo dengan ponakan yang kebelet Cawapres. Jagoan Tenabang ini langsung lapor ke Bareskrim.Hasilnya tidak jelas, silahkan tebak sendiri. Pagi ini di Starbuck Terminal 2. Saat ngopi eh ada yang ajak foto. Untuk laporan tugas. Nama cewek cantik itu Ira, asal Teluk Naga. Tentu happy sekali dan petanda baik. Besok MCU di Kuching Malaysia hasilnya bagus. Manteman kalau terbang Air Asia ke S'pore/ Malaysia. Jangan lupa mampir ke Starbuck ketemu Ira. Cantik manis dan lesung pipit dan gingsurnya sangat menggoda. Minggu depan sampai ketemu lagi di Starbuck TA.

 

Hari Purwanto

Fakta : nyamuk suka menggigit, pertanyaanya berapakah jumlah gigi nyamuk?

 

Lagarenze 1301

Fakta tentang nyamuk. 1. Kenapa nyamuk bunyi nging nging? Karena bunyi dihasilkan dari kepakan sayap. 2. Kenapa bunyi nyamuk hanya terdengar saat di telinga Suaranya tak memiliki jangkauan yang jauh. 3. Apa warna yg tidak disukai nyamuk? Warna terang seperti putih dan hijau. 4. Suara apa yang ditakuti nyamuk? Gelombang ultrasonik dengan frekuensi tinggi diatas 20 kiloHertz. 5. Nyamuk makan apa? Nyamuk jantan dan betina sama-sama mengisap nektar dan getah tumbuhan untuk sumber nutrisi, hanya nyamuk betina yang mengisap darah untuk reproduksi telur. 6. Apakah nyamuk betina akan mati setelah menghisap darah? Setelah mengisap sebuah darah sebanyak satu hingga lima kali, nyamuk biasanya langsung bertelur hingga mati. 7. Berapa umur nyamuk paling lama? Umur hidup nyamuk sekitar 3 minggu. 8. Berapa kali nyamuk makan? Nyamuk betina dapat menggigit manusia selama beberapa kali dalam sehari hingga mereka merasa kenyang. 9. Negara apa yg tidak ada nyamuk? Islandia, kondisinya sangat dingin. 10. Nyamuk Apa yang terbesar di dunia? Holorusia Mikado. 11. Berapa kecepatan terbang nyamuk? 1,6 – 2,4 km/jam 12. Nyamuk di dunia ini ada berapa?Terdapat setidaknya 3.000 spesies.

 

Wilwa

Sebagaimana Gus Dur yang seringkali kontroversial dengan humor-humor “berbahaya” yang seolah “menista” agama, Dokdes Ryu Hasan juga punya kecenderungan yang sama walaupun ngakunya Islam. Berikut beberapa dark humor dokdes Ryu Hasan. 1) ketika membahas garis keras dalam agama Yahudi, Kristen, Islam: Ya sudah agamamu agama damai biar kamu puas nggak ngamuk-ngamuk terus. Dalam hati: damai dengkulmu. (Ryu Hasan, Instagram, 31 Jul 2016) 2) ketika menanggapi debat kusir mengenai kitab suci yang paling benar yang diklaim Yahudi, Kristen, Islam: Dalam kitab (tidak) suci yang diamandemen: “Pada mulanya tuhan menciptakan langit dan bumi, sisanya buatan China”. Kalimat pertama sangat meragukan, kalimat kedua banyak betulnya sih (Ryu Hasan, Instagram, 28 Jun 2018). 3) Ketika menanggapi debat perlu tidaknya pelajaran agama dihapus dari kurikulum seperti di kebanyakan negara maju: Saya juga nggak setuju sih kalau pelajaran agama di sekolah dihapus, wong itu hiburan. Lebih setuju kalau SEMUA siswa diajari SEMUA agama supaya bisa gembira ketawa tiap hari (Ryu Hasan, Instagram, 1 Jul 2018)

 

Rodrygo Goes

Boikot kopi nggak ada untungnya. Cuma lucu-lucuan. Biar kelihatan heroik. Pansos. Yang suka kopi pangkon tetep milih kopi pangkon. Nggak bakal ke sbux. Gini saja, harga potong 90% atau pajak naikan 500%, atau lokasi yang mereka gunakan sita. Biaya sewa naikan, dst. Karyawan yg lokal gaji 5 kali lipat. Nah itu baru untung. Nanti mereka boncos sendiri. 

 

Jo Neca

Diam adalah cara terbaik.menghadapi orang bodoh.

 

Liam Then

Boikot saham, banyak uang Israel disitu, boikot pegang hape banyak perusahaan hape pinjam uang kepada lembaga keuangan yang pinjam uang lembaga keuangan yang sahamnya milik orang Yahudi, boikot kepasar pakai motor, pakai mobil, perusahaan minyak dunia sahamnya banyak dikuasai orang Yahudi. Kalau kita mau konsekuen boikot semua yang berbau Israel, bisa susah banyak kegiatan. Perlu dipahami pernyataan Pak Jokowi di pertemuan OKI, boikot produk yang "diproduksi diatas tanah jajahan", yang artinya barang-barang yang di buat "diatas" tanah pendudukan. Asal-asalan memboikot produk produksi dal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 191

  • Aditya Hermansyah
    Aditya Hermansyah
  • ethann lord
    ethann lord
  • Edyanto
    Edyanto
    • Edyanto
      Edyanto
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Guslurah
    Guslurah
  • Agus Tejo
    Agus Tejo
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Rodrygo Goes
      Rodrygo Goes
    • Wilwa
      Wilwa
  • Rodrygo Goes
    Rodrygo Goes
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Er Gham
    Er Gham
  • Agus Tejo
    Agus Tejo
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
  • Hari Purwanto
    Hari Purwanto
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Fantra Salahuddin
    Fantra Salahuddin
    • Wilwa
      Wilwa
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
  • imau compo
    imau compo
    • imau compo
      imau compo
    • Wilwa
      Wilwa
    • imau compo
      imau compo
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • balagak nia
    balagak nia
  • Mudjiono
    Mudjiono
  • Fa Za
    Fa Za
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
  • Agus Suryonegoro III
    Agus Suryonegoro III
  • Fa Za
    Fa Za
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Rodrygo Goes
    Rodrygo Goes
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • iwan
    iwan
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Ulik Kopi
    Ulik Kopi
    • Wilwa
      Wilwa
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • DeniK
    DeniK
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Nimas
      Nimas
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Dwi Marfuji
    Dwi Marfuji
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Sumartan
      Sumartan
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Muin TV
    Muin TV
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
    • Muin TV
      Muin TV
    • Muin TV
      Muin TV
  • ari widodo
    ari widodo
    • ari widodo
      ari widodo
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Wilwa
      Wilwa
    • Amat K.
      Amat K.
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Wilwa
    Wilwa
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Sumartan
    Sumartan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Fa Za
      Fa Za
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Zak cen Fu
    Zak cen Fu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • rid kc
    rid kc
  • Agus Tejo
    Agus Tejo
    • imau compo
      imau compo
  • ahmad faqih
    ahmad faqih
    • Fa Za
      Fa Za
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • mamat
    mamat
  • Em Ha
    Em Ha
  • Pedro Patran
    Pedro Patran
    • Pedro Patran
      Pedro Patran
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Amat K.
      Amat K.
    • Er Gham
      Er Gham
    • Em Ha
      Em Ha
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • ari widodo
      ari widodo
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • alasroban
    alasroban
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Sumartan
      Sumartan
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Guslurah
    Guslurah
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • nur cahyono
      nur cahyono
    • Nimas
      Nimas
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA

Berita Terkait