Budiman Sudjatmiko yakin Prabowo akan Tampung Peran Strategis Desa dan Ahli Teknologi Jika Terpilih Menjadi Presiden

Budiman Sudjatmiko yakin Prabowo akan Tampung Peran Strategis Desa dan Ahli Teknologi Jika Terpilih Menjadi Presiden

Budiman Sudjatmiko saat berpidato dalam acara Silaturahmi Desa 2023 untuk pemenangan Pasang Capres-Cawapres Prabowo Gibran di Indonesia Arena, Minggu 19 November 2023-APDESI-

JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko memaparkan pentingnya peran desa dan ahli teknologi di pemerintahan selanjutnya. 

Menurut Budiman, hal itu akan menjadi concern Prabowo jika terpilih menjadi presiden ke-8.

BACA JUGA:Ceritakan Perjuangan Saat Jadi Anggota DPR, Budiman Sudjatmiko Siap Galang Suara dari Desa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Perjalanan Karier Budiman Sudjatmiko, Pendiri PRD Hingga Dipecat PDI Perjuangan Gegara Dukung Prabowo

"Saya sudah diskusikan kepada Pak Prabowo bahwa ada 5 poin khusus yang penting yang harus diutamakan di bidang sains. Yaitu ahli Semi Konduktor, Quantum AI, Nano Teknologi, Teknologi penyimpanan energi dan bio teknologi. Lima ini yang dibutuhkan untuk selalu melekat dengan presiden untuk disampaikan pentingnya unsur-unsur tersebut," kata Budiman saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 21 November 2023.

Menurutnya, Prabowo akan mendorong terciptanya sistem yang mampu melindungi orang pintar dalam hal ini saintis. Budiman berujar jika selama ini sistem pemerintahan cenderung belum melindungi orang pintar yang memiliki gagasan berkemajuan. 

"Sistem Politik kita sudah melindungi orang miskin, ya salah satunya dari UU desa. Contohnya BPJS melindungi orang miskin, UU Desa membantu masyarakat. Yang belum adalah sistem yang melindungi orang pintar," katanya. 

BACA JUGA:Budiman Sudjatmiko Legowo Dipecat PDIP

BACA JUGA:Buntut Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko Resmi Dipecat PDIP

Menurut Budiman, sulit sekali melindungi orang pintar yang berinovasi untuk tanah air karna terbelenggu sistem. Untuk itu, ia amat yakin Prabowo dan Gibran bisa mewujudkan hal itu agar seluruh gagasan, ide dan inovasi para ahli teknologi bisa diimplementasikan. 

"Melindungi orang pintar bahaya, karena belum tentu dunia atau negara besar setuju. Kalau melindungi orang miskin, Amerika dan Eropa masih oke lah. Melindungi orang pintar itu bahaya, karena merusak tatanan," jelas Budiman. 

"Karena orang pintar berani antitesa, orang pintar di Indonesia mampu membuat sintesa," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: