Kemenhub Klaim Belanja Produk Dalam Negeri Capai Rp13.24 T dan UMKM Rp3,84 Triliun

Kemenhub Klaim Belanja Produk Dalam Negeri Capai Rp13.24 T dan UMKM Rp3,84 Triliun

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Rapat Koordinasi Teknis “Peningkatan Peran Pelaku Pengadaan Barang/Jasa Guna Mendukung Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Mewujudkan Tata Kelola BMN yang Akuntabel di Lingkungan Kemenhub.-ist-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung tumbuh kembangnya industri dalam negeri dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dukungan tersebut ditunjukan dengan menggunakan produk-produk dalam negeri dan UMKM.

Bahkan realisasi belanja produk dalam negeri di Kemenhub pada 2023 ini diklaimnya melampaui target yang ditetapkan yakni hingga mencapai 54%.

BACA JUGA:Buruan Daftar, Kemenhub Adakan Program Mudik Gratis Libur Nataru 2024

“Realisasi belanja produk dalam negeri tahun ini mencapai Rp13,24 triliun atau melampaui 54 persen dari target yang ditetapkan. Begitu pun belanja di sektor UMKM mencapai Rp3,84 triliun, atau melampaui 39 persen dari target yang ditetapkan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Jajarannya, sebut Budi Karya, akan terus berkomitmen meningkatkan belanja produk dalam negeri di sektor transportasi.

“Saat situasi pandemi Covid-19, sektor UMKM lah yang menunjukkan kekuatannya menjadi pilar pertahanan kesejahteraan masyarakat. Jika penggunaannya semakin meningkat, maka akan berdampak pada terdongkraknya pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.

Lebih lanjut Menhub menuturkan, akan terus meningkatkan kualitas pengadaan barang/jasa pemerintah dan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) melalui berbagai upaya.

BACA JUGA:Pose Beda Sendiri, Mengapa Anies-Imin Salam Merdeka di Kertas Suara?

Di antaranya yaitu melalui penggunaan e-katalog, yang dapat menjamin kepastian spesifikasi teknis, lebih efisien, terukur, serta meningkatkan akuntabilitas.

“Realisasi transaksi yang telah kami lakukan tahun ini melalui pengadaan e-katalog mencapai 2,49 triliun rupiah atau 3.173 jumlah transaksi. Transaksi terbesar meliputi pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, layanan angkutan massal berbasis jalan di kawasan perkotaan (buy the service), serta produk bantalan beton,” tutur Menhub.

Upaya lainnya yang dilakukan yaitu melalui optimalisasi pemanfaatan aset BMN.

Upaya tersebut diharapkan akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran, sehingga APBN yang ada dapat dimanfaatkan untuk program yang lebih prioritas.

Selanjutnya, Kemenhub melalui Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, Sekretariat Jenderal, juga melakukan proses pengadaan yang lebih dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: