Mayat Wanita di Dalam Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Diduga Sudah Tewas Lebih dari Sebulan, Begini Kronologinya

Mayat Wanita di Dalam Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Diduga Sudah Tewas Lebih dari Sebulan, Begini Kronologinya

Satreskrim Polres Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok menyelidiki penemuan mayat wanita tanpa identitas di dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa 16 Januari 2024-Dok. Polres Pelabuhan Tanjung Priok-

"Tidak dikunci gembok, dia ditutup manual yang bisa dibuka," ujar Ngurah.

Kemudian polisi meminta saksi MZ untuk membuka peti kemas itu kembali.

Di dalamnya hanya terdapat sesosok jenazah, satu "tote bag" (tas selempang) bermotif boneka, berisi pakaian dan sarung. Selain itu satu botol air mineral, satu kantung plastik berisi gula pasir serta uang lembar Rp5.000 dan uang logam.

"Tidak ditemukan identitas sama sekali di dalam tas," kata Ngurah.

BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Pemudik di Tanjung Priok, Kemenhub Uji Petik dan Siapkan 15 Kapal Penumpang

BACA JUGA:Viral! Seorang Pria Disiram Air Keras Oleh OTK di Di Tanjung Priok, Pelaku Diduga 2 Orang

Adapun petugas tengah berkoordinasi dengan pihak perusahaan jasa bongkar-muat barang yang mempekerjakan saksi MZ untuk menyingkap rute pelayaran peti kemas itu.

"Peti kemas sampai Jakarta akhir Desember 2023. Kami telusuri peti kemas berlayar darimana saja," kata Ngurah

Selain itu, Khrisna menjelaskan bahwa polisi juga mendalami rentang waktu kematian hingga saat ditemukan. Hal ini karena saat ditemukan, jenazah mengeluarkan bau tidak sedap dan kulit membiru kehitam-hitaman (lebam) hingga nyaris menjadi tengkorak. 

Diduga, berdasarkan kondisi itu perkiraan usia kematian sudah sekitar satu bulan. Selain itu, pakaian jenazah masih melekat lengkap. 

BACA JUGA:Terekam CCTV, Maling Laptop di Tanjung Priok Beraksi Saat Pemilik Rumah Tidur

Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda serangan kekerasan pada tubuh wanita itu.

Saat ini, penyidik Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama Tim Inafis Polda dan Rumah Sakit (RS) Polri sedang melakukan identifikasi sidik jari. 

"Kami bersama Inafis Polda Metro Jaya masih memproses permintaan data terkait forensik korban," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: