5 Transfer Sepak Bola Teraneh di Dunia, yang Terakhir Paling Bikin Bingung

Tidak heran jika bos West Ham Alan Pardew tersenyum seperti kucing Cheshire saat perkenalan mereka pada tahun 2006.

Duo Argentina ini diambil dari Corinthians, dan hanya bertahan bersama The Hammers selama satu musim dengan Tevez bergabung dengan Manchester United dan Mascherano menandatangani kontrak dengan Liverpool.

Tevez akan menulis namanya di buku sejarah dengan mencetak gol yang mengamankan keselamatan klub di Liga Premier dalam kemenangan 1-0 atas Man Utd.

Belakangan, Pardew mengungkapkan bahwa dia hanya meminta kepala eksekutifnya untuk membeli James Milner dan Natalnya datang lebih awal.

BACA JUGA:10 Pemain Transfer Termahal Manchester United Sepanjang Masa, Namun Gagal Moncer Bersama Setan Merah

3. EDGAR DAVIDS

Salah satu gelandang terbaik di generasinya, sangat mengejutkan melihat Edgar Davids berakhir di Barnet.

Bagaimanapun, dia adalah mantan pemain internasional Belanda yang telah memenangkan Liga Champions bersama Ajax, dan bermain untuk AC Milan, Juventus, Inter Milan, dan Barcelona dalam kariernya yang bertabur bintang.

Namun, pada tahun 2012 – masih tinggal di London Utara setelah sempat bermain di Spurs dan kemudian Crystal Palace – ia menjadi manajer pemain di League Two Barnet.

Apesnya ia kesulitan untuk menjaga disiplinnya di lapangan - ia dikeluarkan dari lapangan sebanyak tiga kali dalam delapan pertandingan pertamanya di musim 2013-14 dan mendapat kartu kuning di setiap pertandingan tersebut.

Karier manajerialnya yang aneh mengalami perubahan baru ketika ia memutuskan untuk mengenakan seragam No1 yang biasa dikenakan oleh penjaga gawang, dan menegaskan bahwa ia sedang menetapkan tren bagi para gelandang untuk mengenakan nomor tersebut. Dia mengundurkan diri pada tahun 2014.

BACA JUGA:10 Klub Pengeluaran Belanja Pemain Terbesar di Jendela Transfer Januari

4. ROBERTO MANCINI

Mancini menikmati karir cemerlang di Sampdoria, di mana ia membantu klub memenangkan Serie A, empat gelar Coppa Italia, serta Piala Winners Eropa.

Tiga tahun berlalu di Lazio, tapi tidak ada yang bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sumber: