Dorong Pemerataan Pembangunan, Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301.77 Triliun

Dorong Pemerataan Pembangunan, Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301.77 Triliun

Sebagai salah satu bank pelat merah, Bank Mandiri konsisten membidik penyaluran kredit infrastruktur untuk mempercepat pemerataan ekonomi di tanah air. -mandiri-

Susana Indah melihat peluang sektor infrastruktur akan terus meningkat ke depannya. Berdasarkan riset tim Bank Mandiri, belanja infrastruktur bakal meningkat pada APBN 2024 sebesar Rp 423.4 triliun atau naik 6 persen dari outlook APBN 2023 yang sebesar Rp 399.6 triliun. 

Sedangkan arah kebijakan infrastruktur 2024 akan difokuskan untuk mendukung proyek strategis nasional (PSN) sebagai katalis pertumbuhan ekonomi dalam negeri serta meningkatkan daya saing Indonesia secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Bank Mandiri Hadirkan e-money Edisi Khusus Nusantara

BACA JUGA:Selamat! Bank Mandiri Umumkan Jawara Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2023

Adapun target pembangunan infrastruktur mencakup belanja infrastruktur pelayanan dasar seperti transportasi dan konektivitas, pendidikan, dan kesehatan, serta teknologi, informasi, dan komunikasi. 

Ini membuktikan, pembangunan infrastruktur masih dibutuhkan sebagai salah satu mesin pencetak perekonomian yang berkelanjutan kedepannya. 

Memegang peran sebagai mitra pemerintah dan agen perubahan, Bank Mandiri meyakini penyaluran kredit infrastruktur akan terus tumbuh. 

“Oleh sebab itu, bank Mandiri akan konsisten mendukung pembiayaan infrastruktur dari hulu ke hilir dengan expertise yang relatif komplit dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian,” sambung Susana Indah. 

BACA JUGA:Duta Putra Land Kembangkan Kota Mandiri di Selatan Jakarta, Berkonsep Resort Seluas 200 Hektar

BACA JUGA:Bukan Main! Bank Mandiri Kembali Cari Bibit Pengusaha Sukses Lewat Wirausaha Muda Mandiri 2023

Segendang sepenarian, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, sektor infrastruktur memiliki andil yang cukup besar. 

“Proyek infrastruktur memiliki multiplier effect yang besar dalam perekonomian termasuk penciptaan kesempatan kerja,” ujar Andry. 

Berdasarkan hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri dampak ekonomi proyek infrastruktur yang diprioritaskan pemerintah seperti pembangunan jalan tol, light rail transit (LRT) Jabodetabek, Kawasan Pariwisata dan Kawasan Industri dengan total nilai proyek Rp 430  triliun berpotensi meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) sebesar Rp 690.5 triliun. 

Selain itu, terdapat potensi penyerapan 2.4 juta tenaga kerja baru dari pembangunan berbagai proyek infrastruktur. 

Sedangkan secara jangka menengah dan panjang, pembangunan infrastruktur juga bisa berdampak positif bagi industri turunannya seperti pengadaan listrik dan gas, penyediaan akomodasi makan dan minum, transportasi dan pergudangan hingga industri pengolahan dan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: