Kata Alvin Lim Soal Kematian Dante yang Janggal, Tamara Tyasmara Bisa Terjerat Atas Dugaan Kelalaian hingga Perlunya Tes Lie Detector
Pengacara Alvin Lim mengomentari kasus kematian Dante yang Janggal dan sarankan penyidik gunakan Lie Detector untuk periksa Tamara Tyasmara-Dok. Alvin Lim-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pengacara dari LQ Indonesia Lawfirm, Alvin Lim menyoroti kasus kematian Dante, anak berusia 6 tahun yang meregang nyawa di Kolam Renang pada 27 Januari 2024.
Meski saat ini polisi sudah menetapkan seorang tersangka yakni Yudha Arfandi, masyarakat masih menunggu kelanjutan proses penyidikan kasus ini.
BACA JUGA:Alvin Lim Cecar Mahfud MD Setelah Bongkar Ferdy Sambo Tak Pernah Tidur di Sel Lapas Salemba
BACA JUGA:Tamara Tyasmara Kembali Jalani Pemeriksaan di PMJ
Alvin menyebut kematian Raden Andante Khalif Pramudityo yang berusia 6 tahun harus dikuak lebih dalam. Sebab, anak semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas (sudah bercerai) itu sarat dugaan kelalaian dari ibundanya.
"Tentu aja dalam kasus Dante itu Tamara harus diperiksa karena yang memberikan Dante itu ke pacarnya dia. Jadi tentu saja dikit atau banyak ada peran sertanya dan dia perlu diperiksa, apakah ini kesengajaan atau kelalaian. Kelalaian pun juga ada pidananya," kata Alvin kepada Disway.id, Senin 19 Februari 2024.
Alvin memaparkan, sejatinya bila terbukti ada unsur kelalaian dalam kematian Dante, polisi bisa menetapkan Tamara menjadi tersangka. Terlebih, bila ad bukti mengarah ke sana yang menyebabkan Dante meregang nyawa, maka unsur pidananya akan kuat.
"Jadi ada ancaman pidananya juga di situ karena hilangnya seseorang itu tidak terlepas dari tanggung jawab yang ada kepada orang tua yang yang ngurusnya. Sehingga dia (Tamara) kan yang menyerahkan sekarang ke pacarnya setelah cerai. Harusnya Tamara kan enggak sembarangan ngasih ke pacarnya atau ke siapa tanpa supervisi yang cukup di situ," tutur Alvin.
BACA JUGA:Pihak Sekolah Jelaskan Sosok D, Anak Tamara Tyasmara yang Tewas
BACA JUGA:Tamara Tyasmara Bocorkan Pertanyaan Saat Diperiksa di Polda Metro Jaya
Selain itu, Dante yang meninggal saat latihan berenang juga dirasa janggal oleh Alvin. Sebab, anak sekecil itu tak semestinya latihan renang di kolam dewasa dengan kedalaman yang sangat tidak ramah anak.
Menurut Alvin, jika benar Dante dilatih pernapasan di kolam renang, tak seharusnya berada di kolam yang ketinggiannya khusus orang dewasa.
"Apalagi berenang di kolam 1,5 meter untuk belajar menarik napas, belajarnya kolam yang 1 meter aja cukup atau di kolam yang sama tingginya. Tinggal jongkok, terus berdiri lagi jongkok berdiri lagi kan bisa itu kan kalau untuk belajar nafas kenapa harus ke kolam yang sangat dalam?".
"Jadi di situ berarti ada unsur kesengajaan gitu loh," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: