Bukan Bintang

Bukan Bintang

Kisah mantan pemain NBA Scot Pollard yang melakukan operasi transplant jantung.--

Bukan bintang bisa jadi pujaan. Anda pun bisa. Ada syaratnya: kerja ekstra keras. Contohnya: Scot Pollard.

Sepuluh tahun kemudian ia jadi bintang beneran. Bintang kisah sukses di dunia kesehatan: Pollard sudah bisa berdiri setelah 12 jam menjalani transplantansi jantung. Dua hari lalu. Di Nashville, Tennessee. Begitu suksesnya operasi itu sampai jadi berita dunia.

Ketika masih main basket di Sacramento King, Pollard dapat julukan si Samurai Scot.

Ia sebenarnya bukan bintang di liga basket NBA. Sering hanya jadi pemain cadangan. Tapi cadangan yang ditunggu. Bukan hanya ditunggu aksinya, juga gaya potongan rambutnya.

Begitu diturunkan Pollard jadi samurai. Tebas sana-sini. Di era itu pemain yang kuat jadi andalan. Terutama di posisi center.

Tinggi badan Pollard 2,11 meter. Menjulang. Anda pun ingin punya badan tinggi. Tapi terlalu tinggi juga punya masalahnya sendiri: desain jantung Anda harus spesial. Agar kuat memompa darah ke arah yang lebih jauh. 

Karena itu orang yang berbadan pendek harus bersyukur. Bisa serba efisien. Termasuk organ-organ tubuhnya.

Pollard sejak beranjak dewasa sudah merasa sulit berumur panjang. Apalagi ayahnya meninggal di usia 54 tahun. Saat Pollard berusia 16 tahun. 

Penyebab ayahnya meninggal juga gangguan jantung. Demikian juga saudara-saudaranya: meninggal karena jantung.

Bulan lalu, ketika Pollard genap 49 tahun, jantungnya bermasalah. Detaknya sangat cepat: jauh melebihi normal. Itu pula yang membuat ayah dan saudara-saudaranya meninggal. 

Hari itu Pollard langsung masuk ICU. Cacat jantung bawaan itu bukan penyakit: sulit disembuhkan. Jantung itu harus diganti. Bahwa hari itu tiba-tiba detaknya sangat cepat ada pemicunya: lagi kena virus. 

Pollard menunggu hampir satu bulan. Menunggu ada donor jantung. Tidak banyak jantung di pasaran yang ukurannya cocok dengan Pollard. 

Sampai datangnya Pemilu di Indonesia Pollard belum juga dapat donor. Belum ada orang tinggi-besar yang meninggal.

Donor jantung tidak mungkin dari orang hidup. Maka di hari Pemilu itu Pollard harus mengucapkan cinta dari ICU: valentine day.

Dua hari kemudian ternyata datanglah donor. Size jantungnya cocok untuk Pollard. Tanggal 16 Februari kemarin dilakukanlah operasi transplant hati untuk Pollard.

Sukses. 

Berhasil.

Tentu jantung siapa yang didonorkan untuk Pollar dirahasiakan. Yang jelas Pollard sudah bisa berdiri setelah 12 jam operasi. 

Transplant jantung sendiri sudah kian biasa. Sukses rate-nya di atas 95 persen. 

Persoalan datang setelah transplant: ada penolakan atau tidak. 

Di tubuh Anda pun jantung orang lain itu termasuk dianggap benda asing. Tidak dikenal. Harus ditolak.

Agar jantung baru itu bisa diterima imun tubuh tidak boleh terlalu kuat. Imun harus diturunkan. Dengan cara makan obat menurun imun. Seumur hidup.

Obat menurun imun sendiri mengandung risiko: tubuh jadi tembem, mudah diserang virus, tekanan darah naik, dan mengancam ginjal. Tapi apa boleh buat.

Organ manusia kian seperti spare part mobil. Yang rusak bisa diganti yang baru. Itu yang belum bisa dilakukan di zaman ayah Pollard mengalaminya.

Pollard selalu menata penampilan rambutnya sangat khas. Ia pernah turun ke gelanggang NBA dengan rambut Mohawk –seperti cengger ayam jago. Pernah pula pakai gaya satu kuncir panjang di belakang. Lalu dua kuncir. Bahkan pernah menata rambutnya dengan membentuk gelung kecil.

Semua gaya rambutnya hidup di pikiran penggemar NBA. Pun aksi samurainya di tengah lapangan. Kini nama Pollard kembali dikenal sebagai si jangkung berjantung baru.(Dahlan Iskan)


Follow WA Channel Harian Disway--

Komentar Piihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 19 Februari 2024: Panggung Besar

Lagarenze 1301
Pemilu ini sebenarnya panggung yang sudah dipersiapkan untuk para petahana. Posisi teratas hasil hitung sementara suara caleg DPR dari Lampung, misalnya, 80 persen ditempati oleh petahana. Kemarin saya ngobrol dengan satu di antara caleg yang kembali meraih suara terbanyak di dapilnya. Ia bercerita secara konsisten merawat konstituen. Rajin berkunjung ke dapil, tak hanya menjelang pemilu. Ngotot memperjuangkan berbagai proyek untuk dapil, yang benar-benar dibutuhkan. "Rajin bagi-bagi harta Tuhan," ia menambahkan. Maksudnya, ia rajin menyumbang ke pribadi maupun organisasi. Ia juga bercerita bagaimana menjaga tim suksesnya yang mengakar di berbagai wilayah dalam dapilnya. Perhatian bukan hanya menjelang pemilu, tapi sepanjang lima tahun. "Kalau ada undangan pernikahan dari keluarga dekat timses, saya selalu usahakan datang," jelasnya. Kalau ada yang berduka, ia hadir dan memberi bantuan. Di pemilu ini, sebelum pencoblosan, ia sudah bisa memprediksi perolehan suaranya. Walau, kenyataannya, kurang dari target. "Diambil caleg baru, tapi tidak signifikan," katanya. Toh tetap saja suaranya tertinggi. Ia menyayangkan kalau ada petahana DPD, DPR, ataupun DPRD yang gagal duduk kembali. "Kita punya waktu 'berkampanye' 5 tahun sejak dilantik," ujarnya. Petahana yang gagal, kata dia, karena pelupa. Lupa merawat pemilihnya, lupa menjaga timsesnya. "Keenakan duduk di kursi empuk," ia tertawa.* 

Parikesit
Burung- burung Derkuku/ Tekukur di pekarangan belakang rumah, hampir tiap pagi, walaupun langit mendhung, mereka tetep "MANGGUNG", tanpa perlu PANGGUNG, tanpa perlu kursi, tanpa jadi politisi, tanpa biaya administrasi, Tapi saya yakin, "manggunya" ikhlas, tanpa batas, tanpa popularitas, tanpa kuras isi tas, tanpa membuat polaritas, bahkan tak pernah 'nggagas', jika fotonya tidak dicetak di kertas. Tekukuuur, kiuw kiuw... Hehehe.. 

Udin Salemo
Orang kemaruk dihukum rakyat. Ini contohnya. Benar-benar kemaruk: suami, istri dan semua anak jadi caleg. Ya, Tuhaaan, begitu amat. Tak terbayang kalau satu keluarga jadi anggota legislatif. Modal sudah keluar banyak. Waktu habis untuk urusan partai. Capek orasi alias jual janji kesana-kemari. Maka doa Aldi Taher jadi kenyataan: "jangan pilih saya." Hasil zonk. Sakno. Lain padang lain belalang. Tuan guru di kampung saya dihormati karena akhlak, budi dan ilmunya. Tuan guru di tempat lain, nun disana, dijadikan magnet untuk meraup suara. Tapi rakyat tau mana yang berjuang untuk kebaikan umat. 

Fiona Handoko
selamat sore bp djoko, bp gianto. urutannya sabak, grip lan sada. kertas, potlot karo setip buku tulis cap banteng, pulpen pilot, tipp ex buku tulis sidu, pulpen standard, pentel sekarang, cukup 1 bh sabak (tablet) 

iya nok
Berita politik,,, akhir2 ini yg banyak berseliweran adl berita melas/perlu dibelas kasihi. Ada kesalahan besar yg dilakukan HT mungkin Anda Sudah Tahu. TGB kl sdh ndak ada panggung y udah ngaji aja, malahan lebih manfaat. Apapun yg tjd pd mereka kt tdk perlu mengasihani mereka karena mereka sdh kaya. Kl mau mengasihani mrk jg gpp, toh hanya ngetik aja kan gak masalah, walau mungkin dlm hati kita bilang sukur rasakno kon kalah. Mungkin wae sing pd kalah kuwi gak pernah grayang jitoke 

Mbah Mars
Rata-rata yang akhirnya terpilih jadi anggota legislatif memang calon incumbent. Baik untuk DPR, DPRD I maupun DPRD 2. Maklum saja, para incumbent ini sudah memiliki jaringan kader dan simpatisan yang kuat dan luas. Apalagi mereka ditopang dana aspirasi yang lumayan bisa digunakan untuk balas budi kepada para pemilih. Calon-calon incumbent juga lebih piawai dalam menggelontorkan money politic mereka. Setidaknya itu yang saya amati di lingkungan saya. 

Jokosp Sp
Betul MbahMars aktualnya begitu. Team sukses dan isi amplop adalah garda terdepan. Loyalitas bisa dijaga mereka. 

M.Zainal Arifin
Politik uang yg gimana yg dilarang? 

Udin Salemo
usul ko LH, gimana kalau komentar ke 100 juga dapat apresiasi. Bisa diberi julukan: PEDANG SAKTI SEMPURNA, atau PEDANG SAKTI PARIPURNA. Bukankah angka seratus sering diidentikkan dengan keberhasilan atau pencapaian? 

Handoko Luwanto
Mas Udin, nanti jika Urut-Komen sudah ada di app secara online, usulan no.urut 100 & 234 akan diakomodir. Mohon siapkan nama tahtanya, mis. Jimat Paripurna 100 atau lainnya :-) 

M.Zainal Arifin
Manggung lewat kolom komentar CHDISWAY saja. Murah meriah. 

Mbah Mars
Setiap kata "panggung" disebut saya selalu ingat 3 orang: Ahmad Albar, Panggung Suryanto dan Panggung Widodo. Mengapa Ahmad Albar ? itu terkait lagunya "Dunia ini, panggung sandiwara...". Panggung Suryanto adalah tetangga saya. Sedang Panggung Widodo adalah teman SD yang sekarang jadi bos keramik teracota. Sweerrr, tadi malam saya dapat telpon dari Panggung Widodo. Eh... buka CHDI kok judulnya Panggung Besar" Cocok dengan kisah sukses Panggung Widodo teman saya. Dulu dia karyawan bos keramik besar. Kepada si Bos dia banyak belajar terutama memproduksi barang dan memasarkannya. Juga belajar mengekspornya ke luar negeri. Dulu, ia hanya panggung kecil. sekarang menjadi Panggung besar. 

thamrindahlan
Panggung Besar Mas Harry Tanoesoedibjo tampaknya lebih tepat dunia informasi kosentrasi televisi. Harta benda lebih baik di investasikan ke pangsa bisnis sebagai pengusaha tanpa lagi mengejar tahta melalui jalur politik. Penggemar olahraga Infonesia dan Negara Terangga berterima kasih kepada keluarga Mas Harry Tanoesoedibjo atas kepedulian menyiarkan pertandingan event Bukutangkis skala Internasional. Tayangan olahraga Televisi I news sangat menghibur bersebsb score pertandingan Indonesia PBSI versus siapa saja tidak di rekayasa seperti hitungan (anda sudah paham) Tahta itu tidak selalu bermakna kekuasaan dan kewenangan kaum penguasa. Justru Tahta terhormat dan mulia tersebut ketika Kehadiran Keluarga Mas Harry Tanoesoedibjo dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Partai Perindo dijadikan Yayasan Kemakmuran Bangsa. Politik itu jahat. TIdak ada kawan sejati yang ada kepentingan diri pribadi. Bersahabat ketika se ide se haluaan kemudian siap siap menerima resiko kawan berubah menjadi lawan. Terjadi perseteruan karena kepentingan berseberangan. Lain dimulut lain dihati. Niat di hati siapa tahu. Profesional di dunia usaha lebih nyaman ketika mengutamakan kejujuran ber bisnis menggapai keberkahan menuju kedamaian hadiah dari kebahagiaan. Pangung Besar Para Pedagang dijamin setiap saat ramai ketimbang Panggung Kampanye Partai Politik. Salamsalaman. 

Kliwon
Gas terus Kang Juve. Ana sangat setuju sama Antum. Di Disway ini kita bebas mengungkapkan isi hati & isi kepala. Mau ngomel sepanjang jalan selama 2 periode juga boleh. Aspirasi harus tetap tersalurkan. Pak DI yang baik hati, ramah, tidak sombong dan gemar menabung itu sangat mengakomodir disini. Yang ga boleh itu mengungkapkan isi paha. Apalagi sampe menggelinjang sepanjang jalan kenangan. Itu jelas haram. Juga bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45. 

Lagarenze 1301
Kisah sukses sekeluarga ikut pemilu datang dari Lampung. Tiga perempuan bersaudara, berdasarkan hasil hitung sementara sampai Senin pagi ini, lolos ke tiga tingkat berbeda: DPR, DPD, dan DPRD Lampung. Si sulung, Chusnunia atau Nunik (41), meraih suara tertinggi caleg DPR di partainya, PKB Dapil Lampung II, dengan 79.994 suara. Jangan heran, Nunik yang kelahiran 12 Juli 1982 adalah Ketua DPW PKB Lampung yang juga mantan Wakil Gubernur Lampung. Kedua, Jihan Nurlela (29), meraih suara tertinggi calon anggota DPD dari Lampung dengan 590.463 suara. Tertinggi di Dapil Lampung, lebih dua kali lipat dari calon lain. Jihan yang kelahiran 22 April 1994 adalah petahana anggota DPD. Pada pemilu lalu, alumnus Fakultas Kedokteran Unila ini juga meraih suara tertinggi. Si bungsu, Sasa Chalim (25), meraih suara tertinggi caleg DPRD Lampung di partainya, PKB Dapil Lampung 8 dengan 14.258 suara. Sasa yang kelahiran 26 Februari 1998 adalah alumnus Fakultas Kedokteran Unila. Opss, masih ada satu lagi. Suami Nunik, Erry Ayudhiansyah, juga caleg DPR dari Dapil Banten II. Data masuk dari Banten baru 39%, tapi Erry sudah meraih 8.509 suara, tertinggi di partainya.* 

Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo dan teman2 rusuhwan. saking jebloknya suara capres ranking 3. jumlah suaranya bisa kalah sama ca-dpd cum pelawak komeng di prov jabar. padahal ca-dpd komeng tidak didukung partai besar, tidak didukung prof hukum, tidak didukung mak prof DR, tidak dibantu aktivis dan sjw. se jelek2nya jumlah suara capres. harusnya tidak mungkin kalah dari jumlah suara satu orang ca-dpd. karena saingan capres hanya 2 orang. sedangkan saingan ca-dpd (di jabar) ada 14 orang. dari sekitar 15 juta suara yg masuk web kpu. go. id saat ini. jumlah suara untuk capres ranking 3 adalah 1.539.562. jumlah suara untuk ca-dpd komeng adalah 1.800.104. terkadang panggung acara politikus. bisa lebih lucu daripada panggung acara pelawak. 

Rihlatul Ulfa
Beras premium langka. Menteri perdangan Zulhas mengatakan 'masyarakat beralih ke beras bulog. Maaff bgt nih pak, beras bulog gak bisa ketelen sama tenggorokan saya. Minimal saya beli beras merek Sumo atau Sania pak, saya cari sampe keujung-ujung kalo perlu wkwk. 

Yellow Bean
Beberapa waktu lalu sempat lihat ada gerobak kaki lima dengan label partai Perindo di jalanan dekat rumah. Ada pedagang siomay dan jajanan yang lain. Maaf saya tidak ikut beli jajanan nya karena keterbatasan anggaran. Saya lebih sering membuat jajanan sendiri dan di nikmati bersama keluarga. Spanduk partai Perindo juga kadang saya lihat sesekali di jalan. Nama kader Partai Perindo tapi saya tidak kenal. Bahkan masa kampanye 2024 rasanya tidak ada gema partai Perindo di kampung ku. Entah kalau di kampung nya TGB yang terhormat. Atau di dapil Anggota keluarga HT yang terhormat. Maaf saya hanya orang kecil yang lebih sering jalan jalan di sekitar pematang sawah. Terimakasih panggung CHD yang memberikan tempat untuk curhat setiap hari. Selamat melanjutkan aktifitas untuk semua pembaca setia CHD tercinta ☕❤️ 

Jimmy Marta
Orang besar membuat panggung. Orang ambisi mencari panggung. Orang gagal kehilangan panggung 

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@Jimmy Marta.. Pengusaha persewaan tenda.. 1). Mendirikan panggung. 2). Membongkar panggung.. 3). Menagih biaya sewa panggung.. 

Jimmy Marta
@Kung Agus Suryono. Pengusaha penyedia panggung lain : Pengusaha media. Pengusaha advertising Pengusaha survey konsultan. Yang terhebat adalah pengusaha penasehat spiritual. Alias perdukunan...

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
DEWAS KPK MEMUTUSKAN MENGHUKUM 78 PELAKU PUNGLI DI RUTAN KPK DENGAN SANKSI BERAT.. 78 orang staf KPK, dinyatakan bersalah karena telah meminta dan atau meminta pungli kepada para tahanan di rutan KPK, dengan nilai sampai Rp 6 milyar. Karena itu Dewas KPK atau Komite Pemberantasan Korupsi, yang merupakan lembaga luar biasa anti korupsi menjatuhkan hukuman dengan klasifikasi BERAT, yaitu: MINTA MAAF SECARA TERBUKA.. Ternyata "minta maaf" dianggap "hukuman berat". Padahal harusnya, staf KPK yang merupakan APARAT PENEGAK HUKUM, hukumannya LEBIH BERAT dari pada pencuri biasa. Pencuri ayam saja, hukumannya bisa sampai penjara 5 tahun. Konon, di masa lalu, staf KPK setingkat sopir saja, saat menerima suap sebesar Rp 300 ribu, bisa langsung DIBERHENTIKAN. Situasi berubah saat staf KPK dijadikan ASN. Maka aturan yang berlaku untuk staf KPK saat ini mengikuti aturan yang berlaku untuk ASN. ### Menyedihkan.. 

Fa Za
Partai politik di Indonesia banyak yang tidak jelas jenis kelaminnya atau ideologinya. Jenis partai hanya ada dua: nasionalis dan agama. Bahkan partai agama pun hampir tidak ada bedanya dengan partai nasionalis. Hanya konstituennya saja yg membedakan, seperti PKB berbasis NU, PAN berbasis massa Muhammadiyah, PKS berbasis Islam puritan. Partai² yg ada hanya mengandalkan tokoh dari pendirinya atau ketua umumnya. Partai yg tdk mempunya tokoh yg kuat, tidak akan mendapat banyak suara. PSI, contohnya, berusaha mencari-cari sosok yg kuat untuk mendongkrak perolehan suara dengan menjadikan Kaesang anak Jokowi sebagai ketum. 

Jo Neca
Hahahaaaaaa...Cukup..Pak Dahlan saya mohon dengan rendah hati.Komentar ini jangan di pilih.Kasihan para perusuh yang berharap komentarnya di pilih.Dan ini Kasihan Khusus buat pak Mirza.Yang butuh banyak tenaga untuk Scrol komentar yang sudah remeh temeh..eee bejibun lagi.Hahaahahhaa ketawa lagi.Ingat om Lagarenze yang ke segala arah.Pasti Kasur Tembok dan Lemari..Kenaaaa

Ummi Hilal
Hawaii : Maknyuss Maldives : Makjlebb New Zealand : Alamaak! 

Kang Sabarikhlas
L300 pancen oye! 

Lagarenze 1301
Santai sejenak. Tiga perempuan bersaudara menikah dalam waktu berdekatan, lalu bersamaan pergi berbulan madu ke tempat berbeda. Sang ibu agak khawatir tentang mereka, jadi semua diminta mengirimkan kartu pos dari lokasi bulan madu, yang berisi beberapa kata tentang kesan pertama percintaannya. Waktu itu, ponsel belum ada. Perempuan pertama mengirim kartu dari Hawaii dua hari kemudian. Kartu itu tidak mengatakan apa-apa selain: "Nescafe". Bingung pada awalnya, sang ibu pergi ke dapur dan mengeluarkan toples Nescafe. Di situ tertulis: "Nikmat dari awal sampai akhir". Ibu tersipu, tapi merasa senang dengan kehidupan putrinya. Perempuan kedua mengirim kartu pos dari Maladewa seminggu kemudian dan kartu itu bertuliskan: "Rothmans". Ibu sekarang tahu untuk langsung mengambil rokok suaminya dan membaca dari bungkusnya: "King Size, Super Kuat". Dia kembali sedikit malu namun tetap bahagia untuk putrinya. Perempuan ketiga berbulan madu di Selandia Baru. Ibu menunggu selama seminggu, tidak ada apa-apa. Seminggu lagi berlalu dan masih belum ada apa-apa. Sebulan berlalu. Selembar kartu akhirnya tiba dari Auckland yang di atasnya tertulis "Air New Zealand". Dengan tangan gemetar, ibu mengeluarkan majalah perjalanan, membolak-balik halamannya karena takut akan kemungkinan terburuk, dan akhirnya menemukan iklan maskapai Air NZ. "Sepuluh kali sehari, tujuh hari seminggu, ke segala arah." 

Jimmy Marta
Saya heran sampai siang ini, masih ada caleg yg suaranya tetap nol, satu dan dua. Kok bisa?. Ini aneh. Logika sederhana, gk mungkin seorang caleg suaranya nol. Minimal yg bersangkutan, ortu dan saudaranya pasti milih. Oh, dia anak tunggal yatim piatu. Belum berkeluarga. Tak ada sanak saudara. Tak ada tetangga. Tidak punya kartu anggota organisasi. Tidak masuk paguyuban. Tak ikut alumni. Tak ada teman nongkrong.... Terlalu banyak tidaknya, mestinya yg begini tidak nyaleg...wkwk.. #disclaimer : data masuk 50% 

Lagarenze 1301
Dulu, Lampung terkenal dengan aksi begal. Tusuk dulu baru ambil. Sekarang, Lampung relatif aman dari begal. Tapi, di musim pemilu ini, istilah begal muncul lagi. Begal suara. Beberapa caleg di Lampung speak up di media. Mereka menduga begal suara itu terjadi setelah rekap di PPS hingga PPK. Ada yang mengeluh suaranya di C1 plano masih tercatat 45, tetapi begitu rekap suaranya menjadi nol dan bergeser ke caleg lain. C1 Plano memang sulit diutak-atik. Kertas ini berhologram. Ada tanda tangan saksi. Kemungkinan suara dibegal dalam proses rekap. Konon, ada begal yang menggeser-geser suara. Mungkin terjadinya tidak hanya di Lampung. Di daerah lain juga ada begal suara. Saling sepak, kata Pak Dis. Di sini sih saling begal.* 

djokoLodang
"Baru saja dibuka pelatihan khusus. Gin Kang, ilmu ringan tubuh. Metoda mutakhir." "Satu sesi saja, bisa langsung praktek. Buktikan! Siswa bisa melompat lebih tinggi dari rumah. Garansi uang kembali, bila tidak terbukti. Full refund guaranteed." Tertarik, Aloui mendatangi tempat pelatihan itu. "Aku harus hati2, pikir Aloui. "Mana mungkin, berlatih satu sesi saja langsung bisa. Jangan2 hanya dikibuli." "Punten, mohon maaf, sebelum memnbayar, boleh kah saya bertanya?" "Silakan." "Benar, ada garansi uang kembali?" "Benar." "Full? 100%? "Seratus persen. Kalau tidak terbukti." "Saya akan bisa melompat lebih tinggi dari rumah?" "Yes!" "Rumah beneran? Bukan rumah mainan?" "Benar." Aloui menunjuk rumah yang terlihat di sebelah. "Saya akan mampu melompat lebih tinggi dari rumah itu?" "Ya, betul!", kata si Asisten meyakinkan. Dimulailah pelatihan itu. Diawali cara pernapasan, merasakan energi yang timbul di dalam badan, menyalurkannya ke kaki, dan seterusnya. Sekitar 56 menit kemudian, Aloui diminta mencobanya. Dengan bersemangat, Aloui berdiri tenang, tarik napas, merasakan energi yang timbul, kemudian melompat. Tiga kali. Hasilnya? Berhasil melompat sekitar 40 cm. "Lho? Lompatanku hanya lebih tinggi 10 cm daripada biasanya." "Saya minta refund." "Sebentar, p Aloui. Bukankah Anda sudah melompat lebih tinggi dari rumah itu?" "Lebih tinggi? Rumah itu tingginya lebih dari 3 meter. Saya hanya melompat setinggi 40 sentimeter." "Lha rumah itu? Melompat satu sentimeter pun tdak bisa." 

Liam Then
Saya mau nyinyir saja hari ini. Perindo tak masuk Senayan bisa jadi karena "divine intervention", maap keminggris lagi, saya janji ini yang terakhir ,kecuali kalo nanti kepengen. Semua sudah tahu, ekses negatif beberapa tayangan acara televisi swasta bagi masyarakat, tapi karena benteng kebebasan pers, membuat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkesan mandul. Mau tak mau harus harap kesadaran pemilik media. Masalahnya acara tsb ,digemari dan bahkan sering tayang di prime time, tak cukup sekali, bahkan kadang ada tayang ulang, cuan sih. Piye, ini bukannya nabrak dengan misi visi Partai bersangkutan. Padahal jika dipikir dengan contoh kasus satunya yang lain, satu media berhasil mengatrol sebuah partai masuk jajaran partai elit, hanya dalam dua masa pemilu. Dipikir ini jadi sederhana, segala sesuatu ada cause and effect ( ini keminggris lagi bukan mengingkari janji ya ,saya lagi kepengen). Sebab dan akibat. Sama-sama lambang burung, pemiliknya sama kaya raya, stasiun TV dua-duanya sama sukses, jadi stasiun kegemaran masyarakat, tapi partainya kok beda nasib. Sederhananya burung yang satunya berhasil menggugah pikiran masyakarakat untuk pilih. Acara prime timenya penuh karma baik, berguna sebagai sarana informasi. Yang satunya , anda sudah tahu. Inilah sebab saya spekulasi ini "divine intervention" (kepengen lagi). Satu keluarga digagalkan masuk ke kawasan yang penuh kepentingan lebih besar, karena yaitu , anda sudah tahu. 

Mirza Mirwan
Setelah 135 hari berlalu dan lebih dari 29.000 nya melayang barulah saya sadar bahwa yang terjadi di Jalur Gaza bukan perang, melainkan aksi genosida. Kesadaran itu baru singgah ke dalam hati setelah membaca pernyataan Presiden Brazil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang disampaikan kepada wartawan, Minggu kemarin, di sela menghadiri KTT Uni Afrika di Addis Ababa. "Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang, itu genosida," kata Presiden Lula. "Itu bukan perang serdadu melawan serdadu. Itu perang antara serdadu dengan persenjataan mutakhir melawan wanita dan anak-anak. Apa yang terjadi di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi di tempat lain dalam sejarah, kecuali saat Hitler membantai sekitar 6 juta jiwa Yahudi dulu." Presiden Lula dulu juga mengecam Hamas saat tiba-tiba menyerang Israel, menewaskan 1.139 orang dan menyandera sekitar 250 orang. Saya pun menulis bahwa tindakan Hamas itu keliru -- meski dalam skala kecil sudah puluhan kali Israel melakukan serangan serupa ke Jalur Gaza dan Tepi Barat. Menlu Israel, Yisrael Katz, uring-uringan gegara pernyataan Presiden Luls itu dengan dalih klasik, bahwa Israel "punya hak untuk mempertahankan diri". Ia akan memanggil Dubes Brasil gegara statemen sang presiden. Presiden Lula juga mengritik negara maju yang menghentikan bantuannya untuk Gaza. "We need to stop being small when we need to be big," katanya. Kepada PM Ismail Haniyeh, Lula berjanji akan menambah bantuannya. 

djokoLodang
--o-- Anda tentu sudah kenal Napoleon Hill. Penulis best seller "Think and Grow Rich", dan buku-buku lainnya. Saat ditanya: "Apa yang menjadi kekuatan Anda, selain keyakinan Anda pada keyakinan diri?", Hill menjawab: "Konstitusi Amerika". Seperti Anda, saya sedikit kaget. Lho, kok jawabnya Konstitusi Amerika? Ada apa dengan Konstitusi Amerika? Menurut Napoleon Hill, konstitusi Amerika mengandung nilai-nilai yang sangat penting bagi pengembangan manusia dan kemjuan peradaban: 1) Freedom atau kebebasan dalam pengertian seluas-luasnya. Kebebasan untuk berpikir dan berkarya, dan .. 2) Kepedulian terhadap pihak lain. Konstitusi Amerika tidak hanya menjamin kebebasan bagi Amerika saja. Menjamin juga kebebasan bagi warga sedunia. Dalam prakteknya, ada kalanya kata-kata dipelintir oleh politisi. Atas nama kepedulian, negeri orang dicampuri urusannya. Tetapi itu tidak membuktikan kesalahan dalam konstitusi. Itu adalah kesalahan para pelaksana. Kita tidak perlu mencontoh Amerika. Kita sudah punya konstitusi yang tidak kalah mulia. --jL-- 

Ponsel Pro
DNA Perindo dan TGB itu beda jauh. Dalam ilmu biologi, DNA yang beda jauh sulit bersatu secara alami. Misal, kan ga mungkin kelinci dan kucing kawin mawin dan berketurunan. Kalaupun dipaksakan, ntar kelincinya menderita lahir batin siang dan malam. Dan ujungnya, tetap aja kelinci ga bisa hamil. 

Liam Then
Kucingnya butuh dikasih BPJS, biar bisa cek mata dan psikologi. Kelinci kok dikawini. 

Ponsel Pro
TikTok Land #2: Beberapa hari yang lalu kumpul sama ibu-ibu di acara lamaran anak teman, pada cerita dapat beras 10 kg dan uang 50 ribu disuruh nyoblos nol***. eh kemaren ketemu ngeluh beras naik, lalu aku tanya lha yang kemaren dapat 10 kg dan 50 ribu kemana? Jawabnya mereka: "sudah habis". Ku jawab mestinya itu jangan langsung dihabiskan, karena itu untuk 5 tahunn". {Bekson: Dapeteng umahe sepi] 

Handoko Luwanto
05:43:29pm WIB 234Komen=110utama+124REPLY dari 48Prusuh ♢Urutan↕Komen➜Nama Time ∇234. u➜Leong Putu 11m "234 Dji Sam See..." ∇233↑u➜Leong Putu 11m "Eror..." ∇232↑u➜Leong Putu 12m "..." ∇231↑u➜Leong Putu 12m "Tes..." ∇230↑u➜Handoko Luwanto 16m "05:25:28pm WIB 229K..." ∇229↑u➜Juve Zhang 46m

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 282

  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Slamet Sejati
    Slamet Sejati
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • iya nok
    iya nok
  • iya nok
    iya nok
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • yea aina
    yea aina
  • Pryadi
    Pryadi
    • Citra Cilia
      Citra Cilia
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • yoming AFuadi
    yoming AFuadi
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
    • Maman Lagi
      Maman Lagi
  • Suhan Al-Fasuruanie
    Suhan Al-Fasuruanie
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • DeniK
    DeniK
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Ponsel Pro
    Ponsel Pro
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
    • Liam Then
      Liam Then
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Fa Za
    Fa Za
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • iya nok
    iya nok
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
  • Liam Then
    Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
    • Liam Then
      Liam Then
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
  • iya nok
    iya nok
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Liam Then
      Liam Then
  • sinung nugroho
    sinung nugroho
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
  • Fa Za
    Fa Za
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
    • Fa Za
      Fa Za
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
    • Afa
      Afa
  • yea aina
    yea aina
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Liam Then
      Liam Then
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Liam Then
      Liam Then
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Afa
      Afa
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Sumartan
    Sumartan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Sasmita
      Sasmita
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Liam Then
      Liam Then
  • tiviboxsaya android
    tiviboxsaya android
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Farwadi Barma
    Farwadi Barma
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • tiviboxsaya android
    tiviboxsaya android
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
    • ACEP YULIUS HAMDANI
      ACEP YULIUS HAMDANI
  • iya nok
    iya nok
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • iya nok
    iya nok
    • tiviboxsaya android
      tiviboxsaya android
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Impostor Among Us
    Impostor Among Us
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • rid kc
    rid kc
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • tiviboxsaya android
      tiviboxsaya android
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Ponsel Pro
      Ponsel Pro
  • Pedro Patran
    Pedro Patran
  • DeniK
    DeniK
  • Richolas Tjhai
    Richolas Tjhai
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Rizal Falih
    Rizal Falih

Berita Terkait