Pakar BRIN Sebut Fenomena di Rancaekek Bukan Puting Beliung Biasa: Badai Tornado Pertama di Indonesia!

Pakar BRIN Sebut Fenomena di Rancaekek Bukan Puting Beliung Biasa: Badai Tornado Pertama di Indonesia!

Ilustrasi. Fenomena alam di Rancaekek, Bandung, merupakan badai tornado pertama di Indonesia-Foto/Tangkapan Layar/X-

BACA JUGA:Alice Norin Kanker Sarkoma dan Jalani Operasi di Singapura, Ini Gejala hingga Faktor Risiko

Menurutnya hanya sekali terjadi durasi fenomena itu selama 20 menit pada 2021 di Cimenyan.

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit.

"Itu pun sudah lama banget. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," paparnya.

Hanya saja, skala badai tornado jauh lebih besar dan dapat menyebabkan kerusakan lebih parah.

BACA JUGA:Hati-hati! Wanita Bisa Terkena Risiko Penyakit Jantung Sebesar 75 Persen Akibat Kurang Tidur

Oleh karena itu Erna mengatakan BRIN akan melakukan riset, rekonstruksi hingga investigasi terkait tornado Rancaekek.

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek," bebernya.

"Efek tornado: beda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas.

"Angin tornado minimal kecepatan anginnya mencapai 70 km/jam.

BACA JUGA:Puasa Sunnah Nisfu Syaban Kapan? Simak Jadwal dan Bacaan Niatnya di Sini

"Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 65 km/jam," terangnya.

Sebelumnya fenomena dahsyat menghantam Rancaekek dan Sumedang, Jawa Barat pada Rabu, 21 Februari 2024.

Masyarakat dikejutkan dengan munculnya pusaran angin dengan skala besar.

Publik awalnya menyebut jika bencana itu disebut angin puting beliung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: