BRIN Sebut Angin Kencang Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia, BMKG: Jangan Pakai Istilah yang Meresahkan

BRIN Sebut Angin Kencang Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia, BMKG: Jangan Pakai Istilah yang Meresahkan

BRIN sebut angin kencang Rancaekek tornado pertama di Indonesia, di mana BMKG mengatakan bahwa jangan pakai istilah yang meresahkan.-tangkapan layar X@AangSurya12-

BMKG juga menyampaikan bahwa istilah Tornado itu biasa dipakai di wilayah Amerika dan ketika intensitasnya meningkat lebih dahsyat.

BACA JUGA:Teknologi Industri 4.0: Transformasi Digital Katrol Produktivitas

BACA JUGA:Bedah Teknologi AllGrip Pro yang Dukung Performa Suzuki Jimny 5-door, Bikin Berkendara Semakin Menyenangkan di Semua Medan

Selain itu kecepatan angin hingga ratusan km/jam dengan dimensi yang sangat besar hingga puluhan kilometer maka dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa.

Sedangkan yang terjadi di Rancaekek merupakan puting beliung secara visual merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai dan biasanya dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian. 

Puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem, meskipun begitu tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung dan itu tergantung bagaimana kondisi labilitas atmosfernya. 

Kejadian angin puting beliung dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat dengan durasi kejadian umumnya kurang dari 10 menit. 

BACA JUGA:Xiaomi Redmi A3 Meluncur, Harga Cuma Rp1 Jutaan, Cek Spesifikasinya

BACA JUGA:Pentingnya Kuasai Bahasa Mandarin, Untar Rutin Kirim Mahasiswa ke Tiongkok

Secara esensial fenomena puting beliung dan tornado memang merujuk pada fenomena alam yang memiliki beberapa kemiripan visual yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya dan berpotensi merusak. 

Meskipun demikian BMKG mengimbau bagi siapapun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat, cukuplah dengan menggunakan istilah yang sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan lebih mudah.

Berdasarkan catatan BMKG, fenomena puting beliung telah terjadi beberapa kali di wilayah Bandung, seperti misalkan pada tanggal 05 Juni 2023 terjadi di Desa Bojongmalaka, Desa Rancamanyar, dan Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah-Bandung.

BACA JUGA:Susul Alvin Lim, Phioruci Pangkaraya Lulus Sarjana Hukum dan Siap Kawal Sejumlah Kasus yang Ditangani LQ Indonesia

BACA JUGA:Terduga Pelaku Bullying dan Penganiayaan Siswa Binus Serpong Segera Dipanggil

Dari informasi yang didapat bahwa bencana tersebut menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah warga sebanyak 110 rumah rusak di Bojongmalaka, 20 rumah rusak di Kelurahan Andir, dan 11 rumah rusak di Rancamayar. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads