Airlangga Hartarto: Perekonomian Indonesia Perlu Tumbuh Minimal 6 Persen

Airlangga Hartarto: Perekonomian Indonesia Perlu Tumbuh Minimal 6 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat pembukaan makan malam dengan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).-ist-

JAKARTA, DISWAY.ID- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperlukan sebanyak 6 hingga 7 persen dalam 20 tahun kedepan.

"Perekonomian Indonesia perlu tumbuh minimal 6% hingga 7% dalam 20 tahun ke depan," ujarnya The Langham, Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024.

"Untuk keluar dari perangkap pendapatan menengah dan berkembang menjadi negara berpendapatan tinggi," imbuhnya.

BACA JUGA:38 Negara Mendukung, Indonesia Resmi Jadi Anggota OECD

Dalam kaitan itu, dia juga menjelaskan tentang pentingnya kerjasama internasional dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai Indonesia Emas 2045.

"Kerja sama internasional akan memainkan peran penting dalam transisi dan transformasi Indonesia dengan memberikan peta jalan komprehensif menuju kemajuan," ujarnya.

Hal ini seperti yang dicita-citakan dalam Indonesia Emas 2045, tambahnya.

Menko Airlangga menyebutkan bahwa pemerintah saat ini fokus pada peningkatkan produktivitas dan daya saing di kancah Internasional untuk merevitalisasi pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut dapat membuat Indonesia memiliki Produk Domestik Bruto yang lebih tinggi.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Dinner Bareng 33 Dubes Negara Anggota OEDC

Dalam pembukaan dinner di acara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Airlangga juga memaparkan bahwa perekonomian Indonesia pada 2023 tumbuh di tengah melemahnya ekonomi global.

"Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada tahun 2023 di tengah perlambatan ekonomi global, meningkatnya ketegangan geopolitik, risiko inflasi, dan perubahan iklim," tandasnya.

Dia juga menjelaskan dengan pertumbuhan ekonomi indonesia tersebut telah membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi stabil di Asia Tenggara. (Ayu Novita)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads