Rosan Roeslani Jalani Pemeriksaan atas Kasus Connie Rahakundini Bakrie
Bareskrim Polri telah memeriksa ketua Tim Kemenangan Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani terkait kasus dugaan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan oleh Connie Rahakundini Bakrie.-dok disway-
Erdi menuturkan, dengan adanya laporan tersebut, penyidik Bareskrim Polri akan meneliti terlebih dahulu. Nantinya, pelapor dan terlapor akan dimintai keterangan.
"Proses laporan selanjutnya akan diteliti oleh penyidik dan setelahnya akan meminta klarifikasi dari pelapor dan terlapor," ujar Erdi.
BACA JUGA:Ibu dari Anak yang Tewas dengan Puluhan Tusukan Ditetapkan Sebagai Tersangka
BACA JUGA:Mom's Wajib Tahu! Begini Cara 'Menabung' ASI Berkualitas Untuk Cegah Stunting
Dalam laporan ini, Connie dilaporkan dengan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik, fitnah dan berita bohong yang menyesatkan sebagaimana dimaksud Pasal 45 ayat (4) Jo Pasal 27A UURI Nomor 1 tahun 2024 perubahan kedua atas UURI nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 310 KUHP, Pasal 311 KUHP dan/atau Pasal 14 dan Pasal 15 UURI Nomor 1 tahun 1946.
Awal Mula Kasus
Pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie menyebut adanya potensi pengkhianatan Presiden Jokowi terhadap capres nomor urut 2, Prabowo Subianto agar memuluskan Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden.
Dalam video itu, Connie bercerita tentang dirinya yang terkejut ketika diminta Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani untuk mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam video itu, Rosan menyebut jika kubu nomor urut 2 menang, Ketua Umum Gerindra itu hanya diberi kesempatan untuk menjabat selama dua tahun.
BACA JUGA:Erick Thohir Happy Penyaluran Kredit PNM Mekaar Tembus Rp244 Triliun
BACA JUGA:4 Tersangka Pengeroyokan di Kemang Diamankan Polisi
"Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin besok," lanjut Connie Bakrie.
Mengacu pada alasan ini, Connie kemudian memprediksi bahwa nasib Prabowo akan mirip dengan Megawati yang telah lebih dulu dikhianati Jokowi.
"Kalau dia bisa mengkhianati Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangan yang menjadikan dia Gubernur DKI dan Presiden 2 periode, apa bedanya dia bisa bunuh Pak Prabowo di tengah jalan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: