Salat Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal Ramadhan 2024, Ini Nama Imam dan Qori Malam Ini
Salat Tarawih Pertama di Ramadhan 2024-Ini nama imam dan qori di masjid Istiqlal-Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID - Malam ini, umat Islam di Indonesia mulai menjalankan ibadah salat Tarawih perdana.
Pasalnya, besok pada Selasa 12 Maret 2024 Kementerian Agama sudah menetapkan 1 Ramadhan.
Artinya malam ini adalah tarawih pertama pengumuman sidang isbat dari Kementerian Agama, yang menetapkan awal Ramadan 2024 jatuh pada 12 Maret 2024.
Dengan keputusan tersebut, Masjid Istiqlal Jakarta, sebagai salah satu masjid terbesar di Indonesia, telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Di Masjid Istiqlal, pengelola telah menyiapkan segala kebutuhan untuk pelaksanaan salat tarawih sepanjang Ramadhan.
Imam Salat Tarawih Perdana
Mulai dari daftar nama imam, bilal, qori, hingga penceramah telah dipersiapkan dengan matang untuk memastikan ibadah berjalan lancar.
Pada tarawih perdana malam ini, Ustaz Anshoruddin Ibrahim dijadwalkan akan bertindak sebagai Imam I, sementara Imam II akan diisi oleh Hasanuddin Sinaga.
Selain itu, untuk memimpin adzan pada salat tarawih pertama, Masjid Istiqlal menunjuk Abdullah Sengkang dan Muhdori AR, dengan qori Mastia Lestaluhu akan menghiasi bacaan Al-Quran malam ini.
BACA JUGA:Doa Sahur dan Berbuka Puasa, Ramadhan 2024 Semakin Berkah
Selain ibadah salat, dalam rangkaian pelaksanaan tarawih nantinya juga diselipkan ceramah terkait bulan Ramadhan.
Pada tarawih pertama, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar direncanakan akan mengisi ceramah dengan tema 'Puasa, Ibadah Multi Dimensi', yang diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada jamaah dalam menjalani ibadah Ramadan dengan lebih bermakna.
BACA JUGA:Harga Daging Ayam Melonjak Jelang Ramadhan
Keputusan Kemenag
Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat (Penetapan) Awal Ramadan 1445 Hijriyah, di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta, Minggu 10 Maret 2024.
Sidang yang diikuti oleh perwakilan ormas Islam, perwakilan duta besar negara sahabat, serta jajaran Kemenag ini diawali dengan Seminar Posisi Hilal yang disampaikan anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag H. Cecep Nurwendaya, M.Si.
Dalam paparannya, Cecep mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib di tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syakban 1445 H masih berada di bawah kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Indonesia Malaysia Singapura), yang ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.
"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Sya'ban 1445 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," ungkap Cecep.
BACA JUGA:Selasa Puasa, Ini 25 Link Twibbon Ramadhan 2024, Gratis!
Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
Sementara menurut Cecep, pada saat Magrib 10 Maret 2024, tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara: - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) s.d. 0° 50‘ 01“ (0,83°) dan elongasi antara: 2° 15‘ 53“ (2,26°) s.d. 2° 35‘ 15“ (2,59°).
"Bila melihat angka tersebut, hilal menjelang awal Ramadan 1445 H pada hari rukyat ini secara teoritis dapat diprediksi tidak akan terukyat, karena posisinya berada di bawah kriteria Imkan Rukyat tersebut," jelas Cecep.
Maka, lanjut Cecep, jika data tersebut dikaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Ramadan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Hasil hisab ini, lanjut cecep selanjutnya akan dikonfirmasi melalui pengamatan hilal (rukyatulhilal).
"Rukyatulhilal itu sifatnya konfirmasi. Jika nanti ada yang bisa mengamati hilal, maka Ramadan jatuh esok hari. Tapi bila tidak bisa teramati, maka bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari, sehingga1 Ramadan jatuh pada 12 Maret 2024," ujar Cecep.
(Fajar Ilman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: