Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, ASDP Imbau Pengguna Jasa Penyeberangan di Pelabuhan Merak Atur Waktu Perjalanan

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, ASDP Imbau Pengguna Jasa Penyeberangan di Pelabuhan Merak Atur Waktu Perjalanan

ASDP merak imbau pengguna jasa penyeberangan mengatur waktu perjalanan di Pelabuhan Merak agar terhindar cuaca ekstrem-Dok. ASDP-

MERAK, DISWAY.ID - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau pengguna jasa penyeberangan Ferry khususnya di lintas Merak-Bakauheni untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem yang melanda perairan selat Sunda dalam sepekan terakhir di Pelabuhan Merak, Banten. 

Untuk itu, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem untuk empat wilayah perairan di Banten termasuk salah satunya adalah wilayah selat Sunda bagian utara yang merupakan lintasan kapal ferry Merak-Bakauheni.

BACA JUGA:Detik-detik Bocah 5 Tahun Terlindas Bus PO Sinar Dempo di Pelabuhan Merak Imbas Berburu Klakson Telolet

BACA JUGA:Korlantas Polri Siapkan Strategi Penguraian Kepadatan Pemudik yang Menyeberang dari Pelabuhan Merak

Menyikapi hal tersebut, Corporate Secretary Shelvy Arifin memastikan ASDP akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk memperoleh informasi terbaru tentang kondisi cuaca dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang ditetapkan. 

“Dampak yang paling signifikan dari cuaca ekstrem adalah terganggunya jadwal pelayanan kapal dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang. Oleh karena itu, ASDP memohon pengertian dan kerjasama seluruh pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem, dan kebijakan regulator menyatakan bahwa pelayanan penyeberangan ditutup sementara hingga kondisi normal kembali. Hal ini demi keselamatan dan keamanan pelayaran dan khususnya seluruh penumpang penyeberangan," kata Shelvy dalam siaran pers, Senin 18 Maret 2024.

Untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, Shelvy memprioritaskan layanan prima yang mengedepankan aspek keselamatan dalam pelayaran.

Manajemen juga melakukan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, dimana secara berkala memberikan pelatihan khusus kepada para nahkoda dan awak kapal dan memastikan mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.

“Nakhoda dan awak kapal juga selalu berpedoman pada SOP yang ada dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam memutakhirkan informasi kondisi cuaca. Awak kapal juga selalu melakukan pemantauan terhadap cuaca yang kemungkinan berubah, dan ASDP juga berkoordinasi mitra terkait lainnya untuk menyiagakan tugboat jika dibutuhkan” tambahnya. 

BACA JUGA:Perhatian, Pemudik yang Menyeberang Lewat Merak Wajib Miliki Tiket H-1 Keberangkatan

BACA JUGA:KMP Mutiara Berkah I Terbakar di Pelabuhan Merak, Penumpang Dievakuasi Menggunakan Crane

Menutup Sementara Layanan Penyeberangan

Sebelumnya, pada Jumat 15 Maret 2024 lalu, Pelabuhan Merak melakukan penundaan seluruh jadwal pelayaran imbas cuaca ekstrem dengan kecepatan angin mencapai 22 - 30 knot/s dari arah barat daya. Akibat cuaca itu, gelombang tinggi mencapai 2.5 meter berdasarkan peringatan dini level 1 yang dikeluarkan oleh BMKG. 

Merespon peringatan BMKG dan melihat kondisi di lapangan tersebut, ASDP segera berkoordinasi dengan BPTD selaku regulator dan mitra kerja terkait dalam memitigasi kondisi cuaca yang berdampak pada pelayanan. Hasil koordinasi tersebut memutuskan untuk menunda sementara seluruh pelayaran kapal ferry di lintasan Merak-Bakauheni terhitung sejak Jumat (15/3) pukul 01.00 WIB dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: