Sejarah Meriam Karbit Pontianak, Tradisi di Setiap Bulan Ramadan dan Sambut Lebaran

Sejarah Meriam Karbit Pontianak, Tradisi di Setiap Bulan Ramadan dan Sambut Lebaran

Sejarah Meriam Karbit Pontianak, Tradisi di Setiap Bulan Ramadan dan Sambut Lebaran-Infopublik-

BACA JUGA:Man City Sukses Gulingkan Meriam London dari FA Cup, Nathan Ake Jadi Pahlawan

“Bunyi dentuman yang dihasilkan cukup dahsyat terdengar hingga mencapai radius 2 hingga 10 kilometer,” jelasnya.

Permainan tradisional meriam karbit itu tidak terlepas dari nilai historis berdirinya Kota Pontianak sejak dahulu kala. 

Pada zaman dahulu, meriam itu digunakan oleh Sultan Syarif Abdurrahman untuk membangun Kota Pontianak. 


Meriam Karbit, permainan rakyat yang menjadi tradisi di Pontianak-M. Ichsan-

Di mana menurut legenda meriam digunakan Sultan untuk mengusir hantu kuntilanak yang sering mengganggu pembangunan Masjid Jami' dan Istana Kadriyah. 

Selain itu, meriam juga digunakan sebagai pertanda masuk waktu salat, sahur dan berbuka puasa di bulan Ramadan.

“Saat ini meriam sudah digunakan untuk berbagai momen khusus selain untuk menyambut malam lebaran setiap tahunnya,” sebut Ani.

BACA JUGA:Hasil Zurich Vs Arsenal, Meriam London Bungkam Publik AFG Arena, Marquinhos Catat Sejarah

Pj Gubernur Kalbar Harisson menuturkan, Eksebisi Meriam Karbit 2024 ini merupakan sebuah momen istimewa, eksibisi ini bukan hanya tentang menampilkan keunikan Meriam Karbit, tetapi juga melestarikan budaya dan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun. 

“Meriam karbit merupakan salah satu bentuk seni tradisional yang unik dan kreatif serta sangat dinantikan masyarakat Pontianak hingga luar Kalbar,” imbuhnya.

Dibalik suara dentumannya, sambung Harisson, meriam karbit juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. 

BACA JUGA:12 Unit Pesawat Tempur Mirage 2000-5 Bekas Qatar yang Dibeli Kemhan, Bakal Ditaruh di Lanud Supadio, Pontianak

Ia berharap eksebisi ini dapat menjadi sarana silaturahmi bagi seluruh masyarakat, utamanya di malam takbiran yang penuh suka cita.

“Saya ingin mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melestarikan seni meriam karbit, mari kita jadikan seni ini sebagai salah satu aset budaya yang berharga bagi Kalimantan Barat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads