Khawatir Serangan Udara Iran ke Israel, Qantas Batalkan Penerbangan Perth London

Khawatir Serangan Udara Iran ke Israel, Qantas Batalkan Penerbangan Perth London

Qantas Airlines-Tangguhkan penerbangan Perth London antisipasi ketegangan Iran dan Israel-The Guardian

JAKARTA, DISWAY.ID - Maskapai Qantas mengalihkan penerbangan Perth London untuk menghindari ancaman serangan udara Iran ke Israel.

Maskapai penerbangan Australia Qantas mengatakan pada Sabtu (13 April) bahwa pihaknya mengalihkan penerbangan jarak jauh antara Perth dan London untuk menghindari wilayah udara Iran di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

 BACA JUGA:Korps Garda Revolusi Iran Sita Kapal Kontainer Israel di Selat Hormuz

Seorang juru bicara Qantas mengatakan kepada AFP bahwa maskapai tersebut untuk sementara akan menyesuaikan jalur penerbangan karena situasi di bagian Timur Tengah sedang tidak kondusif.

“Kami akan menghubungi pelanggan secara langsung jika ada perubahan pada pemesanan mereka,” kata juru bicara tersebut.

BACA JUGA:Biden Yakin Iran Bakal Menyerang Lebih Cepat: Kami Siap Membela Israel

Penerbangan Perth-London, yang biasanya menempuh perjalanan nonstop selama 17 setengah jam, kini akan berhenti di Singapura untuk mengisi bahan bakar, sehingga mereka dapat mengangkut penumpang dalam jumlah penuh melalui rute alternatif.

Layanan pulang pergi - London ke Perth - akan terus terbang tanpa henti dengan jalur yang telah disesuaikan.

Semua penerbangan lainnya tidak terpengaruh.

BACA JUGA:Rusia dan Jerman Kompak Minta Iran Menahan Diri Gempur Israel

Qantas bergabung dengan maskapai lain termasuk Lufthansa dan anak perusahaannya Austrian Airlines dalam mengalihkan penerbangan untuk menghindari wilayah udara Iran.

Langkah ini dilakukan setelah Iran menyalahkan musuh bebuyutannya, Israel, atas serangan di Suriah bulan ini yang menewaskan dua jenderal Iran, dan mengancam akan melakukan pembalasan.

Israel telah meningkatkan serangan terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah sejak perang di Jalur Gaza dimulai Oktober lalu.

BACA JUGA:Iran Dilaporkan Serang Beberapa Target dalam 48 Jam, Israel: Kami Siap Membalas

Semalam, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia memperkirakan serangan Iran terhadap Israel bisa lebih cepat.

Hal ini membuat situasi Timur Tengah semakin tegang. 

“Lebih cepat,” tutur Biden.

“Kami mengabdikan diri untuk membela Israel. Kami akan mendukung Israel. Kami akan membantu membela Israel dan Iran tidak akan berhasil,” kata Biden kepada wartawan pada hari Jumat di AS.

BACA JUGA:Israel Persiapkan Skenario Serangan Balik, Jika Iran Berani Balas Dendam

Komentar Gedung Putih ini muncul ketika beberapa negara, termasuk India, Perancis, Polandia dan Rusia, memperingatkan warga negaranya agar tidak melakukan perjalanan ke wilayah tersebut dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan negaranya. 

“Siap untuk mempertahankan diri di lapangan dan dalam menghadapi krisis," katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: channel news asia