10 Juta Gen Z Menganggur, DPR RI: Tanda-tanda Bonus Demografis Tidak Terkelola dengan Baik

10 Juta Gen Z Menganggur, DPR RI: Tanda-tanda Bonus Demografis Tidak Terkelola dengan Baik

Hampir 10 juta penduduk berusia 15-24 tahun (Gen Z) berstatus menganggur atau tanpa kegiatan (not in employment, education, and training/NEET).-ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON-

JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati turut menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa hampir 10 juta penduduk berusia 15-24 tahun (Gen Z) berstatus menganggur atau tanpa kegiatan (not in employment, education, and training/NEET).

Menurutnya, adanya peristiwa itu menunjukan jika bonus demografis yang didapatkan tidak terkelola dengan baik. 

"Angka 10 juta pengangguran Gen Z sudah jadi tanda-tanda jika bonus demografis kita tidak terkelola dengan baik. Kita sudah menyadari hadirnya bonus demografi, maka di hulu pentingnya pendidikan skill dan di hilir pentingnya terbukanya luas kesempatan kerja," kata Kurniasih dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat 24 Mei 2024.

BACA JUGA:Ustadz Khalid Basalamah Ingatkan Buruknya Tikus, Nonton Mickey Mouse Dilarang: Bisa Menghalangi Akidah

BACA JUGA:Katalog Promo JSM Alfamart 23-26 Mei 2024, Dapatkan Diskon Minyak Goreng-Sabun Cuci Mulai dari Rp9 Ribuan

Anggota Fraksi PKS ini mengungkapkan, Gen Z semakin terhimpit karena dari sisi pendidikan tinggi kini semakin mahal dengan adanya kenaikan UKT.

Sementara dari kesempatan kerja mensyaratkan sudah berpengalaman dan adanya batas usia.

"Generasi muda hari ini tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya. Ada treatment khusus, terutama dari sisi pendidikan maupun dunia kerja. Harus dipermudah hadirnya lembaga pendidikan dengan skill yang saat ini sedang dibutuhkan, plus berikanlah kesempatan seluas-luasnya dari pemberi kerja," bebernya.

Kurniasih juga menyoroti tren angkatan kerja justru didominasi oleh pekerja informal.

BACA JUGA:Viral Pengeroyokan Diduga Opang Stasiun Manggarai, Polisi Minta Korban Segera Lapor: Kalau Kelamaan, Nanti..

BACA JUGA:Gara-gara Dugaan Judi, Lucas Paqueta Disentil FA

Hal ini membuktikan jika adanya angkatan pencari kerja yang membludak namun kesempatan kerja di sektor formal tidak memadai. 

"Baru saja viral pencari kerja untuk sebuah warung makan biasa antreannya membludak seperti halnya antrean kerja di pabrik," terang Kurniasih.

"Ini memprihatinkan karena banyak anak kerja ini tak dapat kesempatan kerja formal sehingga lowongan apapun akan dijalani termasuk sektor informal. Padahal perlindungan pekerja di sektor informal masih sangat lemah," ucap Kurniasih.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads