Dampak Fenomena La Nina di Indonesia, Bisa Picu Musim Badai Berbahaya

Dampak Fenomena La Nina di Indonesia, Bisa Picu Musim Badai Berbahaya

Wilayah yang terdampak dan jadwal kemunculan fenomena La Nina 2024 di Indonesia,-- vecstock/Freepik

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengonfirmasi bahwa El Nino mulai netral terhitung sejak Juli-Agustus-September 2024.

"Juli-Agustus-September 2024 ENSO netral disebut akan beralih menuju fase La Nina lemah yang akan bertahan hingga akhir tahun 2024," kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG dikutip Jumat, 31 Mei 2024.

Anomali suhu muka laut di Samudera Hindia dari hasil monitoring BMKG menunjukkan kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) netral dengan indeks +0,51.

BACA JUGA:La Nina Diprediksi 2 Hari Lagi Terjang Dunia, NOAA Siapkan Kemungkinan Terburuk

Di mana anomali suhu muka laut di Nino 3,4 menunjukkan ENSO fase netral dengan indeks +0,22.

"Kondisi IOD positif berlangsung hingga September," ujar Dwikorita.

"Sementara itu, ENSO diprediksi bertahan netral pada Mei-Juli 2024," imbuhnya.

Dampak La Nina di Indonesia

Lantas, apa dampak fenomena La Nina di Indonesia?

BACA JUGA:BMKG Ingatkan Bahaya Datangnya La Nina Hantam Indonesia, Ancaman di Depan Mata!

Dalam hal ini, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan fenomena La Nina tidak diikuti dengan El Nino.

La Nina yang diperkirakan mulai terjadi pada Juli 2024 merupakan kategori La Nina lemah.

"La Nina tahun ini diprediksi akan terjadi kategori La Nina lemah," ujar Ardhasena.

Dijelaskan fenomena La Nina yang terjadi dalam kategori lemah itu tidak berdampak terhadap musim kemarau yang mulai terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, Ardhasena berpesan untuk segera mewaspadai dampak ringan yang hadir pada saat musim kemarau dalam Waktu beberapa bulan ke depan sebelum La Nina datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads