Menteri Perang Israel Mengundurkan Diri Bersama 3 Pejabat Lainnya Pasca Pembebasan 4 Sandera di Al Nuseirat: Netanyahu Penghalang Kemenangan

Menteri Perang Israel Mengundurkan Diri Bersama 3 Pejabat Lainnya Pasca Pembebasan 4 Sandera di Al Nuseirat: Netanyahu Penghalang Kemenangan

Menteri Perang Israel mengundurkan diri bersama 3 pejabat lainnya pasca pembebasan 4 sandera di Al Nuseirat.-tangkapan layar X@Megatron_ron-

Kemunduran Gantz bukanlah lah yang mengejudkan, di mana bulan lalu dirinya sempat mengancam akan meninggalkan pemerintahan darurat yang dibentuk tahun lalu untuk mengawasi perang di Gaza.

BACA JUGA:WASPADA! Ini 5 Dampak Badai La Nina yang Segera Menghantam Indonesia di Pertengahan Tahun 2024

BACA JUGA:Jelang Timnas Indonesia Vs Filipina Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jay Idzes: Kami Tak Boleh Remehkan Lawan

“Demonstrasi menentang pemerintah pimpinan Netanyahu memang penting namun harus sah,” kata Gantz.

“Protes ini penting, namun harus dilakukan dengan cara yang sah dan tidak boleh mendorong kebencian. Kami bukanlah musuh satu sama lain. Musuh kami berada di luar perbatasan kami,” tambahnya.

“Saya akan menjadi bagian dari pemerintahan persatuan nasional yang mencakup semua partai berhaluan tengah dan hanya pilihan itu yang memungkinkan kita menghadapi semua tantangan yang ada di hadapan,” terang Gantz.

Gantz juga meminta Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk melakukan apa yang benar.

BACA JUGA:Konser Dewa 19 di Prambanan Jazz 2024 pada 7 Juli, Tiket Mulai Rp400 Ribuan

BACA JUGA:BMKG Petakan Daerah Berpotensi Kekeringan di Musim Kemarau, Simak Wilayahnya

Sedangkan Netanyahu juga sempat mengeluarkan pernyataan singkat yang menyerukan Gantz untuk tidak meninggalkan barisan depan.

Meskipun demikian, kepergian Gantz tidak akan membahayakan mayoritas parlemen dari 64 kursi di Knesset yang memiliki 120 kursi yang dipegang oleh koalisi sayap kanan yang berkuasa.

Gantz sindiri dipandang sebagai saingan politik utama Netanyahu di Israel yang merupakan  adalah tokoh oposisi terkemuka sebelum bergabung dengan kabinet perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: