Selama di Mina, 184 Jamah Dirawat, 2 Wafat

Selama di Mina, 184 Jamah Dirawat, 2 Wafat

Jamaah haji Indonesia meninggalkan Mina menuju Makkah.-Sigid Kurniawan-Media Center Haji

MAKKAH, DISWAY.ID – Mina adalah ujian terberat jamaah haji. Selama 2-3 malam mereka tinggal di tenda sempit yang sudah permanen disediakan pemerintah Arab Saudi. Ditambah cuaca di Mina lagi panas-panasnya. Suhu udara mencapai 47 derajat Celsius,

Selama di Mina, tim misi kesehatan PPIH merawat 184 jamaah haji Indonesia. Sebanyak 12 jamaah mengalami heatstroke. Dua di antaranya meninggal dunia. 

”Dua jamaah ini memiliki riwayat penyakit berat. Akibat heatstroke, penyakit mereka kembali kambuh. Kami sudah berusaha menanganinya, namun mereka tak tertolong,” kata Kasi Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi daker Madinah Karmijono.

Sempat muncul berita di media asing bahwa di ratusan jamaah haji wafat karena gelombang panas. Karmijono juga mendengar berita itu. Hanya saja, dia tidak berani memastikan kebenarannya.

BACA JUGA:Innalillahi! 138 Jamaah Haji Indonesia Wafat, Total Jamaah yang Meninggal Lebih 550 Jiwa

BACA JUGA:Menag: Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji Tahun 2025

Karmijono menyebut cuaca di Mina memang ekstrem. Belum lagi jamaah harus ke Jamarat untuk melempar jumrah. Bagi yang mengambil nafar awal, setidaknya tiga kali ke Jamarat yang jaraknya 4 km. Melewati terowongan Mina sepanjang 2 km. 

Untuk yang mengambil nafar tasni, perlu empat kali ke Jamarat. Jamaah juga banyak yang memilih melontar jumrah saat duha. Sebab, waktu duha adalah waktu yang paling afdal untuk melontar jumrah. PPadahal saat duha itulah panas di Mina lagi terik-teriknya.

”Sehingga, cukup wajar jika jamaah mengalami gangguan kesehatan akibat cuaca ekstrem ini. Terutama heatstroke,” kata Karmijono. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: