Cara Nikita Willy Atasi Trauma Makan pada Anak: Tidak Boleh Dipaksa!

Cara Nikita Willy Atasi Trauma Makan pada Anak: Tidak Boleh Dipaksa!

Nikita Willy dalam acara Seminar IDAI, Sabtu 22 Juni 2024-Dok. IDAI-

Namun, ia tak memaksa sang anak untuk segera makan masakan yang diberikannya.

BACA JUGA:Metode Pembekuan ASI, Satgas ASI IDAI Ingatkan Potensi Rusak Komponen Gizi

"Saya kembali ke jendela makan tadi, 2,5-3 jam. Tapi saya hanya memberikan makanan depan dia. Saya tidak menyuruh untuk makan, tapi sama makan di samping dia," tambahnya.

Ia pun mengaku tak berkomentar apa pun mengenai rasa dari makanan tersebut.

"Tapi dia mengikuti hunger cue-nya dia. Pada saat dia lapar, dia makan. Dia kenyang, dia selesai,".

Atas peristiwa ini, ia pun mempelajari hal baru, yakni distraksi dan pemaksaan makanan terhadap anak bisa membuat trauma.

"Dari itu saya belajar bahwa distraksi dan pemaksaan anak-anak makan itu bisa membuat anak jadi trauma," ujarnya.

BACA JUGA:Ahli Jelaskan Gejala Awal saat Seseorang Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging yang Mewabah di Jepang

Hal ini pun diamini oleh Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI Dr. dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K).

Di mana, keluarga besar, termasuk orang tua, kakek, dan nenek, bisa menjadi distraksi bagi anak yang telah memiliki aturan makan tersendiri.

Oleh karena itu, perlu adanya edukasi dan literasi yang permisif agar seluruh anggota keluarga memperhatikan hal ini dengan cermat.

Konsistensi juga sangat penting untuk menanamkan kedisiplinan terhadap anak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads