Menarik! Peneliti UI Meneliti Embrio Sehat Program Bayi Tabung dengan Manfaatkan AI

Menarik! Peneliti UI Meneliti Embrio Sehat Program Bayi Tabung dengan Manfaatkan AI

Peneliti IRSI Research and Training Centre sekaligus mahasiswa S3 Program Biomedik Universitas Indonesia drh. Nining Handayani, M.Biomed. --UI

BACA JUGA:3 Tahun Hasilkan 421 Kehamilan, RS Siloam Bikin Gathering Bayi Tabung

"Pendekatan deep learning dianggap lebih baik dalam mengolah data yang tidak terstruktur berupa gambar. Model pembelajaran akan melakukan konversi pixel gambar, kemudian menjadi data yang dapat dianalisis. Gambar embrio akan melalui lapisan-lapisan dalam struktur model, pada akhirnya terbentuk suatu model prediksi berbasis kecerdasan buatan," paparnya.

Saat ini, akurasi masih belum mencapai ideal (0,7), melainkan 0,67.

Akan tetapi, ia tak menyerah untuk melanjutkan penelitian tersebut di IRSI Research and Training Centre, untuk memperoleh model AI yang lebih baik akurasinya, agar dapat bermanfaat untuk membantu pelayanan klinis.

BACA JUGA:Lupa Kodrat, Lucinta Luna Menangis Usai Gagal Jalani Bayi Tabung, 'Kamu Gak Ada Sel Rahim'

"Saya akan melakukan pelabelan embrio itu lebih spesifik pada area-area yang mempengaruhi probabilitas kehamilan pasien, seperti melakukan segmentasi pada ICM, trophoblast, rongga blastosul maupun proses penipisan zona pelusida embrio" tandasnya.

Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG, Subspesialis Fertilitas (K) menambahkan, penelitian ini menepis keraguan terkait potensi penggunaan DNA bebas dalam medium kultur embrio. Terbukti bahwa DNA bebas dilepaskan oleh embrio sebagai proses homeostasis atau self-correction.

"Kami berharap agar hasil studi ini terus dilanjutkan, karena bila diterapkan, metode pre-implantation genetic testing for aneuploidy yang non-invasif menggunakan cell-free DNA dari medium kultur embrio akan memberikan manfaat yang banyak," tuturnya.

BACA JUGA:Wow! Marc Marquez Ingin Beli Tim Formula 1, Gak Mau Kalah dengan Hamilton yang Ingin Beli Tim Gresini MotoGP

Ia menyebut sejumlah manfaat bagi pasien maupun rumah sakit, seperti menekan biaya karena tidak memerlukan investasi laser sehingga jauh lebih murah.

Selain itu, metode noninvasif ini mengurangi pelatihan-pelatihan ahli embrio untuk melakukan biopsi embrio, mengurangi risiko cedera embrio, serta memiliki angka akurasi dan presisi yang lebih tinggi dibandingkan biopsi trofoblast.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: