Penjelasan BMKG Soal Jakarta Diguyur Hujan Meski Musim Kemarau

Penjelasan BMKG Soal Jakarta Diguyur Hujan Meski Musim Kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan soal Jakarta diguyur hujan meski masih musim kemarau.-iStock-

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan soal Jakarta diguyur hujan meski masih musim kemarau.

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir, wilayah Jakarta diguyur hujan dengan instensitas sedang hingga lebat.

Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menerangkan, penyebab Jakarta diguyur hujan meski musim kemarau dikarenakan adanya dinamika atmosfer skala regional - global yang cukup signifikan.

BACA JUGA:Hilal Tak Terlihat, NU Umumkan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1446 H Jatuh Hari Senin

BACA JUGA:Kembali ke Jalur Kemenangan, Jakarta Electric PLN Tekuk Pertamina Enduro 3-1 di Final Four Proliga 2024

Dia menyebut munculnya aktivitas fenomena Maddan Julian Oscillation (MJO) Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua. 

Selain itu, lanjut Guswanto, suhu muka air laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia menimbulkan kontribusi pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah Indonesia.

"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," Kata Guswanro melalui keterangan tertulis dikutip Minggu, 7 Juli 2024. 

BACA JUGA:Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Masjid Istiqlal, Emangnya Non Muslim Boleh Masuk?

BACA JUGA:Kenaikan Harga Tebu Dongkrak Harga BBN Bioetanol Menjadi Rp15.101 per Liter

Sehingga kata Guswanto meski Jakarta masih berstatus musim kemarau akan tetap turun hujan. Namun intensitas curah hujan yang mengguyur Jakarta masih di bawah 50 mm/dasarian.

Guswanto menerangkan, sebagian besar wilayah Indonesia yang musim kemarau di bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 77,27 persen.

Di mana lanjut Guswanto, 63,95 persen durasi musim kemarau diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani memprakirakan wilayah Jakarta berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang pada periode 5 - 11 Juli 2024.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads