Ribuan Rumah dan Belasan Hektar Sawah di Cirebon Terendam Banjir, 16.310 Jiwa Terdampak

Ribuan Rumah dan Belasan Hektar Sawah di Cirebon Terendam Banjir, 16.310 Jiwa Terdampak

Ribuan rumah warga di Cirebon terendam banjir.-Dok. BNPB-

CIREBON, DISWAY.ID - Ribuan rumah dan belasan hektar sawah di Kabupaten CIREBON, Jawa Barat terendam banjir sejak Sabtu, 6 Juli 2024.

Akibat banjir yang dipicu curah hujan tinggi tersebut, menimbulkan kerusakan dan dampak yang signifikan bagi ribuan warga.

BACA JUGA:Meski Seharian Diguyur Hujan, BPBD Jakarta Tegaskan Tak Ada Pengungsian Akibat Banjir

BACA JUGA:BPBD: 3 RT di Wilayah DKI Jakarta Masih Tergenang Banjir

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, total ada 4.269 rumah dan 15 hektar sawah yang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 40 cm.

Dia menyebutkan, banjir ini dipicu curah hujan tinggi hingga mengakibatkan meluapnya sungai-sungai utama seperti Wangan Ayam, Pembuang Posong, Winong, Jonggol, dan Sriganala. 

"Hasil pendataan BPBD Kabupaten Cirebon sebanyak 16.310 jiwa atau 5.443 kepala keluarga terdampak banjir. Sebanyak 4.269 rumah tergenang air dengan tinggi mencapai 30 hingga 40 cm, dan sawah seluas 15 hektar juga turut terendam," kata Abdul Muhari dalam keterangannya pada Minggu, 7 Juli 2024.

Hingga saat ini, kata Abdul upaya penanganan masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, dan POLRI.

BACA JUGA:Status Pintu Air Angke Hulu Siaga 3, Jakarta Waspada Banjir

Evakuasi warga terdampak dan pendistribusian logistik makanan siap saji menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kondisi saat ini banjir belum sepenuhnya surut, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi petunjuk dari BPBD dan pihak terkait," ujarnya.

BNPB mengimbau warga yang tinggal di sekitar sungai-sungai yang rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

BACA JUGA:Banjir Jakarta Meluas di 48 RT, Berikut Titik Genangannya

Pasalnya, berdasarkan informasi BMKG diprediksi hujan lebat masih berpotensi terjadi hingga beberapa waktu ke depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: