Kemenkes-Australia Kerja Sama Terapkan Diagnosis Penyakit Memakai AI

Kemenkes-Australia Kerja Sama Terapkan Diagnosis Penyakit Memakai AI

Dirjen Yankes dan Harrison AI kerja sama penelitian metode diagnostik menggunakan AI, Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kementerian Kesehatan dan Harrison AI, perusahaan teknologi pelayanan kesehatan dari Australiauntuk melakukan kerja sama dalam hal penggunaan AI (Artificial Intelligence) sebagai alat diagnostik penyakit pada rumah sakit (RS) vertikal Kemenkes.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).

Mou dilakukan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS dengan Co-Founder sekaligus Chief Business Development Officer Harrison AI Dimitry Tran di kantor Kemenkes Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024.

BACA JUGA:Percepatan Industrialisasi, Kemenperin Keluarkan Aturan Baru Kawasan Industri

BACA JUGA:Kementerian PUPR Raih Wajar Tanpa Pengecualian dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI 2023

"Pemanfaatan AI di Indonesia ini tidak bisa kita hindari, khususnya di bidang kesehatan. Karena dengan pemanfaatan AI ini, hasilnya di beberapa negara terbukti cukup akurat, sangat efisien, dan cepat," ungkap Azhari.

Oleh karena itu, pihaknya mulai mencoba uji klinis di rumah sakit vertikal Kemenkes menggunakan AI sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Ia mencontohkan pada pemeriksaan kanker mammae yang saat ini hanya bisa diketahui melalui tes CT-scan.

"Dari pengalaman beliau (Harrison AI), bisa mendiagnosis kanker mammae T1 hanya dengan rontgen. Tidak perlu CT-scan," paparnya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa penggunaan AI dalam mendiagnosis penyakit ini masih memerlukan asesmen dari dokter.

BACA JUGA:Tarif Impor Bakalan Naik, Mendag Zulhas Ungkap Syarat dan Ketentuannya

BACA JUGA:Festival Bunga dan Buah Tanah Karo Masuk Karisma Event Nusantara 2024

Lebih lanjut, pihaknya mengumumkan tiga rumah sakit vertikal yang akan terlibat dalam kerja sama ini.

"Jadi, ada tiga. CT Scan di RS PON, kemudian radiologi untuk tuberkulosis di RS M Jamil Padang, dan kemudian X-ray untuk kanker dan patologi anatomi di RS Kanker Damais," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: