Kalau Saja
Kang Marbawi, 130724--
Soal kepekaan ini, mulai hilang dari diri kita semua.
Kepekaan melalui rasa gelisah melihat, mendengar dan merasa ketika ada ketimpangan.
Kepekaan melalui rasa malu ketika berbuat tak patut.
Kepekaan melalui rasa marah bila ada ketidakadilan dan kedaulatan diri dan bangsa dijual.
Ini pelajaran keempat sampai ke enam, jika jadi penguasa atau pejabat.
Melayani, tidak semena-mena dan peka terhadap persoalan.
Dan memang tidak ada pelajarannya.
Nah pelajaran pertama sampai ke tiga apa?
Anda bisa baca ratusan buku tentang merebut kekuasaan dan tips sederhana jadi pejabat.
Boleh merujuk kepada Nicolo Machiavelli atau mencontoh tiran dan rezim dalam sejarah.
Itulah gunanya sejarah, menjadi pelajaran, rujukan dan teladan. Yang baik dan yang buruk.
Atau bisa juga ikut sekolah atau kursus-kursus yang diadakan partai-partai politik.
Lalu apa pelajaran di sekolah formal atau non formal untuk masyarakat?
Yang ini bisa tanya sama Mas Menteri (Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) atau Gus Men (Yaqut Cholil Qaumas-Menteri Agama).
Konon ada kurikulum nasional yang memerdekakan siswa dan gurunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: