Canggih! Ruang Kontrol Bandar Narkoba, Pantau CCTV dan Drone Pergerakan Polisi

Canggih! Ruang Kontrol Bandar Narkoba, Pantau CCTV dan Drone Pergerakan Polisi

Polisi menemukan ruang kontrol bandar narkoba saat menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara- disway.id/Cahyono-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Polisi menemukan ruang kontrol bandar narkoba saat menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Adapun dalam penggerebekan yang dilakukan pada Sabtu, 7 Juli 2024, Polres Metro Jakarta Utara mengerahkan kekuatan penuh.

Polisi memeriksa tiap rumah di Kampung Bahari yang dicurigai sebagai tempat menyimpan atau transaksi narkoba.

BACA JUGA:KAI Angkut 32,8 Juta Ton Barang Periode Semester I 2024, Meningkat 7 Persen

BACA JUGA:Ratusan Polisi Gerebek Sarang Narkoba Kampung Bahari, 31 Orang Ditangkap!

Dari pemeriksaan itu polisi menemukan bangunan dua lantai yang diduga kuat difungsikan sebagai ruang kontrol oleh bandar narkoba.

Dalam ruang kontrol yang ada di tengah-tengah permukiman Kampung Bahari, dilengkapi sejumlah teknologi untuk mengawasi proses transaksi narkoba dan gerak-gerik pihak kepolisian.

Di ruangan seluas 3x3 meter tersebut polisi menemukan dua layar monitor, 4 CCTV yang mengarah keempat penjuru, alat timbangan, alat penghitung uang dan drone.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, CCTV dan drone tersebut digunakan untuk mengawasi pergerakan pihak kepolisian.

"Proses bisnisnya mereka amankan dengan cara kalau ada penangkapan mereka terlebih dahulu menaikan drone ini. Drone ini termonitor dari layar monitor," ungkap Gidion.

BACA JUGA:1.353 Kecelakaan Terjadi di Perlintasan KA Selama 4 Tahun Terakhir, Ini Langkah KAI dan Baketrans

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Sebut Pegi Bebas Juga Berkat Keberanian Saka Tatal Ungkap Kasus Vina

Jika mereka menemukan ada pihak kepolisian yang mengganggu bisnisnya, para bandar ini tak segan melakukan perlawanan.

"Jika kita melakukan penegakan hukum dengan hard skill atau momentumnya terlambat mereka kemudian melakukan penyerangan dengan menggunakan petasan maupun senjata tajam," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: