Kemenkes: Pemberian Obat Cacing Dijeda 7 Hari dari Imunisasi

Kemenkes: Pemberian Obat Cacing Dijeda 7 Hari dari Imunisasi

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Ngabila Salama, MKM-Disway/ Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Ngabila Salama, MKM mengungkapkan perlunya jeda pemberian obat cacing setelah imunisasi.

"Pemberian obat cacing pada anak dapat dijeda 7 hari dari pemberian imunisasi jenis apa pun," ujar dr. Ngabila, Selasa, 16 Juli 2024.

BACA JUGA:Benarkah Imunisasi Merusak Sel dan DNA? Kemenkes Ungkap Faktanya

BACA JUGA:Bunda Mesti Tahu! Agar Anak Sehat Pasca-Imunisasi, Ini yang Perlu Diperhatikan

Hal ini sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal Cacingan di Daerah Intervensi Stunting Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS.

"Pemberian obat cacing dapat dilakukan dengan interval minimal 7 hari sebelum atau sesudah pemberian vaksinasi, atau kurang dari 7 hari setelah melalui pertimbangan khusus dari ahli," bunyi surat edaran tersebut.

BACA JUGA:Kemenkes Tegaskan Imunisasi Ganda Aman, Metode Telah Diterapan di 160 Negara

BACA JUGA:Bayi di Sukabumi Meninggal usai Imunisasi Ganda, Amankah?

Untuk diketahui, pemberian obat cacing pada daerah intervensi Kemenkes dilaksanakan di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Adapun Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) pada anak sasaran usia 1-12 tahun dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun dengan interval 6 bulan.

Pelaksanaan di seluruh provinsi di Indonesia terintegrasi dengan pelaksanaan pemberian vitamin A di posyandu maupun kegiatan kesehatan lain di sekolah.

BACA JUGA:Kronologi Bayi di Sukabumi Meninggal Setelah Imunisasi Ganda, Ini Hasil Investigasi Komda KIPI

BACA JUGA:Geger Bayi Tewas Setelah Diimunasi, Kemenkes Tegaskan Pemberian Imunisasi Ganda Tak Sebabkan Kematian

Sedangkan pemeriksaan cacingan pada ibu hamil dengan gejala anemia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: