Curhat Guru Honorer Terdampak Cleansing Padahal Terdaftar di Dapodik dan Kantongi NUPTK

Curhat Guru Honorer Terdampak Cleansing Padahal Terdaftar di Dapodik dan Kantongi NUPTK

Ilustrasi guru mengajar di sekolah--Kemendikbudristek

JAKARTA, DISWAY.ID - Namanya Aziz, bukan nama sebenarnya. 

Dia adalah seorang guru honorer di Jakarta Selatan yang terdampak kebijakan cleansing meski telah terdaftar di Dapodik serta memiliki NUPTK.

Namun, data tersebut hilang jelang akhir tahun 2023.

BACA JUGA:10 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2024, Mana Saja?

"Saya terdaftar di Dapodik sejak 2019. Di Desember 2023, saya tanya ke salah satu tata usaha sekolah, Dapodik saya hilang. Sekolah juga merasa dirugikan karena sistem Dapodik sekolah pun hancur," ungkap Aziz (bukan nama sebenarnya) kepada Disway, Jumat, 19 Juli 2024.

Akibatnya, data ia sebagai wali kelas hilang. Aziz pun tak bisa mengisi PMM dan keperluan lainnya.

Berlanjut ke pergantian tahun ajaran baru, di mana masa libur semester Aziz masih bertugas sebagai wali kelas dan menulis ijazah.

"Pada saat tanggal 3 (Juli) itu ada rapat manajemen. Dari pihak sekolah, kepala sekolah, wakil-wakil, dan staf-staf rapat mengenai pembagian jam mengajar," lanjutnya.

Pada saat itu ia mendapat kabar bahwa masih memiliki 16 jam mengajar setelah dibagi dengan adanya guru PNS dan PPPK.

"Satu PPPK dan satu PNS, dua-duanya sertifikasi. Berarti mendapatkan 24 jam mengajar. Sisanya harusnya diperuntukkan ke saya yang status masih honor. Jam mengajar saya yaitu masih ada sisa 16 jam," paparnya.

Tapi nyatanya, lanjut Aziz, keesokan harinya ia dihubungi untuk segera datang ke sekolah.

"Kamis itu memang saya mau ke sekolah. Kepala sekolah minta saya datang pagi, dengan posisi hari Kamis itu pukul 8 ada Zoom untuk pembagian tugas," ungkapnya.

BACA JUGA:Kocak! Ringgo Agus Cerita Anaknya Marahi Guru Bahasa Inggris saat Hari ke 4 Masuk Sekolah

Ia menyebut bahwa kepala sekolah seperti mendesak agar segera datang, padahal ia sudah di perjalanan menuju sekolah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads