15 Menit
Kang Marbawi, 280724-Istimewa-
Malas berkembang.
Dihiasi rasa bersalah kepada yang diikat sah -mungkin juga kepada Tuhan, dan ketakutan ketahuan.
Herannya, rasa bersalah dan ketakutan itu, selalu dikalungi dorongan kecanduan pemuasaan erotisme akan daging dan kulit.
Begitupun pada godaan korup dan kekuasaan.
Hingga rela mengorbankan segala.
Andai tak ketahuan, kegandrungan pemuasan nafsu akan daging, kulit, kuasa dan korupsi, semakin menjadi.
Selalu mencari celah dan siasat.
Keranjingan!
Pas ketahuan, nikmat yang 15 menit, menjadi kepahitan tak terperi, tak terpanai.
Menunggingkan kehormatan, jatuh ke level asfala safiliin.
Serendah-rendahnya tempat.
Kerak kehinaan.
Bisa jadi hanya sesal yang dipunyai.
Itu pun sesudah luluh lantaknya tatanan kehidupan dan peradaban diri.
Keluarga dan keturunan pun ikut terpatri coreng arang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: