Terapi Stem Cell di RSCM Tersertifikasi CPOB, BPOM: Dijamin Mutu dan Khasiatnya
Serah terima sertifikat CPOB BPOM dengan RSCM dan Kimia Farma, Jakarta, 25 Juli 2024-disway.id/Annisa Zahro-
JAKARTA, DISWAY.ID -- RSCM resmi mendapatkan sertifikat Cara Pengolahan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait terapi stem cell atau sel punca.
"Hari ini kita meresmikan atau menyerahkan sertifikat CPOB atau Good Manufacturing Practice, di mana laboratorium pengolahan stem cell dan terapi sel lain yang dilakukan oleh RSCM di bawah Instalasi Teknologi Kedokteran (ITK)," terang Plt Kepala BPOM L Rizka Andalucia, Apt., M. Pharm., MARS di RSCM Kiara Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.
ITK dipimpin Prof. Ismail telah memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP) atau Cara Pengolahan Obat yang Baik (CPOB).
BACA JUGA:Cegah Hipertensi, Kolesterol dan Diabetes, Pentingnya Skrining Kesehatan dan Perubahan Gaya Hidup
BACA JUGA:Siap-Siap! Pekan Imunisasi Nasional Vaksin Polio Bakal Digelar di 33 Provinsi
Dengan didapatkannya sertifikat ini, RSCM dijamin telah menerapkan standar kualitas atau mutu sel dalam pelayanan terapi sel punca terhadap pasien.
"Perjalanan panjang sudah dilakukan oleh tim RSCM, baik dalam proses pengolahan selnya dengan standar mutu berkualitas, maupun uji kliniknya untuk membuktikan bahwa stem cell yang diproduksi oleh tim dari Instalasi Teknologi Kedokteran (ITK) RSCM ini mempunyai khasiat dan keamanan yang baik," ungkapnya.
Kepala ITK Sel Punca RSCM Prof. dr. Ismail Hadisoebroto, SpOT (K) mengunggulkan RSCM sebagai one-stop service dalam pelayanan terapi sel punca ini.
"Dalam mengimplantasikan atau mengaplikasikannya sesuai dengan kompetensi tingkatan (dokternya). Bukan hanya spesialis, tapi subspesialis. Karena penggunaan dari stem cell itu tidak mandiri, jadi tidak hanya dengan satu stem cell menyelesaikan semua penyakit tapi seringkali itu menjadi bagian dari suatu standar treatment," papar dr. Ismail.
BACA JUGA:5 Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari setelah Bangun Tidur, Yuk Biasakan!
Lebih lanjut, Direktur Utama RSCM dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B.FINACS, M.Kes mengungkapkan rencana ke depan pihaknya usai diterbitkannya sertifikat ini.
"Dengan sudah diterbitkannya CPOB dari BPPOM, harapannya produksi dan aplikasi stem cell terkontrol, dan juga hasil yang akurat sehingga bisa menyegerakan praktik kedokteran berbasis data atau evidence based medicine," ungkapnya di kesempatan yang sama.
Kemudian, lanjut Supriyanto, nanti bisa muncul PNPK dan dilanjutkan menjadi standar terapi yang definitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: