Mama Momala

Mama Momala

Foto-foto kemesraan Kamala Harris bersama keluarganya.--

Serangan pribadi mulai dilancarkan ke lawan politik. "Bagaimana dia bisa jadi presiden yang baik kalau tidak pernah merasakan punya anak".

Anda sudah tahu kalimat itu diserangkan ke siapa: Kamala Devi Harris --calon presiden dadakan dari partai Demokrat Amerika Serikat.

Serangan serupa pernah dilancarkan ke Pete Buttigieg --saya selalu sulit menulis nama ini-- ketika mantan Wali Kota South Bend di Indiana itu disebut-sebut sebagai salah satu bakal calon presiden dari partai yang sama.

Buttigieg lebih sulit lagi: Ia tidak akan pernah punya anak karena istrinya juga seorang laki-laki. Kini Buttigieg menjabat menteri transportasi Amerika dan sudah punya anak angkat yang diadopsi sejak bayi.

Kamala bertemu Douglas Craig Emhoff, suaminyi saat ini, ketika sudah berumur 48 tahun. Masih jomblo. Kamala saat itu sudah menjabat jaksa agung California.

Kamala sendiri pernah dua kali pacaran. Saat masih mahasiswa. Lalu lebih banyak sekolah dan berkarier. Sampai akhirnya jadi jaksa agung California dan bertemu Emhoff.

Saat Kamala pertama bertemu Emhoff, status Emhoff sudah duda. Duda cerai. Anaknya dua orang, ikut Emhoff semua: Cole dan Ella. Nama lengkap mereka: John Coltrane dan Ella Fitzgerald.

Cole saat itu sudah mahasiswa, Ella masih di SMP. Sebagai pacar baru Emhoff, Kamala menyadari apa yang dipikirkan anak-anak Emhoff ketika ayah mereka mulai punya pacar.

Karena itu Kamala ingin menjaga perasaan anak-anak itu. Kamala tidak mau bertemu mereka. Pacaran belum tentu akan berujung di perkawinan.

Sebelum ada kepastian perkawinan itu, keberadaan Kamala tidak mau diketahui mereka.

"Anak-anak itu perlu kepastian. Sedang hubungan kami masih sementara," tulis Kamala dalam suatu artikel di media di Amerika tahun 2019 lalu.

Baru setelah Kamala-Emhoff sepakat untuk menikah keduanya merancang bagaimana cara agar Kamala bisa bertemu Cole dan Ella tanpa terjadi guncangan.

Kamala-Emhoff sepakat perlu waktu untuk bisa diterima anak-anak yang sudah remaja.

Ketika cara bertemu itu ditemukan mereka memilih satu restoran untuk makan malam bersama. Yakni restoran yang kira-kira disukai remaja saat itu.

Dipilihlah restoran di Pacific Highway. Di pantai antara Los Angeles dan Malibu. Namanya: Reel Inn. Anda pasti pernah mampir di resto itu.


Reel Inn restoran tempat Kamala Harris bertemu suami Douglas Craig Emhoff dan anak tirinya.--

Pada hari akan bertemu anak-anak itu Kamala mengaku sangat tegang. Perutnyi tiba-tiba seperti dimasuki kupu-kupu.

Dia sampai harus latihan mengucapkan kata-kata apa saja ketika pertama bertemu anak-anak calon suaminyi itu.

Kamala juga membeli kue kesukaan mereka. Membeli pita. Kue itu diikat dengan pita. Dia pilih sendiri warna pitanya. Juga cara melilitkannya --belakangan mereka bergurau pita itu tampak terlalu berlebihan.

Pelan-pelan Kamala diterima anak-anak Emhoff. Kamala juga cari cara agar perasaan anak-anak itu nyaman. Maka Kamala berhubungan dengan mama yang melahirkan anak-anak itu: seorang produser film yang 16 tahun jadi istri Emhoff. Namanya Kerstin Emhoff.


Kerstin Emhoff, mantan istri Douglas Craig Emhoff, yang kini menjadi suami Kamala Harris.--

Kedua wanita itu pun sepakat untuk menjadi ibu-ibu anak-anak itu.

Setelah semuanya mulus barulah Kamala-Emhoff menikah. Persoalan pun muncul. Ketika mereka belum menikah anak-anak memanggilnyi Kamala begitu saja. Tapi bagaimana memanggil Kamala setelah menjadi ibu-sambung mereka?

Mereka tidak ingin ada kata "ibu tiri" atau "anak tiri" Padahal mereka tidak mungkin memanggil Kamala dengan kata "mama". Kata "mama" sudah melekat ke ibu yang melahirkan mereka.

Ketemulah jalan keluar. Anak-anak itu yang punya ide: mereka akan memanggil Kamala dengan Momala. Jadilah Momala Kamala.

Momala sangat mencintai anak-anak itu, terutama Ella yang masih lebih kecil. Mereka sepakat untuk menetapkan hari keluarga: Minggu malam. Harus ada di rumah. Makan malam bersama.

Untuk makan malam keluarga itu mereka membagi tugas: Cole yang menata meja, lalu memilih musik yang mengiringi makan malam.

Ella bertugas membuat makanan penutup.

Emhoff, seorang pengacara dan seorang Yahudi membantu di dapur.

Momala yang memasak.

Dua tahun kemudian Momala terpilih menjadi anggota Senat. Inilah saat yang berat bagi Momala: harus lebih banyak berada di Washington DC.

Jumat sore Momala baru bisa pulang ke Los Angeles: menemani Ella ke kolam renang atau latihan basket.

Kadang Momala bersepakat dengan Mama untuk berbagi waktu menemani Ella di akhir pekan.

Problem besar datang di hari ketika Ella wisuda SMA. Momala harus hadir untuk hari bahagia sang anak. Tapi di hari itu Komite Intelijen Senat menjadwalkan memanggil pimpinan FBI soal kasus Rusia. Yang bikin jadwal pasti tidak mempertimbangkan hari kelulusan SMA Ella.

Saking stres berat Momala sampai curhat ke anggota Senat lain yang juga wanita. Akhirnya Momala menelepon Ella. Momala akan pulang tapi tidak bisa tepat waktu.

Penerbangan Washington DC ke Los Angeles adalah empat jam. Momala tidak bisa hadir di kelulusan tapi masih bisa merayakannya dengan makan malam.

Momala menuliskan peristiwa itu dengan indah --lebih indah dari tulisan saya ini. Itu seperti sekaligus membungkam bully-bully dari lawan politik soal perhatian seorang wanita pada anak.


Kamala Harris bersama suaminya Douglas Craig Emhoff saat hadir di kelulusan anaknya John Coltrane. Hadir pula mantan istri Emhoff, Kerstin.--

Serangan pada Kamala lebih dari itu. Kamala sampai digelari '’Wanita Kucing’' --ejekan untuk wanita yang tidak punya anak di Amerika. Hanya bisa membesarkan kucing.

Kamala begitu teguh dengan semua bully itu. Waktu jadi kepala kejaksaan San Fransisco dia sudah menghadapi bully seperti itu.

Di sana untuk menjadi kepala kejaksaan harus dipilih rakyat. Harus bersaing dalam Pilkada. Pun ketika jadi jaksa agung California.

Momala sudah terlatih sejak muda untuk menghadapi lawan politik sejenis Donald Trump.(Dahlan Iskan)

Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 27 Juni 2024: 260 Disway

iya nok

Pak Bos jangan berhenti di 260 titik. dunia ini terlalu luas kalau hanya sekedar untuk 260 titik. kalau Pak Bos ndak percaya, buka layar HP lalu ketik titik di keyboard ketika satu layar sudah penuh titik coba hitung titiknya, saya yakin 1 layar penuh lebih dari 260 titik. kalau ndak percaya boleh dicoba

Lagarenze 1301

Ada alur yang hilang dari deskripsi tentang Yanto S Utomo. Bagaimana ceritanya Yanto yang orang Lampung, sekolah dan kuliah, serta jadi wartawan di Lampung, tiba-tiba berkembang besar di Cirebon? Ordal tentu tahu alurnya. Tapi, sebagian besar pembaca tidak tahu. Mungkin cuma perlu satu atau dua kalimat untuk menjelaskan lompatan Lampung-Cirebon.

Fa Za

CHD ini memang merusak tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk penggunaan kata ganti -nyi untuk perempuan.

Jokosp Sp

Jadi ingat di catatan, dalam Tafsir Munir hal pertama yang dijelaskan oleh Syaikh Nawawi al-Jawi yaitu lafads Bismillah. Kenapa Al-Qur'an diawali dengan huruf Ba', dan huruf Ba' memiliki satu titik Nufthotil wujud. Apapun yang di dunia ini diawali dari satu titik. Mau nulis, mau menggambar, mau membangun tetap diwali dari satu titik. Jadi bi karena Aku ( Allah ), bii kaana maa kaana wa bii yakuunu maa ya kuunu.

djokoLodang

-o-- Seorang pria sedang mengendarai mobil dengan hati-hati ketika seorang wanita gemuk naik moge melaju dan menyalibnya Pria itu berteriak: “Hei!! ... Kerbau!!!” Si wanita menoleh dan berteriak balik: “Dasar keledai, ... monyet goblok!!” Dan ... dia menabrak kerbau yang sedang menyeberang jalan.. --jL- * Seringkali wanita tidak mau mengerti apa yang dikatakan pria.

Sri Wasono Widodo

Sebuah rombongan anggota parlemen dari suatu negara mengadakan kunker ke negeri Belanda. Mereka akan mengkaji cara pemerintah setempat menanggulangi masalah sosial. Pada suatu malam, mereka melakukan refreshing ke kota Amsterdam. Mereka pun jalan-jalan melintasi Red Light District. Salah satu dari mereka adalah seorang kiyai khost. Saat melewati etalase yang memajang "boneka" dengan pakaian minim, sang Kiyai bertanya:"seharusnya bonekanya tidak bertubuh lengkap". Salah satu rekannya yang merupakan santri di ponpesnya menjawab: "Agar lebih menarik Kiyai". Mereka pun melanjutkan perjalanan. Melihat "boneka"nya ada yang bergerak-gerak, Sang Kiyai pun menanyakan "Mengapa bonekanya bisa bergerak?". Sang santri menjawab:"Yang itu robot Kyai". Pada etalase berikutnya Sang Kiyai berkomentar lagi:"Yang itu malah menari". Sang Santri pun menjawab:"Boneka jaman sekarang menggunakan AI jadi bisa menari". Sepulangnya ke hotel giliran sang Santri bertanya:"Bagaimana Pak Kiyai, apakah menggunakan boneka untuk mempromosikan mode terkini diperbolehkan menurut syar'i?". Sang Kiyai menjawab:"Hukumnya tetap haram, karena tasyabbuh, menyerupai".

djokoLodang

-o-- Istri mengunjungi suaminyi di penjara. Sebelum pulang, dia menemui petugas LP. “Seharusnya suamiku tidak dipaksa bekerja seperti itu. Dia sungguh kelelahan!” Petugas itu tertawa dan berkata, "Wah, Nyonya sedang bercanda? Mengingat kondisinya, dia tidak diwajibkan kerja seberat rekan-rekannya yang lebih muda. Lagi pula, saat jeda, dia tidak mau berbaur dengan teman-temannya, dan ngendon di selnya sepanjang hari!” Sang istri menjawab: “Gombal! Mbel-gedes! Dia tadi bilang sudah menggali terowongan selama dua bulan!” --jL-

Tivibox

Minggu-minggu bulan Juli ini memang penuh kejutan. Senin, 8 Juli 2024. Hakim PN Bandung, Eman Sulaiman mengabulkan gugatan pra peradilan Pegi Setiawan. Eman menilai tak ada satupun bukti langsung yang menunjukkan Pegi melakukan pembunuhan terhadap Vina dan Eky. Bandung langsung gempar, netizen memuji hakim Eman. Apa yang diputuskannya sangat sesuai keinginan masyarakat. Terasa adil dan melegakan bagi banyak orang. Namun...2 minggu kemudian.. Surabaya, 24 Juli 2024. Pengadilan Negeri Surabaya. Majelis hakim yang dikomandani Erintuah Damanik, memvonis bebas Ronald Tanur atas dakwaan penganiayaan (yang mengakibatkan kematian) pacarnya , Dini Sera Afrianti. Hakim menilai Dini meninggal karena sebab lain. Padahal di TKP cuma ada mereka berdua. Jaksa dalam tuntutannya sudah menyertakan rekaman CCTV, visum dan saksi-saksi. Surabaya heboh. Pakar hukum turun gunung, mengomentari putusan janggal tersebut. Berita miring langsung berkembang. Karangan bunga berduka cita hadir didepan PN Surabaya. Begitulah, hidup ini selalu penuh kontradiksi. Apalagi dalam dunia hukum, yang sulit dipahami orang awam. Benar kata Bung DWO, hakim itu adalah corong dan penegak undang-undang. Dia bekerja berdasarkan undang-undang. Yang dalam putusannya, harus selalu sesuai dengan undang undang, tapi itu belum tentu sesuai rasa keadilan di masyarakat. Kita lihat saja ke depannya. .... Selamat pagi, salam sehat, selamat berakhir pekan

Leong Putu

Lama CHD ndak menurunkan foto artikel yang bisa dipuja-puji. Hari ini foto artikelnya bagus. Sangat menarik. Ada dua yang menjadi sorotan saya. Yang pertama : sisiran piyak tengah Bp. Wapres terpilih. Dengan sisiran model ini, pak Wapres ndak kelihatan wibawanya sama sekali. Saya usul : segera cari hair styalist yang mumpuni. Ubah model tatanan rambut bapak. Agar aura/wibawa wapres bisa muncul sempurna. Maaf saya ndak mau terlalu jujur berpendapat tentang gaya rambut Bapak, mengingat bapak asalah seorang Wapres terpilih. Yang ke dua : hmmmm....sepatu hitam pak Bos itu lho... Keren! Pasti itu nomor 42. Pasti di rumah ada yang gak kepakai lagi. Darjo siap menerima. hhhh....

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, mbah mars, bp jo, ka nimas dan teman2 rusuhwan. sedih membaca berita. bahwa indonesia memuncaki tingkat pengangguran di asean pada 2024. terkejut? jelas tidak lah. lha kelas pemimpin super duper top saja. menjelang pensiun masih bingung dan sibuk mencarikan pekerjaan bagi seluruh anak mantunya.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

PAK DI PRAKTISI DAN PENGUSAHA PERS BENERAN.. Mulai dari menulisnya. Mengatur para wartawan. Urusan redaksi, urusan iklan. Sampai bisnisnya lengkap. Bahkan termasuk "berburu" percetakan. KALAU SAYA, hanya praktisi pers "terpaksa". Lebih karena "kepepet". Saat SMP: hanya nulis cerita anak-anak, plus berburu berita. Maksudnya menjadi koresponden sebuah koran ibukota. Saat SMA: "idem" saat SMP. PLUS hanya menjadi pengurus mading sekolah. DAN menjadi guru prakarya jurnalistik di SMA lain - tapi prakteknya, sebenarnya hanya menemani mereka menerbitkan mading, setiap Sabtu. Yang mading SMA saya sendiri, saya kerjakan hari Minggu. Mading itu tidak diketik, dan tidak perlu percetakan. Tidak seruwet aktivitas pak DI. Semua ditulis tangan. Yang diperlukan hanya ini: bisa menulis tangan dengan cepat. Semua langsung jadi, tanpa draft. Setelah agak tua, sempat menjadi pemimpin redaksi majalah. Tapi majalah profesi. Jadi saya hanya memikirkan "isi" dan mencari "iklan". Disain dan cetaknya "diborongkan" ke seorang disainer majalah yang punya percetakan. ### Jadi "SURYOWay" itu kira-kira pusingnya hanya 1% dari pusingnya DISWAY. He he.. (Tidak ngurus karyawan dan saham, apalagi ngurus pendemo yang sering bilang "goblik" itu. Tidak ada gituan)...

Liam Then

-Semua hal besar mulai dari benak. -Dari benak melahirkan ambisi yang kemudian menciptakan visi. -Visi yang jelas menghasilkan misi. -Misi yang dikerjakan melahirkan hasil. -Tingkat repetisi hasil positif wujudkan indikator pertumbuhan. Besar pencapaian itu relatif, misi dan visi yang tentukan. Kecuali anda pasien Mak Erot, ukuran bambu yang tentukan.

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Albert mendapatkan pekerjaan baru sebagai sales di sebuah toko besar dan lengkap. Suatu sore di hari pertamanya bekerja, sang Bos bertanya ia sudah dapat berapa pembeli. "Satu orang," kata Albert. "Hanya satu? Di sini seorang sales setidaknya mendapatkan 20 pembeli dalam sehari," ujar Bos. "Maafkan saya, Bos," kata Albert. Bos lalu bertanya, "Jadi, berapa omzet yang kamu dapatkan dari satu pembeli?" "Satu miliar, Bos." "Hah.... Bagaimana bisa. Kamu ngawur. Memangnya orang itu membeli apa?" "Begini, Bos. Awalnya orang itu hanya mau beli obat sakit kepala. Lalu, saya beri nasihat agar jangan terus menerus minum obat, itu tidak sehat. Lebih baik healing dengan memancing." "Ia sependapat. Saya kemudian menawarkan membeli alat pancing yang kualitasnya bagus dan mahal. Ia mau. Lalu, saya tanya, ia mau mancing di mana. Jawabnya, laut." "Berarti dia harus membeli kapal. Ia akhirnya membeli kapal mesin ganda." "Orang itu bertanya bagaimana cara membawa kapal itu ke pantai. Saya tawarkan mobil khusus penarik kapal." "Saya tanya lagi, setelah mancing ia mau tidur di mana. Dia bingung, maka saya tawarkan mobil campervan dengan 4 tempat tidur. Jadilah ia membeli semua itu." Sang Bos takjub. Ia pun bertanya, "Sebelum di sini, kamu bekerja di mana?" "Sebagai penerima pasien di rumah sakit," ujar Albert. "Kalau ada pasien yang datang, biarpun sakitnya ringan, saya tawarkan CT-Scan, MRI, rontgen, periksa darah lengkap, tidak lupa swab test dulu."

Mirza Mirwan

Anda menonton upacara pembukaan Olimpiade Paris tadi malam? Saya kok curiga, jangan-jangan Organizing Committee (panitia penyelenggara) Olimpiade Paris memakai jasa orang kita, Wishnutama, hingga bisa menampilkan tontonan yang spektakuler dan "out of the box". Yang sudah-suda, upacara pembukaan olimpiade di negara manapun selalu diselenggarakan di dalam stadion. Tetapi tidak demikian halnya di Paris tadi malam. Venue acara di Sungai Seine yang dekat dengan Menara Eifel. Pàrade kontingen bukan dengan berbaris, melainkan dengan naik perahu besar-kecil sesuai jumlah anggota kontingen. Acara hiburan musik di pelataran Eifel juga meriah. Celine Dion yang dikabarkan sakit saja ternyata bisa tampil. Juga Lady Gaga. Yang membuat Anda heran mungkin penyanyi Aya Nakamura. Namanya berbau Jepang, tapi kok berkulit hitam. Aya adalah penyanyi blasteran Perancis-Mali kelahiran Bamacko, Mali, tahun 1995. Upacara pembukaan Olimpiade dihadiri banyak presiden, raja, ratu, dan perdana menteri. Tapi tak ada Presiden Biden, mungkin karena baru sembuh dari Covid. Ia diwakili isterinya, Jill Biden. Juga tak ada Vladimir Putin. Sebelum pembukaan, paginya, ada sabotase kereta cepat oleh ekstemis. Sekitar 800 ribu pengguna kereta cepat di Perancis dan negara sekitarnya terdampak karenanya. Tetapi sabotase itu tidak berdampak pada kemerihan upacara pembukaan Olimpiade malam harinya. Sayang, ketika perahu kontingan Indonesia lewat saya berada toilet.

Kang Sabarikhlas

Goooollllllll... Australia bunuh diri.... 1- 0 untuk Kes.Thailand U-19.. ..... Lho?...koq komen disini takkira grup WA.. Ampuuu...maaf...duh.

Er Gham

Duluuu sekali. Pernah pakai mesin stensilan. Yang diputar untuk memperbanyaknya. Masternya dicetak dulu di kertas hitam. Pakai kertas karbon. Bukan kertas hvs. Bisa diproduksi beberapa rim. Lalu diedarkan di seluruh penjuru kampus. Terutama diletakkan di depan pintu ruang kuliah dan organisasi kemahasiswaan. Jam 2 malam. Asal jangan ketahuan satpam. Pernah satu kali kepergok satpam. Dan lari terbirit birit menuju parkiran motor. Berdua langsung loncat ke honda c70 dan kabur lewat gerbang belakang kampus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 113

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • alasroban
    alasroban
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • HONDA CBR150R
    HONDA CBR150R
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • iya nok
      iya nok
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • iya nok
      iya nok
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • iya nok
      iya nok
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • iya nok
    iya nok
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • iya nok
    iya nok
    • iya nok
      iya nok
  • iya nok
    iya nok
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Fa Za
    Fa Za
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • yea aina
      yea aina
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • DeniK
    DeniK
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang

Berita Terkait