Ibukota Pindah ke IKN, Jokowi: Bukan Cuma Fisik, Tapi Juga Pola Pikir

Ibukota Pindah ke IKN, Jokowi: Bukan Cuma Fisik, Tapi Juga Pola Pikir

Ibukota Pindah ke IKN, Jokowi: Bukan Cuma Fisik, Tapi Juga Pola Pikir-Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID --  Presiden Jokowi mengatakan kepindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara bukan hanya pindah fisiknya saja.

Melainkan, kata Jokowi yang penting pindah pola pikir atau mindset.

"Pindah pola kerja kita, bisa bekerja dari mana saja, juga pindah mobilitasnya. Karena mobilitas di ibu kota Nusantara semuanya memakai kendaraan yang kendaraan listrik dan juga energinya memakai energi hijau, bangunannya juga bangunan di sini semuanya diarahkan ke green building dan aksesibilitasnya juga diprioritaskan untuk pejalan kaki dan yang naik sepeda," kata Jokowi dalam sidang kabinet di IKN, Senin, 12 Agustus 2024. kata Jokowi dalam sidang kabinet di IKN, Senin, 12 Agustus 2024.

BACA JUGA:Jusuf Hamka Serahkan Surat Mundur dari Golkar: Saya yang Telah Sepuh, Kembali ke Cita-cita

BACA JUGA:Penyebab Mundurnya Airlangga dari Golkar Diungkap Pengamat: Desakan Faksi dan Kedekatan dengan Jokowi-Prabowo

Jokowi melanjutkan, bangunannya disini juga semuanya diarahkan ke green building dan aksesibilitasnya juga diprioritaskan untuk pejalan kaki dan yang naik sepeda.

Jokowi mengungkapkan keuntungan jika tinggal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, hal itu akan meratakan ekonomi di luar Pulau Jawa.

Menurutnya, hal itu akan meratakan perekonomian di luar Pulau Jawa.

"Kalau ditanyakan keuntungannya apa yang didapatkan oleh masyarakat di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur? Saya kira ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan dan lebih khusus lagi Kabupaten Penajam Paser Utara," kata Presiden.

Jokowi menjelaskan alasan ibu kota pindah yaitu karena pemerintah ingin adanya pemerataan ekonomi dan populasi.

BACA JUGA:Promo Merdeka, Diskon Tarif KAI Commuter Sampai 45 Persen

BACA JUGA:Jusuf Hamka Ungkap Kekuatan Besar dari Eksternal Partai yang Berusaha Merebut Posisi Ketua Umum Golkar

"Karena kita tahu 58% GDP ekonomi itu ada di Jawa sehingga kita ingin memeratakan untuk juga keluar Jawa mendapatkan perputaran ekonominya. Kemudian populasi, populasi di Jawa juga bebannya sudah sangat besar sekali 56% populasi itu ada di pulau Jawa," jelasnya.

Terlebih, kata Jokowi, Jakarta sudah sangat padat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: