Tegas! Megawati Minta Cakada PDIP Berani Lawan Intimidasi saat Pilkada 2024
Megawati minta cakada lawan intimidasi--Candra Pratama
"Dari Pemilu tidak langsung zaman pak Harto diubah reformasi, ingat sampai saya juga loh yang jalankan berhasil. Tapi sayanya kalah, karena apa? Ternyata juga dipakai bermanipulasi," imbuhnyi.
"Apa manipulasinya? Karena udah ada teknologi, makanya di dalam teknologinya, katanya untuk memudahkan, tapi kalau dipikir (lagi ya belum tentu). Tahu berapa yang ada meninggal itu KPPS, betul apa nggak? Loh katanya modern. Apa artinya (modern)? Saya tuh sampe garuk garuk kepala. Ini sebenernya ada yang namanya alat modern apa nggak?" sambung Mega.
BACA JUGA:Moeldoko: Hubungan Megawati dan Jokowi Tidak Berubah Meski Beda Jalan Politik
Megawati kemudian bicara apa yang terjadi di India. Penyelenggara Pemilu di sana bisa berjalan aman cepat tanpa keributan. Ia lantas mempertanyakan justru di Indonesia malah terjadi keributan.
Ia juga mencontohkan hal lainnya, terkait adanya laporan dari rakyat yang telah mendapatkan intimidasi ketika akan menyalurkan pilihannya dalam Pilpres 2024.
Megawati mengaku, banyak rekan-rekannya di luar negeri menyoroti kondisi Indonesia saat ini. Menurut Megawati harusnya hal itu menjadi renungan dan bangsa seharusnya malu.
BACA JUGA:Moeldoko: Hubungan Megawati dan Jokowi Tidak Berubah Meski Beda Jalan Politik
"Aku bilang aku ketawa aja. Ya kamu bilang gitu ya buat saya ya thank you. Tapi bener loh, masa kita nggak malu orang luar negeri aja bisa ngomong begitu? Artinya mereka tahu bahwa apa? Netralitasnya tidak ada," jelasnya.
Lebih lanjut, dengan adanya kondisi tersebut, Megawati lantas menyampaikan keprihatinannya terhadap partai-partai politik yang ada saat ini terkesan tertekan.
Padahal, kata dia, setiap partai politik mempunyai hak untuk mengikuti Pemilu.
BACA JUGA:Megawati Sentil Generasi Muda yang Takut Teriak Merdeka: Saya Heran Lho
"Loh orang tetangga saya partai sebelah, nggak usah ngomong deh, prihatin loh saya. Buat apa ada partai, jadinya padahal partai itu sah. Dan itu adalah sebuah organisasi partai politik, yang hanya dia boleh mengikuti yang namanya pemilu pemilihan umum secara langsung Apa boleh ormas ikut (pemilu)? Tidak," ucapnya.
"Hak rakyat mau dikemanakan? Bukan kah yang namanya dalam konstitusi kita, yang selalu saya junjung tinggi, saya sangat merasa punya berkah, (di sana diatur bahwa) Setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum. Jangan lupa loh," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: