Stroke Jadi Peringkat Kedua Penyebab Kematian di Dunia, Penanganan Stroke Kurang Waktu 60 Menit 

Stroke Jadi Peringkat Kedua Penyebab Kematian di Dunia, Penanganan Stroke Kurang Waktu 60 Menit 

Stroke Jadi Peringkat Kedua Penyebab Kematian di Dunia, Penanganan Stroke Kurang Waktu 60 Menit -Disway/Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Stroke menempati peringkat kedua penyebab kematian di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab utama kecacatan, sehingga menimbulkan beban ekonomi yang signifikan. 

Medical Managing Director Siloam Hospitals Group, dr. Grace F. Indradjaja, M.M mengatakan secara global, angka mortalitas tahunan akibat stroke adalah sekitar 5,5 juta. 

BACA JUGA:Kurang dari 24 Jam, Penjambret Pria Penderita Stroke di Johar Baru Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Pria Penderita Stroke Dijambret di Johar Baru, Handpone dan Uang Raib

Beban stroke tidak hanya terletak pada angka kematian yang tinggi, tetapi juga morbiditas yang tinggi yang mengakibatkan hingga 50 persen penyintas mengalami cacat kronis. 

Isu peningkatan mortalitas dan morbilitas akibat penyakit stroke menjadi salah satu fokus pelayanan Siloam Hospital Group TB Simatupang dalam meningkatkan angka kesehatan di Indonesia

"Kami dengan bangga memperkenalkan pencapaian Siloam Hospitals TB Simatupang sebagai ‘Stroke Ready Hospital’ sebagai bukti komitmen kami dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Dengan adanya layanan ini, kami berharap dapat memberikan dan mewujudkan harapan para pasien stroke dan keluarga, karena setiap detik itu berharga," ujarnya di Jakarta pada Kamis, 15 Agustus 2024. 

BACA JUGA:Tampangnya Terekam Jelas, Polisi Buru Penjambret Pria Penderita Stroke di Johar Baru

BACA JUGA:Sudah Rutin Minum Obat Darah Tinggi, Tetap Bisa Kena Stroke? Ini Kata Ahli UI

Lebih lanjut, dr. Peter Gunawan Ng, SpN, FAf Neurologie (DE) menjelaskan, gejala aritmia tidak boleh dianggap remeh karena gangguan irama jantung dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius, seperti pembekuan darah di jantung dan emboli yang menyumbat pembuluh darah di otak yang memicu stroke. 

Oleh karena itu istilah 'Time is Brain' memang dapat dapat dibuktikan dengan mengukur waktu. 

"Sejak tahun 2013 kita selalu berupaya menyesuaikan regulasi penanganan pasien stroke, terutama untuk mengoptimalkan waktu penanganan," pungkasnya. 

"Saat ini, dengan fasilitas dan keahlian seluruh tim ahli kami mampu mengurangi door to needle time dari 75 menit ke 37 menit. Artinya, Siloam Hospitals TB Simatupang dapat mengurangi 38 menit dari waktu penanganan stroke pada umumnya," lanjutnya. 

BACA JUGA:Heru Budi Kaget Saat Tinjau RSUD Cengkareng, Ada Remaja 18 Tahun Terkena Stroke

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: