10 Contoh Soal ANBK 2024 SMA-SMK Kelas 11 Literasi Lengkap Kunci Jawaban, Referensi Siswa untuk Belajar!
Ilustrasi siswa mengerjakan ANBK--ksm.kemenag.go.id
Lalat: Pesawat Jet Tempur Pengangkut Penyakit
Tahukah kamu, mengapa lalat susah ditangkap? Apa sajakah keunikan dari seekor lalat? Pertanyaan ini barangkali adalah satu dari sekian banyak misteri yang sempat menjadi teka-teki umat manusia selama ribuan tahun. Pada tahun 2014, para ilmuwan telah mengantongi jawaban atas pertanyaan itu. Para ilmuwan menyebut bahwa lalat memiliki sayap yang dapat merespons ancaman secepat jet tempur. Inilah kenapa kita sulit menangkapnya dan lalat tampak melesat sangat cepat.
Lalat memanfaatkan kekuatan aerodinamis dalam satu atau dua kepakan untuk mengubah arah dengan sangat cepat. Menurut para ilmuwan, gerakan lalat itu terjadi begitu cepat, hanya kurang dari seperseratus detik. Ahli menemukan bahwa saat lalat buah (Drosophila hydei) melarikan diri, mereka terbang berputar 90 derajat atau lebih, kadang-kadang terbang hampir terbalik tapi sangat terkontrol dan spesifik. Seekor lalat buah mengepakkan sayapnya 200 kali per detik selama penerbangan normal dan lebih cepat saat melarikan diri. Perbedaan kecil pada hentakan sayap menghasilkan gaya yang dibutuhkan lalat untuk melesat cepat.
Lalu apakah yang lalat lakukan saat hinggap pada makanan? Kamu tentu pernah melihat serangga yang memiliki sepasang antena dan mata majemuk itu seperti sedang memuntahkan sesuatu di makananmu. Pada saat itu, kemungkinan besar lalat sedang meludahi makananmu atau mengeluarkan makanan yang telah dicernanya sendiri. The Conversation pernah mempublikasikan bahwa sebagian besar lebih dari 110.000 spesies lalat yang diketahui ternyata tidak memiliki gigi. Jadi, lalat tidak dapat mengunyah makanan padat. Mulut lalat lebih berfungsi seperti sedotan spons. Begitu mendarat di makananmu, lalat-lalat perlu melepaskan cairan pencernaan untuk mencairkannya menjadi sup yang mudah dicerna dan bisa mereka telan. Untuk memasukkan lebih banyak makanan ke dalam perut, beberapa lalat mencoba mengurangi cairan yang telah mereka makan. Mereka memuntahkan makanan ke dalam gelembung muntah untuk mengeringkannya sedikit. Setelah air menguap, mereka dapat menelan makanan yang lebih pekat ini.
Hal menarik lainnya dari lalat, hewan ini dapat mencicipi makanan tanpa menggunakan mulutnya. Begitu mendarat di makanan, lalat dapat menggunakan reseptor di kakinya untuk memutuskan apakah makanan ini adalah sesuatu yang bergizi. Kamu mungkin pernah memperhatikan seekor lalat menggosok-gosokkan kakinya, seperti pelanggan yang lapar bersiap-siap untuk melahap makanan. Ini disebut kegiatan perawatan karena pada dasarnya lalat sering membersihkan dirinya sendiri. Selain itu, juga untuk membersihkan sensor rasa pada rambut halus di kakinya, untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apa yang ada dalam makanan yang ditumpanginya.
Pertanyaan pentingnya, apakah makanan kita yang telah dihinggapi lalat tidak lagi layak untuk kita makan? Faktanya, satu ekor lalat bisa membawa sekitar lebih dari 300 jenis virus, bakteri, dan parasit yang dapat membahayakan kesehatan. Lalat sering duduk di benda-benda kotor yang penuh dengan mikroba, seperti tempat sampah atau makanan yang membusuk. Kuman dapat menumpang pada kaki lalat. Jika lalat tetap tinggal cukup lama pada makanan, kuman tersebut dapat naik ke makanan. Hal ini jauh lebih berbahaya daripada air liur lalat karena beberapa mikroba yang menumpang pada lalat dapat menyebabkan penyakit, seperti kolera dan tipus. Namun demikian, jika lalat tidak terlalu lama hinggap pada makanan, kemungkinan perpindahan mikroba rendah, dan makanan mungkin baik-baik saja. Namun, kamu harus waspada apalagi jika kamu hidup di kota. Berdasarkan hasil penelitian, lalat di perkotaan lebih banyak mengangkut bakteri dibanding lalat yang hidup di alam bebas. Lalat menjadi angkutan udara bagi bakteri karena mereka sering menumpang pada sayap dan kaki lalat.
Lalu mengapa lalat sering hinggap pada sampah, feses, atau kotoran? Sesuatu yang menjijikkan itu justru menjadi salah satu sumber makanannya. Oleh sebab itulah, secara alamiah lalat sering menghinggapinya. Lalat menganggap feses atau kotoran itu lezat. Patogen mamalia yang ada pada feses tidak akan menginfeksi invertebrata, seperti lalat. Jadi, feses manusia tidak menimbulkan risiko bagi lalat. Sebaliknya, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh lalat dari feses tersebut.
Feses sangat bermanfat bagi lalat. Feses merupakan sumber nutrisi bagi lalat. Feses manusia terdiri atas bakteri, protein, lemak, karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mineral, dan nutrisi lain dalam jumlah kecil. Singkatnya, kotoran adalah makanan padat nutrisi untuk lalat. Alasan berikutnya adalah karena mereka suka bertelur di tempat yang kaya nutrisi namun tidak higienis itu. Lalat menyukai kehangatan dan kelembapan feses. Sampah basah, bangkai, kotoran, atau benda apa saja yang lembap, organik, dan kaya nutrisi, menjadi tempat bagi lalat untuk bertelur. Lalat melakukannya sekaligus untuk menyediakan makanan untuk larva atau belatung muda mereka setelah menetas. Dengan makanan bergizi di sekitar mereka, serangga muda ini dapat tumbuh menjadi lalat dewasa yang berfungsi penuh dengan mudah. Itulah beberapa fenomena menarik dari seekor lalat.
5. Berdasarkan isi teks tersebut, bagaimanakah cara lalat mencicipi makanan tanpa menggunakan mulut?
Jawaban: Menggunakan Reseptor pada Kaki
6. Pada paragraf kelima wacana I, dijelaskan fakta tentang kelayakan makanan yang telah dihinggapi seekor lalat. Menurut pendapatmu, pernyataan yang mendukung fakta tersebut adalah....
A. Makanan yang dihinggapi lalat beberapa saat tidak tercemar oleh kuman.
B. Lalat mampu mengepakkan sayapnya 200 kali per detik selama penerbangan normal.
C. Lalat dapat menyebarkan kuman dengan kakinya saat hinggap pada makanan.
D. Lalat mampu menggunakan reseptor pada kakinya untuk mencicipi makanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: