Leasing Ungkap Risiko serta Hambatan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Leasing Ungkap Risiko serta Hambatan Pembiayaan Kendaraan Listrik

Hingga saat ini, kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) masih memiliki sejumlah permasalahan yang belum menemui titik terangnya, salah satunya adalah masalah pada sektor pembiayaan atau sektor multifinance.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Hingga saat ini, kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) masih memiliki sejumlah permasalahan yang belum menemui titik terangnya, salah satunya adalah masalah pada sektor pembiayaan atau sektor multifinance.

Menurut keterangan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, volume penjualan EV di Indonesia masih berada pada level yang rendah.

Selain itu, belum ada ekosistem EV di Indonesia yang sudah menyeluruh, sehingga para pengusaha atau investor masih ragu untuk memberikan kredit kendaraan listrik.

BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 23 Agustus 2024, Buruan Cek!

BACA JUGA:Here We Go! Bersiap Tinggalkan Napoli, Victor Osimhen ke Chelsea ?

"Perusahaan sebenarnya tidak menolak kalau kesempatannya ada. Yang jadi concern kami adalah risiko bisnis," jelas Suwandi dalam keterangan tertulis resminya pada Kamis 22 Agustus 2024.

Suwandi menjelaskan bahwa potensi terburuk yang mungkin terjadi adalah gagal bayar.

Jika hal ini terjadi, maka tentu dirinya harus melakukan eksekusi dan penjualan kembali.

BACA JUGA:Kimberly Ryder Sedih Lihat Anaknya Terpaksa Naik Angkot saat Pulang Les

BACA JUGA:11 Wilayah Indonesia Ini Diprediksi Akan Mengalami Cuaca Buruk Selama Satu Minggu ke Depan, Cek Daftarnya

"Saat melakukan penjualan kembali, kami juga memperhatikan apakah pembelinya ada atau tidak, dan berapa harga jual yang pantas buat ditetapin," jelas Suwandi.

Suwandi menambahkan jika penting bagi industri Electric Vehicle untuk dapat membangun ekosistem yang kuat.

Dengan adanya ekosistem yang baik, maka penjualan akan semakin meningkat dan terkendali.

"Kita harus memahami, bahwa masih belum ada pasar mobil bekas atau second-hand market untuk mobil listrik. Karena itulah kita harus buat ekosistemnya," pungkas Suwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: