Pavel Durov Pendiri Telegram Ditangkap di Paris

Pavel Durov Pendiri Telegram Ditangkap di Paris

Profil, biodata, dan kekayaan Pavel Durov, CEO Telegram yang ditangkap di Prancis.-tangkapan layar X@jacksonhinklle-

BACA JUGA:Penggunaan Produk Dalam Negeri di Kompetisi Olahraga, Kemenperin: Dongkrak Usaha Lokal

BACA JUGA:Proses Pembebasan Pilot Susi Air Diungkap Egianus Kagoya: Dilakukan Dengan Cara Kami

Kremlin dan pemerintah Rusia juga menggunakannya untuk menyebarkan berita mereka. Aplikasi tersebut juga telah menjadi salah satu dari sedikit tempat di mana warga Rusia dapat mengakses berita tentang perang tersebut.

TF1 mengatakan Durov telah melakukan perjalanan dari Azerbaijan dan ditangkap sekitar pukul 20:00 waktu setempat.

Durov dikatakan memiliki kekayaan hingga 15.5 miliar dolar Amerika dan saat ini Telegram telah mimiliki sekitar 900 juta pengguna aktif.

BACA JUGA:Daftar Event Jakarta di Lapangan Banteng Agustus 2024, Ada Hiburan Menarik!

BACA JUGA:Hadiri KTT Pemimpin Perempuan ASEAN di Laos, Menteri PPPA Soroti Hal ini

Kedutaan Besar Rusia di Prancis mengatakan kepada kantor berita negara Rusia TASS bahwa mereka tidak dihubungi oleh tim Durov setelah laporan penangkapan tersebut, tetapi mereka mengambil langkah segera melakukan klarifikasi.

Perwakilan Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov dan beberapa politisi Rusia lainnya menuduh Prancis bertindak diktator.

"Beberapa orang yang naif masih tidak mengerti bahwa jika mereka memainkan peran yang lebih atau kurang terlihat dalam ruang informasi internasional, tidak aman bagi mereka untuk mengunjungi negara-negara yang bergerak menuju masyarakat yang jauh lebih totaliter," tulis Ulyanov di X.

Beberapa blogger Rusia menyerukan protes di kedutaan besar Prancis di seluruh dunia pada siang hari Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: