Kementerian ESDM Dorong Optimalisasi Migas 2025, Produksi Minyak Pertamina Hulu Rokan Bakal Digenjot

Kementerian ESDM Dorong Optimalisasi Migas 2025, Produksi Minyak Pertamina Hulu Rokan Bakal Digenjot

Kementerian ESDM Dorong Optimalisasi Migas 2025, Produksi Minyak Pertamina Hulu Rokan Bakal Digenjot-disway.id/Sabrina Hutajulu-

"Minggu lalu tim teknis dari ESDM, SKK Migas dan Pertamina ke China untuk evaluasi teknis penerapan teknologi tersebut di lapangan di China. Selanjutnya, September ini Tim teknis Sinopec akan ke Indonesia untuk pejajakan teknologi tersebut ke 5 lapangan Pertamina. Kerjasama teknologi seperti ini akan terus didorong," tambah Ariana.

Peningkatan produksi dari proyek baru maupun dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) besar akan dikawal dan didukung penuh. 

Beberapa kebijakan baru saja terbit seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 13/2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Migas Gross Split yang baru, tentu akan dorong iklim investasi migas lebih positif.

BACA JUGA:Pramono-Rano Karno Bakal Sowan ke Mantan Gubernur DKI Terdahulu, Termasuk Ahok

BACA JUGA:Harga Pertamax Turun Jadi Rp12.950, Pengendara: Beli Rp100 Ribu Masih Dapat Lumayan

"Ini perbaikan dari kontrak bagi hasil migas gross split yang lama, sesuai masukan dari stakeholder juga. Jadi sinyal positif perbaikan investasi hulu migas. Disamping itu, juga ada fleksibilitas kontrak skema gross split ke cost recovery dimana beberapa blok migas saat ini sedang berproses untuk beralih dari skema gross split ke cost recovery," tambah Direktur Ariana.

Kementerian ESDM juga siapkan insentif hulu migas yang dapat memperbaiki keekonomian kontraktor agar lebih optimal, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 199/2021. 

Selain itu, lelang blok migas baru, sekarang jauh lebih menarik. Bagi hasil migas untuk kontraktor saat ini bisa mencapai 50 persen. Dahulu hanya 15-30 persen saja.

Terkait strategi jangka menengah utamanya eksplorasi migas, dari 5 blok migas yang dilelang tahun 2024 tahap 1 pada bulan Mei 2024 lalu, sebanyak 3 blok penawaran langsung telah selesai evaluasi dan siap diumumkan. Sedangkan 2 blok sisanya yaitu lelang reguler masih dalam proses lelang.

BACA JUGA:Sekolah Ini Sambut Penerimaan Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026 dengan Lari 5 KM

BACA JUGA:Cek Rundown Kunjungan Paus Fransiskus ke Gereja Katedral, Dekorasi Penyambutan Disiapkan

"Selain itu, untuk lelang tahap 2024 tahap 2 juga nanti akan ada minimal 5 blok. Saat ini joint study eksplorasi migas sedang berjalan lebih dari 20 area termasuk di 5 fokus area Indonesia Timur.,"  tambah Ariana Soemanto.

Nantinya, kata Ariana Soemanto, area-area tersebut akan dilelang menjadi blok migas.

"Kita bisa lihat bahwa eksplorasi migas masih menarik. Apalagi dengan ketentuan bagi hasil baru, yang bisa mencapai 50 persen itu. Pemerintah terus bergerak dan lebih terbuka untuk upaya optimalisasi produksi dan iklim investasi lebih menarik," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads