Prilly Latuconsina dan Andovi Da Lopez Pakai Seragam SMA Jadi Juri Pencarian Bakat Online 

Prilly Latuconsina dan Andovi Da Lopez Pakai Seragam SMA Jadi Juri Pencarian Bakat Online 

Prilly Latuconsina dan Andovi Da Lopez Kenakan Seragam SMA, Jadi Juri Pencarian Bakat Online.-Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Produser, aktris, sekaligus Influencer Prilly Latuconsina dan Andovi Da Lopez mengenakan pakaian putih abu ala seragam SMA di SMA Al-Azhar Pusat, Jakarta pada Selasa, 10 September 2024. 

Rupanya, kedua artis tersebut tengah menjadi juri dalam ajang Pencarian Bakat Online.

Ajang pencarian bakat ini bagian even yang digelar sebuah produk minuman isotonic melalui tajuk "Pocari Sweat Bintang SMA". 

BACA JUGA:Sinopsis Film 'Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis' Dibintangi Prilly Latuconsina, Tayang 17 Oktober

Sebagai informasi, sejak 2019 Pocari Sweat Bintang SMA telah berhasil menarik lebih dari 59.000 siswa SMA dari ribuan sekolah di seluruh Indonesia untuk menampilkan bakat mereka. 

Bakat-bakat yang ditampilkan pun beragam, mulai dari musik, vokal, tari, olahraga, hingga content creation. 

Dalam kesempatan itu, Prilly dan Andovi saat konferensi pers membagikan pengalamannya kepada peserta. 

"Jangan pernah takut untuk mencoba, kalo kalian gak mencoba apa potensi kalian. Jangan terlalu mengkhawatirkan hasil, jika ingin mencapai hasil, tapi pikirin prosesnya," tutur Prilly. 

"Karena di setiap perjalanan kalian pasti mendapatkan sesuatu. Kalau bermimpi jangan nanggung nanggung," lanjutnya. 

Dalam hal ini, Prilly menjelaskan bahwa untuk mengetahui bakat dalam diri, perlu mencoba banyak hal, jangan hiraukan omongan yang orang lain yang berkata buruk. 

BACA JUGA:Selamat! Prilly Latuconsina Ditunjuk Erick Thohir Jadi Expert Panel Yayasan BUMN Bidang Lingkungan

"Nilai dan omongan orang itu gak mendeskripsikan kita secara penuh. Jangan pernah biarkan orang melabeli diri kamu. Karena kamu tahu diri kamu siapa," ujar Prilly. 

Tak hanya itu, Andovi Da Lopez juga mengungkapkan bahwa generasi remaja saat ini terlalu memikirkan perkataan orang lain. Perkataan negatif itulah yang acap kali dipikiran, sehingga membuat kemampuan diri tidak berkembang. 

"Generasi kalian itu terlalu mikirin orang lain. Jangan peduli orang lain, percaya sama gw orang yg ngomong negatif itu gak penting," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait