Memotret WEC, Hoki Gunung Fuji

Memotret WEC, Hoki Gunung Fuji

Mobil-mobil hypercar yang mengaspal di 6 Hours of Fuji dengan background pemandangan Gunung Fuji.-Dewo Pratomo-Dewo Pratomo

Namun, hari Sabtu pagi kami dibuat takjub. Ketika membuka jendela, Macd (Macdonald Arthur, tim video Mainbalap) berteriak saat membuka jendela, hahhhhhhh Gunung Fuji.

Serius tanya saya? Serius mas kelihatan.

Saya salah, saya pikir hanya hotel bintang yang mempunyai akses bisa melihat Gunung Fuji.

Seperti tahun lalu ketika mengambil id card ke tim Sean Gelael yang menginap di hotel Fuji Speedway, Gunung Fuji terlihat sangat jelas dari coffee shop tempat saya dan Aza menunggu. 

MacD, dasar videographer DBL, langsung membuat aksi. Ia menyutradari dirinya sendiri.

Berlagak buka selimut, bangun tidur, lalu kamera hape mengarah keluar jendela dengan panorama Gunung Fuji. Mewah!

Pagi itu, untuk memuaskan nafsu mata, kami berdua keluar hotel menuju Family Mart searah Gunung Fuji.

Pagi itu, kami menjadi saksi wajah Gunung Fuji berubah terang dan merah merona karena ditaburi cahaya mentari pagi.

Puas mengabadikan Gunung Fuji berpose, kami masuk mini market untuk membeli kue dan satu cup cappuccino panas.

Sungguh sangat mewah bagi saya, bisa ngopi sambil diterpa angin sepoi-sepoi kisaran 20 derajat selsius. Dengan mata sambil melirik berkali-kali kearah gunung yang sangat cantik.

Beruntungnya lagi, seperti tahun lalu selama perjalanan ke sirkuit, saya masih bisa menikmati keindahannya. Terlebih dengan bonus front ground berupa padi menguning, perkampungan dan jalan kampung yang lengang.

Sungguh perpaduan yang sangat cantik!


Pemandangan Gunung Fuji dengan foreground sawah-sawah yang sedang menguning.-Dewo Pratomo.


Perkampungan yang lengang dengan latar belakang Gunung Fuji.-Dewo Pratomo.

Sirkuit Fuji semakin menjadi lebih indah dengan latar belakang Gunung Fuji yang sangat indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads